Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGAMAT Ekonomi dari Universitas Internasional Batam (UIB), Kepulauan Riau, Suyono mengatakan QRIS antarnegara memberikan kemudahan bertransaksi bagi wisatawan mancanegara saat berbelanja.
QRIS adalah standardisasi pembayaran menggunakan metode pindai QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Suyono mengatakan tujuan penerapan QRIS adalah untuk mengurangi penggunaan uang tunai dalam transaksi. Selain itu pelaku usaha baik UKM maupun usaha besar di negara yang menerapkan QRIS dalam sistem pembayaran tentu akan memperoleh banyak manfaat dan kemudahan.
Baca juga: Pemerintah Dorong Penggunaan QRIS di Seluruh Lapisan Masyarakat
"Apalagi wisman yang belanja tidak perlu mengonversi mata uang, cukup scan QR otomatis nilai transaksi sudah disesuaikan dengan nilai tukar mata uang setempat," kata Suyono seperti dilansir dari Antara, Sabtu (22/4).
Ia menjelaskan sampai dengan Desember 2022 jumlah pengguna QRIS mencapai 28,7 juta merchant di mana 90% dari total tersebut merupakan pelaku UMKM.
"Jumlah transaksinya mencapai 1 miliar senilai hampir Rp100 triliun. Ini tentunya membuktikan penggunaan QRIS sangat memudahkan tidak saja bagi konsumen tapi juga pelaku usaha," kata dia.
Kata Suyono, dengan kebijakan QRIS antarnegara diharapkan jumlah merchant akan semakin banyak.
Baca juga: Destinasi Wisata Tersebar di Jalur Mudik
Kemudian karena nanti melibatkan konsumen asing, pelaku usaha juga harus meningkatkan kualitas produk, terutama produk UMKM yang diminati turis seperti makanan, minuman, pakaian, dan kerajinan.
"Saya yakin BI sudah memiliki roadmap soal ini (QRIS antarnegara) dan semua tentu berjalan secara terintegrasi, karena sesuai tujuan awal penerapan QRIS ini adalah untuk mengoptimalkan sistem pembayaran nontunai," kata Suyono.
Sebelumnya pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Kota Batam siap menerapkan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) antarnegara ASEAN. (Z-6)
Transformasi digital di sektor keuangan Indonesia berkembang begitu pesat. Itu ditandai dengan adopsi teknologi pada sistem pembayaran yang semakin meningkat.
Revolusi digital telah membawa perubahan signifikan dalam cara masyarakat bertransaksi. Salah satu inovasi paling menonjol adalah munculnya sistem pembayaran tanpa batas.
Di era digital saat ini, penggunaan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan telah menjadi kebutuhan yang tidak terelakkan. Salah satunya dalam hal transaksi keuangan.
Kemajuan sistem pembayaran di Indonesia berkembang cukup pesat. Salah satu contohnya adalah penerapan pembayaran nontunai menggunakan gawai melalui QRIS
Transaksi QRIS ini telah diimplementasikan oleh lebih dari 452 ribu pelaku usaha, lembaga sosial, hingga pemerintah daerah untuk menyediakan beragam kanal pembayaran bagi masyarakat.
BANK Indonesia (BI) Perwakilan Jawa Barat mensosialisasikan program sehat inovasi aman pakai (SIAP) dengan menggunakan quick response code Indonesian standard (QRIS)
Ternyata, Indonesia pernah memiliki uang unik dan langka di dunia, lho! Uang ini berukuran seperti biji jagung dan juga ada uang yang cara pembuatannya dengan ditenun oleh putri-putri istana.
Teknologi tidak bisa lagi dipisahkan dari kehidupan masyarakat. Hampir semua kalangan telah menggunakan teknologi, terutama untuk kepentingan pekerjaan, sekolah dan juga hiburan.
Indonesia memiliki sebuah capaian dalam sektor investasi digital, yakni menjadi yang terbesar di ASEAN dengan menduduki peringkat ke-2.
Pada hari pertama Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEDKI), tantangan keamanan siber menjadi sorotan utama.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved