Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus memacu regenerasi petani dan mendorong generasi milenial melek terhadap peluang yang tersedia di sektor pertanian.
Kementan bertekad mencetak banyak wirausahawan muda pertanian melalui pendidikan vokasi.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo meyakini melalui pendidikan vokasi pada Politeknik Pembangunan Pertanian [Polbangtan] dan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri [SMKPPN] akan hadir para petani milenial yang berkualitas.
Baca juga: Bawang Merah dari Lereng Sindoro Sumbing Tembus Supermarket Nasional
"Dengan pendidikan vokasi, kami berharap hadir petani milenial yang mampu memberikan inovasi dalam pertanian, karena bagaimana pun, masa depan pertanian berada di pundak generasi milenial," kata Mentan Syahrul.
Vokasi Cetak Generasi Milenial Tangguh
Menurut Syahrul, pendidikan vokasi harus mampu menciptakan generasi milenial yang memiliki jiwa yang tangguh, dan tidak mudah menyerah.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan [BPPSDMP] Dedi Nursyamsi menuturkan bahwa saat ini dibutuhkan sekelompok anak muda yang memiliki loyalitas dan integritas tinggi untuk memajukan sektor pertanian Indonesia.
Baca juga: Dongkrak Produksi Bawang Merah lewat Benih dari Umbi
"Sudah saatnya pertanian dikelola oleh generasi milenial yang menggunakan kreativitas dan inovasinya sehingga pertanian ke depan menjadi pertanian modern," katanya.
Menurut Dedi Nursyamsi, tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri juga berorientasi ekspor. Saat ini kita telah memiliki banyak petani milenial sekaligus enterpreneur di bidang pertanian.
Dua Siswa Program ATPH
Indana dan Maisya merupakan siswi kelas XI program keahlian Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura [ATPH] SMK-PPN Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) yang mengikuti program Penumbuhan Wirausaha Muda Pertanian [PWMP] yang ditawarkan oleh Kementan.
Dua siswi yang menamakan kelompoknya Bawang Intan Naisya ini berfokus pada usaha budidaya bawang merah.
Bermodalkan ilmu pengetahuan yang mereka peroleh di sekolah dan tekad yang kuat, Indana dan Maisya memulai budidaya bawang merah sejak Mei 2022.
Baca juga: Purwakarta Panen Raya Bawang Merah Lagi
"Alhamdulillah, hari ini kita panen perdana pada musim tanam kedua, setelah kemarin gagal panen pada tanam pertama," kata Indana di sela panen perdana, Sabtu [15/4].
“Hari ini kita panen sebanyak 70Kg bawang belum susut, itu dari satu bedeng. Diperkirakan total bawang setelah semua di panen mencapai 560kg.” lanjut Indana.
Menurutnya, budidaya bawang merah di Kalimantan bukan tanpa hambatan, karena faktor cuaca yang tidak menentu, hal itu yang menjadi salah satu faktor gagalnya panen di musin tanam pertama.
Kendati sempat mengalami gagal panen pada tanam pertama, Indana dan Maisya pantang menyerah hingga akhirnya mereka berhasil panen pada tanam kedua. (RO/S-4)
OBSESI untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tinggi 8% agar Indonesia keluar dari middle income trap (MIT) masih terasa berat.
Pemkab Cirebon telah menetapkan bahwa luas lahan sawah padi yang harus dilindungi mencapai 44 ribu hektare.
PROGRAM Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (Tekad) diharapkan dapat disinergikan dengan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih.
Pelatihan pertanian organik yang diselenggarakan pada tanggal 5 dan 7 Agustus 2025 ini diikuti oleh 12 kelompok tani.
Guru Besar IPB University Edi Santoso mengapresiasi gebrakan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang secara berani telah membongkar adanya praktek kecurangan kualitas beras.
JAUH di atas ekspektasi pasar, laju pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal II 2025, y-o-y, mencapai 5,12%, meningkat dari 4,87% kuartal I 2025.
Dalam setahun, total ada 6 kali pelatihan yang menyasar murid SMK dan guru produktif.
Peningkatan mutu dosen Vokasi membutuhkan ekosistem yang mendukung, mulai dari pengembangan kompetensi, infrastruktur laboratorium terapan, hingga kolaborasi lintas sektor.
Sebuah lembaga vokasi perfilman, B Film School, berkomitmen melahirkan banyak sumber daya manusia (SDM) di bidang industri perfilman.
Dengan adanya pertumbuhan industri di Jawa Tengah, peluang kerja secara otomatis menjadi sangat banyak.
DUKUNGAN penuh peningkatan kualitas sekolah vokasi untuk melahirkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil sangat diperlukan sebagai bagian dari upaya menekan angka pengangguran.
Program ini diharapkan mempersiapkan mahasiswa siap kerja dan diterima oleh industri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved