Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Maret 2023, Ekspor Pertanian Naik 11,72 Persen

Media Indonesia
17/4/2023 21:50
Maret 2023, Ekspor Pertanian Naik 11,72 Persen
Sejumlah petugas mengawasi pelepasan ekspor jagung dari Sulawesi Selatan ke Filipina.(MI/Lina Herlina)

BADAN Pusat Statistik (BPS) menyebutkan ekspor pertanian Maret 2023 meningkat 11,72 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

Deputi Bidang Metodelogi dan Informasi Statistik, Imam Machdi mengatakan bahwa nilainya mencapai US$380 juta dolar.

Peningkatan ekspor pertanian ditenggarai turut didorong oleh kinerja positif sejumlah komoditas pertanian seperti tanaman obat, aromatik dan juga komoditas  cengkeh.

"Secara keseluruhan ekspor non migas ini menyumbang 94,30 persen dari total ekspor Maret 2023. Dan secara M-to-M, semua sektor mengalami kenaikan nilai ekspor. Utamanya kenaikan komoditas hasil hutan bukan kayu, tanaman obat, aromatik dan cengkeh," ujar Imam, Senin (17/4).

Baca juga: Gula Aren Pacitan Sukses Ekspor ke Kanada di Tangan Petani Milenial

Dengan demikian, kata Imam, ekspor non migas pada Maret 2023 berhasil mencapai nilai tinggi yaitu sebesar US$23,50 miliar. Sejauh ini, pangsa ekspor Indonesia masih didominasi Tiongkok, Amerika Serikat, Jepang, dan juga India.

Ekspor Non-Migas Termasuk Tinggi

Sementara itu apabila dihitung secara kumulatif dari Januari hingga Maret 2023, nilai ekspor non migas Indonesia juga terbilang tinggi, yakni mencapai US$ 63,19 miliar atau meningkat 0,55 persen. "Non migas kita naik cukup bagus jika dihitung secara kumulatif," katanya.

Baca juga: Rayakan Kesuksesan Ekspor ke Tiongkok, Purwakarta Gelar Festival Manggis  

Diketahui bersama, pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menargetkan ekspor produk perkebunan mencapai Rp100 triliun pada tahun 2023 ini.

Untuk mencapainya, pemerintah menyiapkan program kerja yang fokus pada pengembangan produk perkebunan Indonesia seperti penguatan hilirisasi dan peranan industri baik skala kecil maupun besar.

Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan Kuntoro Boga Andri mengatakan bahwa kenaikan ekspor merupakan bukti bahwa sektor pertanian tetap menjanjikan terutama bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Sulawesi Selatan Ekspor 6.150 Ton Jagung ke Filipina

Utamanya pada subsektor perkebunan, peternakan dan hortikultura, dimana ketiganya memiliki permintaan pasar domestik dan luar negeri yang cukup besar karena masih butuh supplai produk petani Indonesia.

"Harga yang baik dan pasar yang menjanjikan harus terus dimanfaatkan momentum ini oleh para petani kita. Kesejahteraan mereka dapat terbantu dengan komoditas pangan alternatif yang dibutuhkan dunia," jelasnya. (RO/S-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya