Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
MENTERI Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengajak jajarannya di lingkup Kementan untuk bersyukur mengingat kinerja dan capaian selama empat tahun terakhir dalam posisi cukup bagus.
Indikatornya, menurut SYL, ketersediaan pangan selalu tersedia, kesejahteraan petani yang diukur dari NTP juga naik.
"Jadi bapak ibu sekalian, melihat pertanian itu harus dahulukan syukur pada Allah. Kenapa? Pernah kalian dengar orang kelaparan di negeri ini, tidak kan. Itu karena produksi kita cukup dan petani sejahtera. Karena itu sekali lagi kita harus bersyukur," ujar SYL saat melantik pejabat eselon dua di Kantor Pusat Kementan, Jumat (14/4).
Baca juga: Mentan SYL Minta GAPKI Perkuat Industri Sawit dan Perkokoh Ekonomi Nasional
"Alhamdullilah, selama ini banyak kemajuan yang telah dicapai. Pertanian terus berkembang menuju pertanian maju, mandiri dan modern," ucap Mentan SYL.
Jaga Kekompakan Wujudkan Lumbung Pangan Dunia
Meski demikian, SYL berharap tetap menjaga kekompakan dan keseriusan masing-masing fungsi kerja untuk mewujudkan lumbung pangan dunia.
"Kita banyak kemajuan, alhamdulillah. Tapi ingat masih banyak yang harus kita kerjakan. Nah problem utamanya adalah kita ini butuh kekompakan, kita butuh keseriusan dan kita tidak butuh saling menyalahkan. Ingat, makin bergerak maksimal makin kita temukan harapan dan kebutuhan bangsa dan petani," katanya.
Terkait hal ini, SYL mendorong jajaran pemerintah daerah, petani maupun penyuluh untuk bersama-sama memecahkan persoalan yang ada dan memulihkan kebutuhan pangan daerah masing-masing bersama masyarakat yang ada.
Baca juga: Panen Raya 4 Juta Hektare, Mentan: Mampu Produksi Beras 13 Juta Ton
"Apa masih ada yang kurang? Masih ada yang salah? Ya pasti karena kita negara besar. Pertanian itu kan terkait alam dan kita negara kepulauan dan ragam kebiasaan. Kita masih kalah dengan beberapa negara? Ya iya. Kita harus kejar itu tapi butuh proses dan waktu, butuh kebersamaan dan keseriusan. Karena itu Mari terus pupuk kepercayaan publik dan pemerintah. Kita bisa lebih maju, mandiri, dan modern," jelasnya.
Baca juga: Mentan Pastikan 12 Komoditas Pangan Aman Jelang Lebaran
Sebelumnya, Mentan SYL melantik 20 pimpinan tinggi pratama atau eselon dua lingkup Kementerian Pertanian. Dalam kesempatan ini, SYL berharap pejabat yang dilantik mampu mengaplikasikan konsep Paksain atau singkatan dari Planning, Antusias Knowledge, Skill, Acton dan Indonesia.
"Kalian harus kerja extra ordinary. Karena itu buat perencanaan secara baik. Saya berharap kalian bisa mengoptimalkan sumber daya yang ada. Apalagi tahun ini sudah terasa tahun politik. Saya berharap kalian tidak terpengaruh. Fokus saja kepada pelayanan agar pertanian mampu tumbuh menopang perekonomian," tegasnya.
Pengadilan tinggi turut mengubah uang pengganti yang dibebankan kepada SYL, yakni menjadi Rp44.269.777.204 ditambah 30.000 dolar Amerika Serikat.
Bantahan SYL dalam nota pembelaanya soal fee 20% dinilai masuk akal
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memastikan memberikan perlindungan terhadap mantan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL).
Firli Bahuri tersangka dalam kasus dugaan penerimaan gratifikasi, suap, dan pemerasan, tidak hadir dalam pemeriksaan di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan.
Usai diperiksa KPK, Arief mengaku, dicecar 10 pertanyaan oleh penyidik dari KPK terkait kasus korupsi yang menjerat eks Mentan Syahrul Yasin Limpo.
Juru Bicara KPK, Ali Fikri, menjamin KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan Kepala Badan Pangan Nasional atau Bapanas, Arief Prasetyo Adi, berikutnya.
Itulah pertaruhan penegakan hukum di negeri ini. Hukum yang wajahnya penuh jelaga. Hukum yang katanya sama untuk semua tapi faktanya beda-beda tergantung siapa yang berpunya dan berkuasa.
POLDA Metro Jaya menyebut bahwa kasus pemerasan oleh eks Ketua KPK Firli Bahuri terhadap Syahrul Yasin Limpo (SYL) terus berjalan.
Proses hukum kasus pemerasan ini sudah cukup terlalu lama dan berlarut-larut. Hal itu tentunya akan menimbulkan ketidakpastian hukum.
Kapolri tak menekankan target penyelesaian kasus Firli. Dia hanya menegaskan hal itu menjadi fokus Polri untuk segera dituntaskan.
Penyidikan atas penanganan perkara a quo pada tanggal 23 Desember 2024 pukul 10.00 WIB di Gedung Bareskrim telah dilakukan koordinasi dengan KPK RI terkait penanganan perkara tersebut.
Dirreskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menjamin penyidikan berjalan secara profesional, yakni prosedural dan tuntas. Kemudian, transparan dan akuntabel.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved