Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Sejak panen raya dimulai hingga 31 Maret, Perum Bulog baru menyerap 86 ribu ton beras dari petani. Angka tersebut terbilang rendah dan tidak mampu mencukupi untuk kebutuhan penyaluran Bulog baik Bantuan Pangan maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau operasi pasar per bulan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Sutarto Alimoeso melihat ada kesalahan mendasar yang dilakukan perseroan dalam melakukan serapan di lapangan. Bulog tidak bisa menyerap maksimal karena tidak bekerja sama langsung dengan penggilingan padi kecil.
"Menurut pengalaman saya, kerja sama dengan penggilingan padi kecil pada dasarnya lebih mudah dibandingkan yang besar karena yang besar sudah memiliki pasarnya sendiri. Ini yang perlu menjadi perhatian kita semua," jelas Sutarto dalam acara Forum Wartawan Pertanian di Jakarta.
Baca juga: Presiden Perintahkan Bulog Turunkan Harga Beras di Depok
Oleh karena itu, ia juga berharap pemerintah bisa lebih peduli kepada para pelaku usaha penggilingan padi kecil. Dengan masih banyaknya hambatan seperti permodalan, akses pasar, serta ketersediaan pupuk, perlu ada revitalisasi yang bisa memperkuat basis bisnis mereka. Dengan demikian, diharapkan kontribusi mereka untuk menyuplai beras ke Bulog bisa lebih besar.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan stok beras di gudang Perum Bulog masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga Mei mendatang.
Baca juga: Presiden: Impor Beras Dua Juta Ton untuk Antisipasi Kemarau Panjang
Saat ini, cadangan beras pemerintah (CBP) tercatat sebesar 292 ribu ton. Jumlah itu, menurutnya, sudah cukup utuk memenuhi kebbutuhan bantuan sosial dan operasi pasar selama sebulan ke depan.
"Stok untuk kebutuhan nasional masih cukup sampai akhir Mei," ucap Ketut.
Adapun, untuk meningkatkan stok guna memenuhi kebutuhan di bulan-bulan berikutnya, Bapanas meminta untuk menyerap gabah hasil panen raya petani lebih banyak lagi.
Untuk bisa melaksanakan tugas itu dengan baik, pemerintah sudah melakukan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dari Rp4.200 per kg menjadi Rp5.000 per kg.
“Saya tegaskan bahwa Bulog harus menyerap gabah petani dengan harga HPP, tidak boleh di bawah HPP,” ucapnya.
Selain memaksimalkan serapan dalam negeri, pemerintah juga memutuskan untuk melakukan pengadaan dari luar negeri. Pada tahun ini, pemerintah memutuskan untuk mengimpor sebanyak dua juta ton beras. Sebanyak 500 ribu ton di antaranya akan didatangkan sebelum Lebaran.
"Jika sudah terpenuhi di dalam negeri, sisa impor tidak dilakukan karena target yang dibebankan kepada Bulog 2,4 juta ton di tahun 2023. Minimal dan ending stoknya harus ada 1 juta ton," tuturnya. (Ant/Z-11)
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan akan menyalurkan sebanyak 10 ribu ton beras sebagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Pemerintah Indonesia tengah menjajaki opsi untuk melakukan impor 1 juta ton beras dari India pada tahun depan. Opsi impor beras akan dilakukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved