Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
Sejak panen raya dimulai hingga 31 Maret, Perum Bulog baru menyerap 86 ribu ton beras dari petani. Angka tersebut terbilang rendah dan tidak mampu mencukupi untuk kebutuhan penyaluran Bulog baik Bantuan Pangan maupun Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan atau operasi pasar per bulan.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia Sutarto Alimoeso melihat ada kesalahan mendasar yang dilakukan perseroan dalam melakukan serapan di lapangan. Bulog tidak bisa menyerap maksimal karena tidak bekerja sama langsung dengan penggilingan padi kecil.
"Menurut pengalaman saya, kerja sama dengan penggilingan padi kecil pada dasarnya lebih mudah dibandingkan yang besar karena yang besar sudah memiliki pasarnya sendiri. Ini yang perlu menjadi perhatian kita semua," jelas Sutarto dalam acara Forum Wartawan Pertanian di Jakarta.
Baca juga: Presiden Perintahkan Bulog Turunkan Harga Beras di Depok
Oleh karena itu, ia juga berharap pemerintah bisa lebih peduli kepada para pelaku usaha penggilingan padi kecil. Dengan masih banyaknya hambatan seperti permodalan, akses pasar, serta ketersediaan pupuk, perlu ada revitalisasi yang bisa memperkuat basis bisnis mereka. Dengan demikian, diharapkan kontribusi mereka untuk menyuplai beras ke Bulog bisa lebih besar.
Dalam kesempatan yang sama, Deputi I Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional I Gusti Ketut Astawa mengungkapkan stok beras di gudang Perum Bulog masih cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional hingga Mei mendatang.
Baca juga: Presiden: Impor Beras Dua Juta Ton untuk Antisipasi Kemarau Panjang
Saat ini, cadangan beras pemerintah (CBP) tercatat sebesar 292 ribu ton. Jumlah itu, menurutnya, sudah cukup utuk memenuhi kebbutuhan bantuan sosial dan operasi pasar selama sebulan ke depan.
"Stok untuk kebutuhan nasional masih cukup sampai akhir Mei," ucap Ketut.
Adapun, untuk meningkatkan stok guna memenuhi kebutuhan di bulan-bulan berikutnya, Bapanas meminta untuk menyerap gabah hasil panen raya petani lebih banyak lagi.
Untuk bisa melaksanakan tugas itu dengan baik, pemerintah sudah melakukan penyesuaian Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat petani dari Rp4.200 per kg menjadi Rp5.000 per kg.
“Saya tegaskan bahwa Bulog harus menyerap gabah petani dengan harga HPP, tidak boleh di bawah HPP,” ucapnya.
Selain memaksimalkan serapan dalam negeri, pemerintah juga memutuskan untuk melakukan pengadaan dari luar negeri. Pada tahun ini, pemerintah memutuskan untuk mengimpor sebanyak dua juta ton beras. Sebanyak 500 ribu ton di antaranya akan didatangkan sebelum Lebaran.
"Jika sudah terpenuhi di dalam negeri, sisa impor tidak dilakukan karena target yang dibebankan kepada Bulog 2,4 juta ton di tahun 2023. Minimal dan ending stoknya harus ada 1 juta ton," tuturnya. (Ant/Z-11)
MENTERI Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa pemerintah sedang menggalakkan program ketahanan pangan, namun masih ada oknum mafia yang mencoba mempermainkan situasi.
Badan Pangan Nasional (Bapanas) menyebutkan bantuan pangan beras untuk periode Juni-Juli 2025 siap disalurkan kepada 18,3 juta penerima bantuan pangan (PBP).
Mentan menjamin bahwa stok pangan nasional tetap dalam kondisi aman. Selain itu, penyerapan gabah dari petani diperkirakan bisa mencapai 400 hingga 500 ribu ton pada bulan ini.
MENTERI Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyampaikan bahwa stok cadangan beras pemerintah (CBP) resmi menembus 4 juta ton.
Pemerintah terus mencatat tonggak sejarah baru dalam pengelolaan cadangan pangan nasional. Berdasarkan data resmi Perum Bulog per 13 Mei 2025 pukul 11.03 WIB mencapai 3.701.006 ton.
Kementerian Pertanian (Kementan) mengeklaim produksi beras di Tanah Air akan melimpah. Klaim tersebut didasarkan pada laporan Departemen Pertanian Amerika Serikat.
Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyatakan pemerintah akan akan menyalurkan sebanyak 10 ribu ton beras sebagai bentuk bantuan kemanusiaan ke Palestina.
PERUM Bulog mencatat serapan gabah dan beras menembus lebih dari 2,1 juta ton per Mei 2025. Bulog memastikan kualitas beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tetap terjaga
Pemerintah Indonesia tengah menjajaki opsi untuk melakukan impor 1 juta ton beras dari India pada tahun depan. Opsi impor beras akan dilakukan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Pemeriksaan beras dan pangan lainnya yang khusus didistribusikan kepada masyarakat menjadi tanggung jawab Pemkot Bandung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved