Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
RAKSASA perangkat lunak India TCS melaporkan peningkatan laba kuartal pertama yang lebih lemah dari perkiraan pada Rabu (12/4). Ini karena gejolak perbankan global dan ketidakpastian ekonomi membebani pasar Amerika Serikat (AS).
Tata Consultancy Services, perusahaan paling bernilai kedua di India berdasarkan kapitalisasi pasar, mendapat manfaat dari ledakan teknologi informasi (TI) yang membuat negara tersebut menjadi back office bagi dunia melalui pekerjaan subkontrak. Perusahaan memperoleh lebih dari 80% pendapatannya dari pasar Barat.
Bersama dengan perusahaan teknologi lainnya, selama pandemi, mereka mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan layanan digital. Laba bersih di TCS naik menjadi 113,92 miliar rupee (US$1,39 miliar) dari Januari hingga Maret atau 14,8% lebih tinggi dari periode yang sama sebelumnya. Analis memperkirakan laba sedikit lebih tinggi, kata laporan media, untuk kuartal musiman yang lemah.
Baca juga: Inflasi AS Melambat pada Maret, Lunakkan Sikap The Fed?
Chief Executive Officer Rajesh Gopinathan mengatakan pemulihan yang diharapkan di Amerika Utara--yang menyumbang separuh bisnis perusahaan dan klien tetap berhati-hati--jelas tidak terwujud. "Ternyata lebih negatif atau lebih lambat dari yang kami perkirakan semula. Dan itu terlihat dari jumlahnya," kata Gopinathan dalam jumpa pers.
Merefleksikan gejolak baru-baru ini di sektor perbankan yang membuat tiga pemberi pinjaman AS bangkrut, Gopinathan mengatakan sentimen negatif tetapi, "Kami tidak melihat pembatalan proyek skala besar." CEO baru K. Krithivasan menambahkan bahwa perusahaan tidak membandingkan turbulensi perbankan saat ini dengan krisis keuangan global pada 2008.
Baca juga: Rubel Rusia Capai Level Terendah Setahun terhadap Dolar AS
Gopinathan mengatakan daftar pesanan perusahaan, yang naik menjadi US$10 miliar dibandingkan dengan US$7,8 miliar tiga bulan sebelumnya, mencerminkan ketahanan permintaan untuk layanannya. Pendapatan dari operasi untuk perusahaan yang berkantor pusat di Mumbai itu mencapai 591,6 miliar rupee (US$7,2 miliar) atau meningkat 16,9% pada tahun itu.
Pengurangan karyawan, metrik kunci untuk perusahaan TI, berada di 20,1% atau naik dari 15,3% pada kuartal sebelumnya. Dewan menyetujui dividen final sebesar 24 rupee per saham. Saham TCS ditutup 0,87% lebih tinggi di perdagangan Mumbai pada Rabu menjelang pengumuman pendapatan. (AFP/Z-2)
Metland Hotel Group menggelar corporate gathering sebagai bentuk apresiasi terima kasih atas kepercayaan perusahaan yang telah memilih Metland Group sebagai akomodasi kegiatan bisnis.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
HRD Cianjur Club merupakan sebuah wadah organisasi seprofesi. Keberadaannya diharapkan bisa menjadi jembatan menyerap aspirasi atau keinginan di kalangan HRD di setiap perusahaan.
Pendampingan ahli akan menjadi pondasi yang kuat dalam implementasi big data
Yang berbeda tahun sebelumnya banyak digunakan bus pariwisata, tahun ini menggunakan bus reguler.
Otsuka terus berkomitmen untuk mendukung terget Eliminasi Tuberkulosis 2030 dengan program Free TBC at Workplaces.
PUSKESMAS, sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama dan garda terdepan pelayanan kesehatan masyarakat, memegang peranan penting di wilayahnya.
Berkembangnya globalisasi di era disrupsi memberikan perhatian penting dalam organisasi dan manajemen bisnis. Karenanya, salah satu aspek penting ialah kepemimpinan entrepreneurial.
Data menunjukkan peningkatan signifikan dalam jumlah perempuan yang memulai bisnis selama pandemi, dengan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan dengan kaum pria.
Selain konsep dan target pasar, lokasi toko juga sangat menentukan kesuksesan bisnis Anda.
Ia pernah magang di salah satu brand fesyen favoritnya sehingga mengetahui sekilas tentang bagaimana bisnis fesyen berjalan.
Agar tidak mengalami kerugian dan kegagalan dalam mengelola keuangan bisnis, berikut tips dari fashionpreneur, Rizka Ade.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved