Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH menargetkan pertumbuhan ekonomi tahun depan berada di kisaran 5,3% hingga 5,7%. Hal ini tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2024 yang sedang disusun.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa mengatakan, target pertumbuhan ekonomi di atas 5% itu dibutuhkan untuk menapaki target Indonesia Emas di 2045.
"Penetapan target-target diarahkan untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi di atas 5% agar Indonesia mampu graduasi dari middle income trap sebelum kita menyongsong 100 tahun Indonesia merdeka," ujarnya dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2023, Kamis (6/4).
Baca juga: Pengendalian Inflasi di Ramadan Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Target pertumbuhan ekonomi 2024, diikuti dengan target pembangunan lain seperti tingkat kemiskinan di kisaran 6,5% hingga 7,5%; tingkat pengangguran terbuka (TPT) berkisar 5% hingga 5,7%; rasio gini 0,374 hingga 0,377; indeks pembangunan manusia 73,99 hingga 74,02; penurunan emisi gas rumah kaca 27,27%; nilai tukar nelayan 107-110; dan nilai tukar petani 105-108.
Penetapan target-target pembangunan tersebut, kata Suharso, disusun berdasarkan evaluasi realisasi 2022 yang dihadapkan pada situasi pandemi covid-19 dan geopolitik ekonomi dunia. Hasil evaluasi itu mengarahkan agar pemerintah fokus pada upaya penurunan kemiskinan, pertumbuhan investasi, peningkatan nilai tambah dan kontribusi industri pengolahan.
Baca juga: ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi RI Moderat Pada 2023 dan 2024
Selain itu, pemerintah juga menetapkan tujuh prioritas pembamgunan nasional di tahun depan. Pertama, memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan berkeadilan. Kedua, mengembangkan wilayah untuk mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan.
Ketiga, meningkatkan sumber daya manusia berkualitas dan berdaya saing. Keempat, revolusi mental dan pembangunan kebudayaan. Kelima, memperkuat infrastruktur untuk mendukung pengembangan ekonomi dan pelayanan dasar. Keenam, membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana, dan perubahan iklim. Ketujuh, memperkuat stabilitas Polhukhankam dan transformasi pelayanan publik.
"Tema RKP 2024 menjadi bingkai kita dalam mengupayakan pencapaian target sasaran dan indikator pembangunan tahun 2024 dengan tetap melanjutkan tujuh prioritas nasional tahun sebelumnya," kata Suharso. (Z-10)
Di tengah ketidakpastian ekonomi global, masyarakat dan pelaku usaha diprediksi akan menghadapi berbagai tantangan.
PENGAMAT ekonomi Universitas Mataram (Unram), Firmansyah mengatakan, relaksasi ekspor konsentrat di NTB tidak perlu dilakukan, jika hanya untuk memperbaiki data pertumbuhan ekonomi.
Pemerintah terus berupaya mendorong intensitas perdagangan demi mengatasi gejolak perekonomian global. Demi memuluskan upaya tersebut, industri maritim logistik juga harus diperkuat.
Pentingnya reindustrialisasi yang berfokus pada sektor-sektor padat karya.
Menteri-menteri ekonomi di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto perlu segera dievaluasi terutama terkait kegagalan efek stimulus dan memanfaatkan momentum di triwulan I 2025.
SETELAH membuka sejumlah gerai di Bengkulu, Kraving kini bersiap memperluas jangkauan ke Jakarta dan BSD City pada 2026.
PRESIDEN Prabowo Subianto menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional dapat mencapai 8 persen selama masa pemerintahannya.
Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5,2% yoy pada 2025. Ini perlu didukung beberapa sektor unggulan seperti pariwisata, digital ekonomi, dan industri manufaktur.
Mendag diharapkan dapat menjabarkan grand-design dan peta jalan yang dapat berkontribusi maksimal pada pencapaian target pertumbuhan ekonomi.
Pemerintahan Prabowo Subianto telah mencanangkan pencapaian swasembaga energi dalam tempo 4-5 tahun mendatang.
Untuk menggenjot penerimaan negara, pemerintah mendatang perlu melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi pajak, serta menerapkan tarif baru pajak.
Kinerja perekonomian Indonesia tersebut, terhitung masih lebih baik dibandingkan dengan Tiongkok, Malaysia, Amerika Serikat, dan Korea Selatan. Jerman dan Arab Saudi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved