Headline
Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan tingkat inflasi Maret 2023 terkendali dengan baik meski masuk di periode Ramadan. Tingkat inflasi Maret tercatat di angka 4,97%, lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 5,47%.
"Berbagai upaya pengendalian harga pangan menjelang Ramadan yang dilakukan pemerintah terbukti cukup efektif menurunkan inflasi pangan," ujar Febrio melalui keterangan resmi, Selasa (4/4).
Peran Badan Pangan Nasional (Bapanas), lanjut Febrio, menurutnya sangat krusial, terutama dalam memastikan kecukupan dan ketersediaan pasokan komoditas pangan. Inflasi harga pangan bergejolak (volatile food) mampu diturunkan secara signifikan dari sebelumnya 7,62% pada bulan lalu menjadi 5,83% pada Maret.
Baca juga: Keterjangkauan Harga Pangan Berdampak pada Kemampuan Daya Beli
Kendati demikian, secara bulan ke bulan, terjadi sedikit kenaikan harga pada beberapa komoditas pangan menjelang Ramadan seiring naiknya permintaan. Harga beras juga diharapkan akan melandai seiring masuknya periode panen raya yang mulai berlangsung sejak awal Maret lalu.
Pemerintah, kata Febrio, akan terus menjaga stabilitas harga jelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Lebaran. Pemerintah pusat dan daerah akan terus memonitor harga dan ketersediaan pangan serta melakukan berbagai kebijakan intervensi, diantaranya melalui operasi pasar dan pasa murah bahan pangan pokok, serta memperkuat stok pangan dan kelancaran distribusi pasokan.
Baca juga: Menteri Keuangan ASEAN Cari Solusi Hadapi Potensi Krisis Masa Depan
Program tambahan bantuan sosial beras yang mulai bergulir akhir Maret juga diperkirakan mampu mengendalikan tekanan harga di pasar domestik dan menjaga akses pangan pokok masyarakat.
"Stabilitas harga pada masa HBKN menjadi kunci penting dalam menjaga ketahanan pangan dan daya beli masyarakat," tandasnya.
Selain dari sisi pangan, penurunan inflasi secara umum juga didorong oleh melambatnya komponen inflasi inti, yaitu sebesar 2,94%, lebih rendah dari inflasi inti Februari yang sebesar 3,09%.
Perlambatan terjadi hampir di semua kelompok barang dan jasa seiring menurunnya tekanan harga komoditas global. Selain itu, inflasi kelompok harga yang diatur pemerintah (administered price) juga tercatat 11,56%, turun dari bulan Februari yang mencapai 12,24%, di antaranya dipengaruhi oleh penurunan tarif air PAM.
Walaupun begitu, pemerintah kini masih mengantisipasi risiko kenaikan harga minyak global yang munkgin bisa memberi dampak pada harga BBM di dalam negeri. Sebagaimana diketahui, OPEC+ berencana untuk memangkas produksi. (Z-11)
PEMERINTAH memastikan tunjangan khusus bagi dokter spesialis, utamanya yang bertugas di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) segera direalisasikan.
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat rata-rata penerimaan pajak mengalami kenaikan menjadi Rp181,3 triliun per bulan di sepanjang semester I 2025.
Kementerian Keuangan mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp4,88 triliun dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Tahun Anggaran 2026.
Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengajukan permohonan penambahan dana sebesar Rp16,13 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2026.
PEMERINTAH memastikan tekanan global imbas perang Ira-Israel masih dapat dimitgasi. Gejolak yang terjadi pada perekonomian masih dalam batas aman dan belum mengkhawatirkan.
KEPUTUSAN pemerintah membatalkan penerapan cukai minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK) tahun ini menuai kekecewaan dari sejumlah pihak
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan masih terdapat ruang untuk penurunan suku bunga acuan atau BI Rate ke depan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved