Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan akan melobi Tiongkok soal penyelesaian pinjaman pembengkakan biaya atau cost overrun proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB).
Luhut mengaku akan melobi Tiongkok agar suku bunga atau interest rate pinjaman lebih rendah menjadi 2%.
"Saya nanti akan Beijing, ada pertemuan high level pada 8 April. Kita tinggal finalkan interest-nya. Mereka mau di 4%, tapi kita mau di 2%. Sekarang negosiasi tengah jalan," kata Luhut di Stasiun LRT Dukuh Atas, Jakarta, Jumat (31/3).
Baca juga: Ditanya Utang Kereta Cepat, Presiden: Kita harus Pro Transportasi Massal
Diketahui, total pembengkakan biaya proyek KCJB sebesar US$1,2 miliar atau setara Rp18 triliun (kurs Rp14.984). Indonesia harus menanggung utang sebesar US$550 juta atau sekitar Rp8,2 triliun. Utang ini berasal dari China Development Bank (CDB).
Luhut menegaskan pemerintah Indonesia tidak akan mudah tunduk perihal tawaran bunga pinjaman pembengkakan proyek KCJB dari Tiongkok. Ia mengharapkan ada solusi yang saling menguntungkan atau win-win solution bagi Indonesia dan Tiongkok. "Kami sudah punya opsi macam-macam. Kami juga tidak pernah tunduk pada siapapun. Kita tunduk pada masalah aturan saja," ucap Luhut.
Baca juga: Kereta Cepat Jakarta-Banding Dipastikan Beroperasi Agustus
"Saya kira kita semua ingin mencari win-win solution lah. Pada pertemuan high level di Beijing saya akan bawa isu ini," pungkasnya.
Proyek KCJB dibangun konsorsium BUMN yang terdiri dari PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PSBI), yang dipimpin PT Kereta Api Indonesia (KAI) bersama PT Wijaya Karya (Persero) Tbk, PT Jasa Marga (Persero) Tbk, dan PT Perkebunan Nusantara VIII.
PSBI membentuk perusahaan patungan bersama konsorsium perusahaan Tiongkok, Beijing Yawan, dengan nama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC). Porsi kepemilikan PSBI di KCIC adalah 60%, sedangkan perusahaan Tiongkok Beijing Yawan 40%.
Struktur pembiayaan KCJB adalah 75% dibiayai dari pinjaman China Development Bank (CBD) dan 25% dibiayai dari ekuitas konsorsium. Dari pinjaman 75% CDB itu, 60% harus dibayarkan perusahaan BUMN Indonesia dan 40% oleh Beijing Yawan. (Z-4)
Whoosh menarik minat masyarakat dalam momen libur lebaran. Tercatat, sebanyak 15 ribu tiket terjual pada Kamis (3/4).
Efek domino dari beroperasinya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) mulai terasa. Tak hanya memangkas waktu perjalanan, proyek strategis ini juga menjadi pendorong utama lonjakan investasi.
Melakukan perjalanan dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang dikenal dengan nama Whoosh, kini menjadi alternatif menarik sekaligus efisien dalam menghemat waktu perjalanan.
Investigator penuntutan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengendus adanya persekongkolan tender atau pelelangan pengadaan kereta dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
KPPU menduga ada persekongkolan tender atau pelelangan pengadaan kereta dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh.
PT KCIC menyampaikan permohonan maaf atas pembatalan sejumlah perjalanan kereta cepat Whoosh sebagai dampak terjadinya gempa bumi 5 skala richter, pukul 09.41 WIB, di Kabupaten Bandung.
Ketua Dewan Ekonomi Nssional (DEN) Luhut Binsar Panjaitan bersilaturahim Lebaran ke kediaman Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di hari pertama Lebaran, Senin (31/3).
Luhut Pandjaitan mengaku heran dengan penerapan Pembaruan Sistem Inti Administrasi Perpajakan (PSIAP) atau Coretax yang masih sarat bermasalah.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan turut buka suara atas bergabungnya Indonesia menjadi anggota penuh BRICS.
KETUA Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Pandjaitan menyinggung keberadaan orang-orang toxic dalam pemerintahan yang dianggap mengganggu iklim investasi di Indonesia.
Pada semester I 2024, Garuda mencatat kerugian sebesar Rp1,54 triliun. Perseroan pelat merah itu mencatatkan pembengkakan beban usaha yang besar.
Ekspor Asia ke Afrika mencapai 26% dari jumlah total ekspornya, sedangkan ekspor Afrika ke Asia baru 3% dari total ekspornya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved