Kamis 30 Maret 2023, 11:35 WIB

Inflasi Australia Mulai Turun

Fetry Wuryasti | Ekonomi
Inflasi Australia Mulai Turun

Wendell Teodoro / AFP
Sydney Opera House, Australia

 

ANGKA inflasi mulai turun datang dari Australia, dari 7,4%, menjadi 6,8%. Penurunan terjadi secara konsisten dalam beberapa bulan terakhir.

Inflasi di Australia sebelumnya tercatat hampir tidak bisa dikendalikan. Namun melambatnya pelonggaran biaya konstruksi perumahan telah memberi angin segar bagi inflasi. Imbal hasil obligasi Australia juga mendapat sentimen positif dengan mengalami penurunan.

"Kami melihat Bank Sentral Australia masih akan menahan tingkat suku bunga, karena inflasi relatif terkendali. Mereka tampaknya akan mengambil jeds untuk mengamati situasi saat ini," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Kamis (30/3).

Baca juga: Inflasi Amerika Serikat masih Tinggi, Rupiah Melemah

Data inflasi ini merupakan kepingan terakhir, menjadi penting sebelum pertemuan Bank Sentral Australia. Penurunan inflasi juga telah melambatkan uang tunai sebesar 3,6% karena belanja konsumen juga melambat. Namun harga bahan bakar naik hingga 5,6%.

Sejauh ini data ekonomi yang ada memberikan gambaran perekonomian Australia mampu bertahan di tengah tekanan kenaikan tingkat suku bunga, inflasi dunia, dan gejolak di pasar keuangan. Namun, perekonomian Australia kehilangan momentum pemulihan sejak 2022 kemarin. 

Baca juga: Rupiah Turun setelah Rilis Data Inflasi AS

Dengan inflasi yang turun, pasar meyakini pertemuan Bank Sentral Australia akan mengatakan bahwa tingkat suku bunga tidak berubah.

Meskipun inflasi beranjak turun, Menteri Keuangan Australia Jim Chalmers mengatakan akan mengirimkan anggaran pada bulan Mei, yang akan mampu menekan inflasi untuk menghindari kenaikan inflasi di masa mendatang.

Bagi Chalmers, ini merupakan tanda yang mengembirakan karena inflasi mulai turun dan tekanan biaya hidup akan menjadi fokus utama rencana selanjutnya.

"Meski ekspektasi akan harapan hadir di pasar, namun pelaku pasar tetap waspada karena Bank Sentral Australia belum berhasil menjaga jaga jarak terhadap inflasi, sehingga semua berpotensi untuk berubah," kata Nico. (Z-10)

Baca Juga

Ist

Kawasan Komersial Jadi Incaran dan Penunjang Banyak Perumahan

👤Media Indonesia 🕔Rabu 27 September 2023, 08:25 WIB
Dengan adanya area komersial ini, maka properti hunian lebih mudah dijual kembali atau diinvestasikan dengan nilai keuntungan yang berlipat...
MI/Dwi Apriani

Pertamina Sustainable Energy Center di IKN Bisa Cetak Pemimpin Energi Berkelanjutan

👤Media Indonesia 🕔Rabu 27 September 2023, 08:24 WIB
Pengkaderan calon pemimpin energi berkelanjutan bisa menyasar para praktisi, calon pemimpin, dan calon pejabat di...
Dok.Ist

Pertamina Jadi Penjual dan Pembeli di Bursa Karbon Indonesia

👤Fetry Wuryasti 🕔Rabu 27 September 2023, 08:03 WIB
PGEO sebagai anak usaha  pengelola lapangan panas bumi yang menjadi sumber karbon kredit, berencana menambah dua wilayah kerja yang...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya