Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
PERTANIAN khususnya subsektor perkebunan terbukti memegang peranan yang cukup penting dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Pasalnya perkebunan tak dapat dipungkiri terus memberikan kontribusi positif yang sangat signifikan dalam peningkatan pendapatan negara melalui ekspor komoditas perkebunan.
Demi memperkuat dan menjaga kualitas mutu hasil tanaman perkebunan khususnya tanaman semusim dan rempah, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Ditjen Perkebunan gelar kegiatan koordinasi pengembangan tanaman perkebunan, kali ini khususnya tanaman semusim dan rempah.
Baca juga: Aspekpir Gelar Workshop untuk Petani Sawit Milenial di Kalsel
"Kegiatan ini dimaksudkan untuk koordinasi, sinkronisasi dan percepatan kegiatan pembangunan perkebunan serta persiapan kegiatan pengembangan antara pemerintah pusat dengan Pelaksana Kegiatan didaerah, dalam rangka mencapai pembangunan perkebunan yang maju, mandiri dan modern, khususnya untuk tanaman semusim dan rempah di tahun 2023," ujar Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah.
Pernyataan Andi Nur disampaikan saat memberikan sambutan pada kegiatan Koordinasi Pengembangan Tanaman Semusim dan Rempah Tahun 2023, yang mengangkat tema "Peningkatan Produksi/Produktivitas, Nilai Tambah dan Daya Saing untuk Menjaga Relisiensi Perkebunan Indonesia 2023",di Bogor, Jawa Barat, Minggu (19/03).
Perkebunan Penyumbang Terbesar Komoditas Pertanian
Menurut catatan Badan Pusat Statistik, terlihat kinerja Ekspor Komoditas Perkebunan sebagai penyumbang terbesar untuk komoditas Pertanian. Nilai ekspor perkebunan naik dibandingkan dari tahun sebelumnya. Ekspor perkebunan tertinggi terjadi di bulan Agustus Tahun 2022 yaitu sebesar 74,46 triliun.
Baca juga: Kementan Jaga Resiliensi Perkebunan Indonesia Manfaatkan Aplikasi Babe Bun
"Capaian positif tersebut menunjukkan bahwa peluang ekspor komoditas perkebunan sebagai salah satu sumber devisa negara masih terus meningkat meskipun ditengah wabah Covid 19 yang tengah melanda dunia," ujarnya.
Andi Nur menambahkan, di era digitalisasi dan mengikuti perkembangan yang ada, perkebunan era baru ini, diarahkan sebagai Perkebunan Bioindustri, perkebunan dikembangkan dengan teknologi modern yang dicirikan dengan penggunaan varietas unggul, efisien, efektif, integrative, zero waste, eco friendly, GAP, GHP, kompetitif, mekanisme, dan pemanfaatan IoT (Internet of Things).
Penguatan Nursery Perbenihan Mandiri
Lebih lanjut Andi Nur menjelaskan, Direktorat Jenderal Perkebunan memiliki program utama dalam rangka mewujudkan perkebunan bioindustri meliputi Program Logistik Benih Perkebunan (BUN500) melalui penguatan nursery perbenihan mandiri, program komoditas berbasis kawasan yaitu Kawasan Tanaman Tahunan dan Penyegar dan Kawasan Semusim dan Rempah,
Peningkatan Produksi, Produktivitas dan Pengendalian OPT, serta Peningkatan Mutu dan Pengembangan Produk Perkebunan.
Baca juga: Holding Perkebunan Nusantara Raih Dua Penghargaan di Ajang Anugerah BUMN 2023
Tak hanya itu, Lanjut Andi Nur, Selain itu juga ada Perkebunan Partisipatif (Pasti) yaitu Peningkatan Kapasitas Usaha Kelapa Genjah Pandan Wangi, Korporasi Kopi (JPLM), Pabrik Mini Minyak Goreng (PAMIGO), Pengembangan Stevia, dan Ekosistem Perkebunan (Eksis) serta Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) yaitu kelapa sawit tumpang sari Tanaman Pangan (Kesatria).
"Untuk mencapai target dimaksud tentu tak bisa dilakukan sendiri, kita harus berkolaborasi dan bersinergi dengan berbagai upaya di antaranya dengan meningkatkan ekspor komoditas perkebunan 2023 seperti kopi, kakao, kelapa, karet, kayu manis, lada, dan pala. Melalui pengembangan kawasan dan upaya konkritnya secara lebih terukur," ujar Andi Nur.
Selain itu, lebih lanjut Andi Nur mengatakan, mensukseskan perkebunan partisipatif (Pasti) dengan melalui pengembangan Stevia dan pembangunan infrastruktur berbasis digital.
AWR Pusat Dihubungkan dengan AWR di Daerah
Agriculture War Room (AWR) perkebunan di-link-kan dengan AWR Pusat dan Daerah di Kostratani, Pelayanan perijinan, Peningkatan akurasi data dan Market place dan ekspor perkebunan, serta Pemanfaatan dana KUR dan investasi.
"Diharapkan dengan kolaborasi dan sinergi bersama ini, kita dapat semakin memperkuat dan memajukan kualitas mutu hasil tanaman semusim dan rempah beserta olahannya, yang bermutu baik dan berdaya saing, sehingga ekspor khususnya tanaman semusim dan rempah dapat terus melejit dipasar global," harap Andi Nur.
Baca juga: Kementan Dorong Akselerasi Target Peremajaan Komoditas Unggulan Perkebunan
Ardi Praptono Direktur Tanaman Semusim dan Rempah menambahkan "tujuan pertemuan ini juga untuk mencapai segera target serapan di Triwulan I dengan target sebesar 26 %.
Oleh karena itu, sangat diperlukan kerjasama dan konsistensi dari semua Satker Provinsi maupun Kabupaten untuk dapat mewujudkan tujuan tersebut"
Ardi berharap dengan adanya pertemuan ini dapat memberikan solusi bersama untuk kemajuanpPerkebunan dan Direktorat Tanaman Semusim dan Rempah khususnya. (RO/S-4)
PT Perkebunan Nusantara I (PTPN I) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas insiden yang terjadi pada Kamis, (15/5), di Desa Kaligedang, Bondowoso, Jawa Timur.
BAKN DPR RI melakukan kunjungan kerja ke PTPN I Regional 2. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai dukungan terhadap keberlanjutan program strategis Tanam Sejuta Pohon.
Di Kabupaten Batang, kopi tidak sekedar kenikmatan sajian minuman khas tetapi kini telah berkembang menjadi sebuah wahana wisata yang menarik perhatian pelancong.
Proyek ini juga mencakup pengembangan ekosistem perkebunan kelapa organik seluas 20 ribu hektare.
Anggota Komisi XII DPR RI Mukhtarudin menyoroti ketidakjelasan manfaat nilai karbon yang diterima oleh daerah. Masih ada kebingungan mengenai realisasi dana karbon bagi daerah,
Pada 2024, sebanyak 331 mahasiswa ITSI berhasil menyelesaikan studi. Dari jumlah tersebut, 53 lulusan telah diterima bekerja di perusahaan perkebunan,
PERKEMBANGAN teknologi digital membantu perkembangan sektor pertanian yang lebih transparan dan efisien. Hal itu membuat ekosistem pertanian menjadi lebih maju dan berdaya saing.
LSPR Institute of Communication and Business Jakarta melalui mahasiswa Batch 26 Kelas Excellence mendukung kegiatan pertanian perkotaan di Kampung Anggur RT 09, Jakarta Timur
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Rumah Produksi Baraka Films memproduksi film Seribu Bayang Purnama dengan tema drama keluarga yang mengangkat kisah nyata kehidupan petani.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved