Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Presiden Resmikan Sentra Penggilingan Padi Milik Bulog

Widjajadi
11/3/2023 14:28
Presiden Resmikan Sentra Penggilingan Padi Milik Bulog
Presiden Jokowi meresmikan Sentra Penggilingan Padi Modern di Sragen, Jawa Tengah.(MI/Widjajadi)

Presiden Joko Widodo meresmikan Sentra Penggilingan Padi Modern atau Modern Rice Milling Plant (MRMP) milik Perum Bulog di Desa Karangmalang, Sragen, Jawa Tengah, Sabtu (11/3).

Kepala Negara mengatakan fasilitas itu akan memperkuat perseroan dalam menyerap gabah dari petani dengan kapasitas yang lebih besar lagi.

Presiden pun berpesan kepada Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso untuk bisa menyerap sebanyak-banyaknya mulai panen raya kali ini. Tentunya, lajut dia, dengan harga yang baik yang ditentukan oleh Kepala Badan Pangan Nasional.

Baca juga: Jokowi Minta Harga Gabah Segera Ditentukan

"Kita ingin harga gabah di petani itu, wajar, harga di pedagang juga wajar, sehingga dapat untung semua serta harga konsumen atau harga di masyarakat juga pada posisi yang wajar," kata Jokowi.

Sementara itu, Dirut Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan Bulog dalam menyerap gabah petani akan mengikuti harga pasar. Bulog sekarang tidak lagi mengikuti harga pembelian pemerintah (HPP) tetapi mengikuti harga pasar.

Baca juga: Didampingi Mentan SYL, Presiden Jokowi Senang Produktivitas Panen Padi Tinggi

"Jika harga beras dijual Rp5.700 per kg atau Rp5.500 per kg, kita akan beli sesuai harga pasar yang diserap dari banyak wilayah. Hal ini, intinya sampai ada keputusan harga dari Badan Pangan. Kita sikapi dengan seperti itu," kata Budi Waseso.

Ia juga memastikan pihaknya akan menyerap sebanyak mungkin sesuai dengan kemampuan Bulog. Dengan adanya mesin penggilingan baru, ia meyakini kinerja Bulog ke depan akan semakin baik lagi.

"Bulog kemampuan serap di gudangnya sekitar 3,6 juta ton. Bulog mendapat tugas harus menyerap cadangan beras 2,4 juta ton tahun ini. Sekitar 70% dari 2,4 juta ton dapat diserap pada masa panen raya dan sekitar 1,5 juta ton dan sisanya 30% pada saat panen gaduh,” tandas Budi. (Z-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika
Berita Lainnya