Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BADAN Pangan Nasional (Bapanas) dan para pelaku usaha penggilingan padi, beberapa waktu lalu, menyepakati harga pembelian gabah dan beras atau harga pembelian pemerintah (HPP) jelang masa panen raya padi bulan Maret 2023.
Dengan kesepakatan ini, harga pembelian atas (ceiling price) terhadap Gabah Kering Panen (GKP) Tingkat Petani mencapai Rp4.550 per kg, GKP Tingkat Penggilingan Rp4.650 per kg, Gabah Kering Giling (GKG) Tingkat Penggilingan Rp5.700 per kg, dan Beras Medium di Gudang Perum Bulog Rp9.000 per kg. Penetapan ini mulai berlaku pada hari ini atau per tanggal 27 Februari 2023.
Menanggapi penetapan tersebut, Pengamat Pertanian Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rusli Abdulah mengatakan, idealnya untuk menetapkan HPP, pemerintah harus memperhatikan harga ongkos produksi petani dan memastikan harga yang ditetapkan tersebut langsung diterima petani, bukan tengkulak agar petani mau menjual ke pemerintah.
"HPP ini idealnya harus ada di atas harga ongkos produksi petani. Petani selama ini juga tidak bisa menikmati harga yang fair. Karena mereka dimanfaatkan oleh tengkulak, apalagi petani yang punya lahan kecil," ungkapnya kepada Media Indonesia, Senin (27/2).
Baca juga: Siap Serap Beras Panen Raya, Bulog Minta Percepatan Regulasi
Lebih lanjut, Rusli meminta pemerintah untuk memperhatikan harga ongkos produksi petani agar HPP menjadi optimal dan petani mau menjual hasil panennya kepada pemerintah.
Selain itu, dia juga menyoroti bahwa selama ini petani banyak yang menjual kepada tengkulak karena HPP yang diterapkan pemerintah malah menyasar kepada para tengkulak, bukan petani.
"Harus dipastikan kalau sudah ada HPP itu yang benar-benar menerima petani, bukan tengkulak. Tidak jarang para tengkulak ini menampung dari petani tapi harganya malah ditekan di tingkat petani," ujar Rusli.
Selain kedua permasalahan tersebut, Rusli menilai selama ini permasalahan yang terjadi di komoditas beras yang menjadi makanan pokok masyarakat Indonesia adalah tidak seimbangnya antara konsumen dan petani.
"Jadi pemerintah juga punya tugas untuk memastikan harga yang adil untuk diterima petani dan konsumen. Balik lagi, kalau untuk petani, harus memperhatikan harga ongkos produksi. Tapi kalau konsumen, harga itu harus mencerminkan tingkat daya beli konsumen. Kalau orang kaya pasti enggak masalah. Kalau orang miskin ada bantuan. Jadi fair antara harga yang diterima petani dengan yang diterima konsumen," tandasnya. (OL-17)
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Pernyataan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mengungkap temuan 212 merek beras diduga melakukan pengoplosan dan pelanggaran mutu, memantik perhatian publik.
TEMUAN beras terindikasi oplosan membuat penjualan komoditas pangan pokok itu lesu di pasar Kota Malang, Jawa Timur.
Pemerintah saat ini tengah membenahi situasi perberasan nasional dengan mendorong produsen beras, terutama beras premium, agar dapat memperhatikan secara serius kualitas dan mutu beras.
Bulog menargetkan penyerapan gabah dan beras sebesar 300 ribu ton menjelang puncak musim panen raya yang diperkirakan berlangsung pada April 2025.
“Tahun lalu Januari, Februari, Maret, per tanggal hari ini hanya 30.000 ton. Sekarang 390.000. Berapa persen naik? Ini sudah bagus,”
Bulog siap membeli GKP dengan harga Rp6.500 per kilogram sesuai HPP.
Total produksi beras dari Januari hingga April 2025 mencapai 13,95 juta ton. Sementara total konsumsi beras pada Januari - April 2025 mencapai 10,36 juta ton.
Kebijakan harga pokok pembelian (HPP) gabah juga turut andil dalam memengaruhi swasembada beras.
Presiden Prabowo Subianto akan menerbitkan peraturan pemerintah soal harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen Rp6.500
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved