Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
WAKIL Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) meminta pemerintah untuk mengevaluasi kebijakan anggaran ketahanan pangan nasional. Sebab ia menilai kebijakan tersebut sejauh ini belum berdampak positif pada stabilitas harga, terutama kebutuhan pokok.
"Saya minta kebijakan anggaran ketahanan pangan ini dievaluasi, mumpung masih baru beberapa bulan diterapkan untuk anggaran 2023. Saya banyak dapat laporan dari daerah harga beras masih mahal, kebutuhan-kebutuhan pokok juga masih belum stabil harganya," kata pria yang akrab disapa Gus Muhaimin di Jakarta, Rabu (22/2)).
Sebagai informasi, Pemerintah telah menghabiskan anggaran Rp 900 miliar selama Januari 2023 untuk menekan harga pangan. Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu berujar target ini belum sepenuhnya berdampak baik, namun sebaliknya harga sejumlah kebutuhan pokok termasuk beras justru mengalami kenaikan.
"Logikanya kalau sudah ada anggaran ketahanan pangan, semua harga pangan stabil. Lha ini kan tidak, malah sekarang ini harga beras naik," tutur Muhaimin.
"Makanya coba dicek dulu, dievaluasi betul penggunaan anggaran ketahanan pangan itu. Pastikan benar-benar sesuai target dan orientasinya untuk stabilitas harga pangan, bukan yang lain. Anggarannya tidak main-main itu, besar sekali," sambung Muhaimin.
Baca juga : DPR Dorong Pemerintah Berikan Klarifikasi Terkait Kejelasan Status Mobil Esemka
Tahun ini pemerintah mengalokasikan anggaran yang jumbo untuk ketahanan pangan, senilai Rp92,3 triliun. Nilai ini naik dibandingkan tahun 2018 sebesar Rp86 triliun.
Pada periode Januari 2023, Pemerintah telah menghabiskan anggaran Rp 900 miliar yang dikhususkan untuk ketahanan pangan. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indarwati menyatakan, anggaran ketahanan pangan realisasinya digunakan oleh Kementerian PUPR Rp630 miliar untuk membangun bendungan dan irigasi.
"Kemudian Kementerian Pertanian Rp 125 miliar. Serta KKP Rp 99,4 miliar. Ini untuk kegiatan K/L," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Februari 2023, Rabu (22/2).
Sebagai informasi, sejak akhir 2022 sampai saat ini harga beras memang terus mengalami kenaikan. Hal tersebut berlaku pada beras medium dan premium. Berdasarkan harga di panel harga Badan Pangan Nasional, harga beras medium menginjak Rp 11.850 per kilogram, beras premium Rp13.500/kg. (RO/OL-7)
Setelah ada keputusan, pemerintah akan memberikan waktu transisi untuk penyesuaian sehingga tidak serta merta langsung diterapkan.
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Harga beras terus merangkak naik terutama terjadi pada beras premium super semula dijual Rp13.500 perkg menjadi Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kg.
Harga beras di sejumlah daerah di Jawa Tengah sempat melonjak. Rata-rata beras kelas medium yang seharusnya dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram naik menjadi Rp13.500-14.000 per kilogram.
BULOG mulai menyalurkan cadangan beras pemerintah (CBP) ke masyarakat dan pasar. Hal itu dinilai jadi angin segar bagi masyarakat saat harga beras tinggi.
TINGGINYA harga beras saat ini, tak begitu saja dinikmati oleh para petani di Purwakarta Jawa Barat, yang terbebani dengan harga pupuk dan obat pertanian yang mahal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved