Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
PT Satu Global Investama (SGI), perusahaan financial advisor dan investment, yang membiayai Pre-IPO financing hingga listing, tengah menyiapkan dua perusahaan untuk melantai di bursa saham pada tahun 2023.
SGI menargetkan kedua perusahaan ini dapat meraih dana initial public offering (IPO) hingga Rp100 miliar.
Calvin Lutvi, Founder & CEO SGI mengungkapkan,“Sejalan dengan target kami di tahun lalu untuk terus agresif di 2023, maka itu kami akan membawa dua perusahaan yang akan siap melantai di bursa."
Baca juga : RHB Sekuritas Luncurkan Daftar Emiten Small Cap Jewels Edisi Ke-13
"Perusahaan pertama bergerak di bidang information technology (IT) yang akan listing bulan Maret 2023 dengan menargetkan dana IPO berkisar lebih dari Rp65 miliar," jelasnya dalam keterangan, Selasa (21/2).
"Satu perusahaan lagi bergerak di bidang tambak udang yang siap melantai di bursa dengan target raihan dana sebesar Rp40 miliar,” ucap Calvin.
Mengutip pernyataan dari Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna, hingga Februari 2023 telah terdapat 50 pipeline perusahaan yang menuju penawaran umum perdana saham atau IPO.
Baca juga : Aldiracita Sekuritas Jadi Underwriter Obligasi 18,2 Triliun di Tahun 2022
Managing Director SGI Paul Andreas mengungkapkan,“Setiap tahun SGI dapat membawa berbagai perusahaan berskala kecil, menengah, dan besar untuk melakukan IPO."
"Kami turut mendorong perusahaan-perusahaan tersebut untuk berani bertumbuh di bursa. Adapun perusahaan yang kami bawa melantai merupakan perusahaan yang memiliki track record bisnis sangat baik dan memiliki visi misi jangka panjang untuk meningkatkan nilai perusahaan dari segi kualitas maupun kuantitas,” jelasnya.
Berdasarkan laporan yang dikeluarkan Ernst and Young (EY) disebutkan bawha IPO Indonesia merupaakan yang tertinggi di Asia Tenggara pada 2022 lalu dengan total 60 perusahaan yang berhasil melantai
“Kami optimistis seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional yang membaik dengan mencatatkan pertumbuhan sebesar 5,31%," jelasnya.
"Tahun 2023 ini menjadi momentum tepat bagi banyak perusahaan untuk mulai melakukan eskalasi perusahaannya. Selain itu, pertumbuhan ekonomi yang baik juga pasti mendorong lebih banyak lagi investor-investor saham di Indonesia,” tutup Calvin. (RO/OL-09)
Keterlibatan sektor properti nasional di pasar modal dinilai masih sangat rendah. Dari sekitar 500 anggota Realestat Indonesia (REI) DPD DKI Jakarta, hanya sekitar 1% yang IPO.
CHEK juga membukukan laba bersih Rp5,26 miliar dalam periode yang sama
PT Merry Riana Edukasi Tbk (MERI) resmi mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, (10/7).
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat 22,35 poin atau 0,32% ke posisi 6.966,27.
PAM Jaya mampu melakukan penawaran saham perdana saat cakupan layanan 85%. Mengingat, dari capaian tersebut, BUMD pengelola air bersih dan air minum tersebut sudah memiliki 2,5 juta pelanggan.
Dukungan tersebut sejalan dengan pandangan AHY mengenai perlunya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, terutama di kalangan pemuda.
KOMITMEN PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI dalam menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate Governance/GCG)
DIREKTUR Center Of Budget (CBA) Uchok Sky Khadafi meminta pengadilan untuk memiskinkan pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam kasus investasi bodong
BERDASARKAN data AAJI terkait pertumbuhan penjualan premi setahun hingga semester I 2025, perusahaan asuransi ini menempati posisi teratas mencapai Rp2,0 triliun.
DANA pensiun swasta terbesar di Norwegia, KLP Pension, memutuskan untuk mencoret dua perusahaan raksasa industri pertahanan dari portofolio investasinya.
Pelapor Khusus PBB untuk wilayah Palestina, Francesca Albanese, membongkar keterlibatan sejumlah perusahaan internasional dalam mendukung genosida Israel itu.
Di tengah arus regulasi perpajakan yang semakin dinamis, perusahaan besar kini berada dalam tekanan yang jauh lebih sistemik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved