Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
NILAI tukar rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada awal perdagangan Jumat (17/2) melemah usai rilis data inflasi produsen Amerika Serikat (AS). Kurs rupiah pada Jumat pagi dibuka turun 30 poin atau 0,19% ke posisi 15.189 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.159 per dolar AS.
"Rilis data AS semalam yaitu data inflasi produsen AS pada Januari yang naik melebihi ekspektasi pasar dan data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang menunjukkan pasar tenaga kerja yang baik," kata pengamat pasar uang Ariston Tjendra saat dihubungi di Jakarta, Jumat. Rilis serangkaian data ekonomi terbaru AS tersebut mendorong persepsi bahwa Bank Sentral AS atau The Fed akan mempertahankan kebijakan pengetatan moneter untuk jangka waktu yang lebih lama dan membuka peluang penaikan suku bunga acuan lagi.
"Faktor itu memicu penguatan dolar AS pascarilis data dan pagi ini terlihat dolar AS juga menguat terhadap mata uang Asia," ujarnya. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan Kamis (16/2/2023) bahwa indeks harga produsen negara itu, ukuran inflasi dari sudut pandang industri dan bisnis, melonjak 0,7% pada Januari. Ini kenaikan terbesar sejak Juni lalu dan jauh di atas konsensus 0,4%.
Laporan terpisah oleh Departemen Tenaga Kerja menunjukkan bahwa klaim pengangguran awal AS, cara kasar untuk mengukur PHK, turun 1.000 menjadi 194.000 untuk pekan yang berakhir 11 Februari. Ekonom yang disurvei oleh The Wall Street Journal memperkirakan bahwa klaim baru akan berjumlah 200.000.
Karena sentimen eksternal tersebut, rupiah berpeluang tertekan terhadap dolar AS ke arah 15.220 per dolar AS dengan potensi tertahan di sekitar 15.150 per dolar AS. Di sisi lain, Ariston mengatakan optimisme mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan mungkin masih bisa menahan pelemahan rupiah.
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia 2023 cenderung tumbuh lebih tinggi atau bias ke atas dalam kisaran 4,5%-5,3%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diperkirakan tetap kuat dan berpotensi lebih tinggi didorong kenaikan ekspor dan semakin membaiknya permintaan domestik khususnya konsumsi swasta.
Kinerja ekspor berpotensi akan lebih tinggi dari prakiraan semula didorong oleh pengaruh positif perbaikan ekonomi Tiongkok. Konsumsi rumah tangga diprakirakan tumbuh tinggi dipengaruhi keyakinan pelaku ekonomi yang meningkat dan kenaikan mobilitas masyarakat pascapencabutan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Pada Kamis (16/2), kurs rupiah ditutup menguat 47 poin atau 0,31% ke posisi 15.159 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.206 per dolar AS. (Ant/OL-14)
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 21 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 28 poin atau 0,17% menjadi Rp16.325 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.297 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah, pada perdagangan Kamis 17 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 25 poin atau 0,15% menjadi Rp16.312 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.287 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 16 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 3 poin atau 0,02% menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Senin, 14 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 4 poin atau 0,02% menjadi Rp16.222 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.218 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Kamis, 10 Juli 2025, dibuka menguat sebesar 42 poin atau 0,26% menjadi Rp16.216 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.258 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 9 Juli 2025, dibuka melemah sebesar 43 poin atau 0,27% menjadi Rp16.249 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.206 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah pada perdagangan Rabu, 23 Juli 2025, menguat sebesar 49 poin atau 0,30% menjadi Rp16.271 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.320 per dolar AS.
Pelaksanaan ERB 2025 secara resmi ditandai dengan pelepasan KRI Hasan Basri-382 dari Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Senin (22/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved