Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Bank sentral AS The Fed semalam kembali menaikkan tingkat suku bunga. Mereka tetap menaikkan tingkat suku bunga, dari sebelumnya 4.2,25% menjadi 4,5% menjadi 4,5% - 4,75%.
Para pembuat kebijakan sepakat untuk menaikkan tingkat suku bunga, sebelum pada akhirnya melambatkan kenaikan termasuk besaran tingkat suku bunga.
Besaran kenaikan yang jauh lebih kecil, merupakan keputusan The Fed sebagai bagian dari strategi tatkala inflasi mulai melandai secara konsisten dan terkendali.
"Alhasil, dengan The Fed kembali menaikkan tingkat suku bunga dengan tingkat besaran yang kecil, indeks S&P 500 ditutup menguat lebih dari 1%, dan imbal hasil obligasi AS tenor 2 tahun turun drastis," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia Maximilianus Nico Demus, Kamis (2/2).
Dengan demikian diperkirakan pasar saham dan obligasi Indonesia hari ini akan ikut terapresiasi . Pada pembukaan perdagangan siang ini 6.890 atau naik 25 poin.
Gubernur The Fed Jerome Powell mengatakan telah membahas banyak hal, dan saat ini bank sentral memiliki lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.
Kali ini keputusan kenaikan suku bungs 25 bps, diambil dengan suara bulat. Komite bank sentral AS mengatakan kenaikan tingkat suku bunga yang berkelanjutan sudah sesuai dengan target, demi mencapai kebijakan moneter yang ketat untuk mengendailkan inflasi menjadi 2% dari waktu ke waktu.
Saat ini tanda-tanda siklus kenaikan inflasi mulai berakhir juga sudah terlihat, sehingga kenaikan tingkat suku bunga di masa yang akan datang akan bergantung pada sejumlah faktor, termasuk pengetatan kumulatif kebijakan moneter.
The Fed sudah menaikkan tingkat suku bunga sebanyak 4,5% dari sejak awal kenaikan. Powell mengatakan melihat akan ada beberapa kali kenaikan tingkat suku bunga lagi untuk mencapai titik level yang membatasi inflasi.
Saat ini The Fed melihat bahwa inflasi sudah mereda, namun masih berada di ketinggian. Oleh karena itu para pembuat kebijakan yakin, bahwa tekanan dari inflasi sudah mencapai puncak.
Powell juga mengatakan bahwa memulihkan stabilitas inflasi membutuhkan konsisten dari sikap kenaikan tingkat suku bunga yang membatasi untuk sementara waktu.
The Fed masih akan sesuai dengan Fed Plot yang mereka sampaikan, dengan ekspektasi tingkat suku bunga 5% - 5,5%. "Kami melihat, titik atas tingkat suku bunga The Fed mungkin akan berkisar 5% - 5,25% pada akhir tahun," kata Nico. (Try/E-1)
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), pada Kamis 10 Juli 2025, diperkirakan bergerak menguat Penguatan bisa terjadi karena didorong sentimen global.
BANK Indonesia memperkirakan Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan moneternya secara bertahap dalam dua tahun mendatang.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 30 Juni 2025, dibuka menguat 34,91 poin atau 0,51% ke posisi 6.932,31.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), pada perdagangan Kamis 26 Juni 2025, dibuka menguat 9,71 poin atau 0,14% ke posisi 6.841,85.
IHSG hari ini, Rabu 25 Juni 2025, berpeluang bergerak menguat. Sentimen utamanya tidak lain karena seiring meredanya konflik Iran vs Israel di kawasan Timur Tengah.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa, 24 Juni 2025, dibuka menguat 91,75 poin atau 1,35% ke posisi 6.878,89.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved