Rabu 01 Februari 2023, 07:40 WIB

WGC: Bank-bank Sentral Pembeli Emas Terbanyak sejak 1967

mediaindonesia.com | Ekonomi
WGC: Bank-bank Sentral Pembeli Emas Terbanyak sejak 1967

MI/Adam Dwi
Emas batangan edisi khusus imlek shio kelinci saat peluncuran produk tersebut di Jakarta, Rabu (5/1/2023).

 

BANK-bank sentral sejumlah negara menambahkan 1.136 ton emas senilai sekitar 70 miliar dolar AS ke dalam cadangan mereka pada tahun 2022, sejauh ini merupakan yang terbesar dari tahun mana pun sejak 1967, Dewan Emas Dunia (WGC) mengatakan pada Selasa (31/1/2023).

Data menggarisbawahi pergeseran sikap terhadap emas sejak tahun 1990-an dan 2000-an, ketika bank-bank sentral, khususnya di Eropa Barat yang memiliki banyak emas batangan, menjual ratusan ton per tahun.

Sejak krisis keuangan 2008-09, bank-bank sentral Eropa berhenti menjual dan semakin banyak negara berkembang seperti Rusia, Turki, dan India telah membeli emas.

Bank-bank sentral menyukai emas karena diperkirakan akan mempertahankan nilainya melalui masa-masa sulit dan, tidak seperti mata uang dan obligasi, emas tidak bergantung pada penerbit atau pemerintah mana pun.

Emas juga memungkinkan bank-bank sentral untuk melakukan diversifikasi dari aset seperti surat utang pemerintah AS dan dolar. "Ini merupakan kelanjutan dari sebuah tren," kata analis WGC, Krishan Gopaul.

"Anda dapat melihat para pendorong itu berkontribusi pada apa yang terjadi tahun lalu. Anda memiliki banyak ketidakpastian dan volatilitas di front geopolitik dan ekonomi makro," katanya.

Pembelian turun selama pandemi virus corona tetapi meningkat pada paruh kedua tahun 2022, dengan bank-bank sentral membeli 862 ton antara Juli dan Desember, menurut WGC.

Bank-bank sentral termasuk dari Turki, China, Mesir dan Qatar mengatakan mereka membeli emas tahun lalu. Namun sekitar dua pertiga dari emas yang dibeli oleh bank-bank sentral tahun lalu tidak dilaporkan ke publik, kata WGC.

Bank-bank yang belum secara teratur mempublikasikan informasi tentang perubahan stok emas mereka termasuk dari China dan Rusia.

"Pembelian bank-bank sentral (pada 2023) tidak mungkin menyamai level 2022," kata WGC.

"Total cadangan yang lebih rendah dapat membatasi kapasitas untuk menambah alokasi yang ada. Tetapi keterlambatan pelaporan oleh beberapa bank sentral berarti bahwa kita perlu menerapkan tingkat ketidakpastian yang tinggi terhadap ekspektasi kita, terutama untuk kenaikan."

Pembelian bank-bank sentral membuat total permintaan emas global tahun lalu menjadi 4.741 ton, naik 18 persen dari tahun 2021 dan tertinggi untuk setiap tahun sejak 2011. (Ant/OL-13)

Baca Juga: Harga Emas Naik 6,10 USD setelah 3 hari Melemah

Baca Juga

Dok.Jenius

Jenius Mudahkan Nasabah Transaksi dalam Mata Uang Asing

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 15:03 WIB
Saat ini, di Jenius tersedia tujuh Mata Uang Asing, diantaranya dolar Amerika Serikat (USD), dolar Singapura (SGD), yen Jepang (JPY)...
Dok.Ist

Ada Aplikasi Talenta Digital, Integrasikan Apps Ini Dengan Program Kemenaker

👤Mediaindonesia.com 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 14:41 WIB
Presiden memberikan masukan agar aplikasi MANTAP diimplementasikan di seluruh...
MI/Gana

Bank DKI Bukukan Transaksi Lewat Aplikasi Digital Hingga Rp22,4 Triliun

👤Putri Anisa Yuliani 🕔Sabtu 25 Maret 2023, 14:37 WIB
Hingga Desember 2022, aplikasi JakOne Mobile Bank DKI berhasil meraih 2 juta pengguna, dengan 22 juta volume transaksi, dan meraih nominal...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

Top Tags

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya