Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
MENTERI Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, penyusunan aturan yang mewajibkan eksportir menempatkan Dana Hasil Ekspor (DHE) di Indonesia merupakan langkah antisipasi yang ditempuh pemerintah.
Dengan ketentuan itu, diharapkan Indonesia bakal memiliki bantalan ekonomi yang lebih kuat menghadapi ketidakpastian global.
Kebijakan suku bunga acuan bank sentral sejumlah negara, utamanya Amerika Serikat (AS) membuka potensi derasnya aliran modal asing keluar (capital outflow) dari Indonesia. Melalui pengaturan DHE, kata Airlangga, dampak buruk dari faktor eksternal itu dapat diredam.
"Bahaya bagi kita itu capital flight, untuk mencegah capital flight, kita harus punya dana yang cukup, terutama membiayai ekspor dan impor," ujarnya kepada pewarta di kantornya, Jakarta, Kamis (26/1).
Baca juga: Biaya Tinggi Perbankan Dorong Devisa Hasil Ekspor Kabur
Airlangga mengatakan, pemerintah sedang berembuk mengenai formulasi yang tepat dari aturan DHE tersebut. Saat ini yang sedang dibahas ialah mengenai kewajiban bagi eksportir untuk menempatkan DHE-nya di sistem keuangan Indonesia selama tiga bulan.
Namun itu masih tentatif. Dia belum dapat memastikan lantaran pembahasan perlu dilakukan secara menyeluruh oleh kementerian/lembaga terkait. Akan tetapi, penebalan cadangan devisa menurutnya mutlak untuk dilakukan.
"Kebutuhan ekspor dan impor itu kan riil. Kita akan siapkan ekosistem devisa atau ekosistem dolar di dalam negeri, sehingga pengusaha kita tidak melulu bergantung pada perbankan di Singapura," jelas Airlangga.
Selain membahas mengenai periode penempatan DHE di Tanah Air, Airlangga juga mengatakan pemerintah juga membahas mengenai ketentuan insentif pajak bunga dari DHE.
Nantinya, ketentuan yang menyangkut insentif akan dituangkan dalam peraturan yang dikeluarkan oleh Kementerian Keuangan.
Sedangkan yang terkait penempatan DHE di dalam sistem keuangan Indonesia akan diatur lebih lanjut di dalam peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia.
Lebih lanjut, Airlangga menyatakan bahwa pengaturan mengenai DHE dilakukan agar sistem keuangan Indonesia menjadi lebih kompetitif. "Kita perlu buat agar ini bersaing dengan Singapura, sehingga (DHE) tidak terbang lagi ke Singapura, kompetitif dengan Singapura," jelasnya.
Diketahui, ketentuan mengenai DHE saat ini masih mengacu pada Peraturan Pemerintah 1/2019 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam. Pembahasan yang saat ini dilakukan pemerintah nantinya bakal mengganti beleid tersebut.
Setidaknya pemerintah berencana memasukan industri manufaktur sebagai sektor yang wajib menempatkan DHE di dalam negeri. Itu menambah daftar sektor yang ada di dalam PP 1/2019, yaitu, pertambangan, perkebunan, kehutanan, dan perikanan. (Mir/OL-09)
Pemerintah Indonesia dan Uni Eropa yang telah mencapai kesepakatan penting dalam menyelesaikan tahapan akhir perundingan IEU CEPA
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PERBEDAAN sikap antara Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia terkait kebijakan diskon tarif listrik yang dibatalkan dinilai lemah
Indonesia kini menjadi pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara dengan nilai US$90 miliar yang diperkirakan akan tumbuh menjadi US$360 miliar pada 2030.
Kerja sama investasi antara Indonesia dan Singapura diperkuat di berbagai sektor strategis seperti infrastruktur, jasa industri, transisi energi, kesehatan, dan fasilitasi investasi.
Pertemuan di Paris ini menegaskan bahwa hubungan Indonesia dan Selandia Baru bukan sekadar soal perdagangan, tapi kemitraan strategis yang terus berkembang
Desa Sejahtera Astra Pandeglang melepas ekspor perdana 5.000 ekor ikan mas sinyonya ke Vietnam, Minggu (31/5) pekan lalu.
PADA April 2025, kinerja ekspor Indonesia mengalami penurunan cukup tajam secara bulanan (month to month), meskipun secara tahunan masih mencatatkan pertumbuhan.
Neraca perdagangan Indonesia pada April tercatat surplus sebesar US$160 juta. Kendati surplus, angka ini turun drastis dibandingkan capaian pada Maret 2025 yang mencapai US$4,33 miliar.
Sambal Kawani, produk sambal kemasan asal Jakarta, berhasil mencuri perhatian pasar ekspor, khususnya di Taiwan.
Gitar buatan Indonesia mencatat potensi transaksi awal (trial order) senilai US$202,95 ribu atau sekitar Rp3,33 miliar di ajang pameran alat musik internasional Sound Messe Osaka 2025.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) mengintegrasikan tiga aspek dalam strategi mendorong para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) bisa bersaing di kancah global.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved