Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
KEBIJAKAN suku bunga acuan selalu diarahkan untuk memastikan tingkat inflasi kembali kepada level sasaran pemerintah. Inflasi telah turun pascapenyesuaian harga BBM pada September 2022.
“Indikatornya ada pada proyeksi inflasi inti ke depan dalam merumuskan suku bunga dan tentu saja juga bagaimana pertumbuhan ekonomi ke depan," kata Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, di Jakarta, Kamis (19/1).
Secara akumulasi Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga sebanyak 225 basis poin sejak Agustus 2022. BI melihat, inflasi selama tahun 2022, pascapenaikan penyesuaian harga BBM, telah turun lebih cepat daripada yang diperkirakan.
Pada September 2022, inflasi diproyeksikan akan sekitar 6,5%. Namun realisasinya 5,51%. Sedangkan inflasi inti akhir 2022 diperkirakan 4,61%, tetapi realisasinya 3,36%.
"Penurunan inflasi yang cepat ini ialah hasil koordinasi yang erat, stabilisasi nilai tukar, dan gerakan nasional pengendalian inflasi," kata Perry.
BI memperkirakan inflasi inti pada semester I 2023 akan lebih rendah dari 4%, bahkan tidak lebih tinggi dari 3,7%. Maka, dasar pertimbangan kenaikan suku bunga sebesar 25 bps ini ialah kenaikan secara terukur.
"Akumulatif kenaikan 225 bps sejak Agustus-Januari ini merupakan kenaikan yang memadai untuk memastikan inflasi inti akan tetap berada dalam kisaran 2%-4% di semester I 2023 dan inflasi IHK di bawah 4% pada semester II 2023. Memadai berarti tentu saja berdasarkan semua informasi-informasi yang kami kumpulkan sebagai dasar proyeksi ke depan baik global maupun domestik," kata Perry. Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18-19 Januari 2023 memutuskan untuk menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 bps menjadi 5,75%, suku bunga Deposit Facility sebesar 25 bps menjadi 5,00%, dan suku bunga Lending Facility sebesar 25 bps menjadi 6,50%. (OL-14)
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2025 mencapai 5,12% (yoy), meski dihadapkan pada ketidakpastian global
BPS Provinsi Maluku Utara mencatat inflasi bulan Juli 2025 sebesar 2,46 persen secara bulanan (month-to-month/mtm), dengan penyumbang inflasi tertinggi yakni cabai rawit.
BADAN Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi Jakarta pada Juli 2025 sebesar 0,11% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya (0,13%; mtm).
penyumbang utama inflasi Juli 2025 secara year-on-year yakni kelompok makanan, minuman, dan tembakau dengan andil sebesar 1,08%.
BPS melaporkan kenaikan harga beras pada Juli 2025, dengan inflasi mencapai 4,14%. Beras medium mengalami lonjakan tertinggi. Simak detail selengkapnya.
Hingga semester I 2025, pemerintah terus menjalankan peran counter cyclical untuk meredam tekanan ekonomi, serta tetap mendorong kesejahteraan masyarakat, khususnya kelompok rentan.
The Fed mempertahankan suku bunga dengan kisaran 4,25%-4,5%, meski ada tekanan dari Presiden AS Donald Trump.
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved