Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Bisnis Pelayaran Tunjukkan Tren Positif, Pendapatan dan Laba GTSI 2022 Kompak Melejit

Mediaindonesia.com
29/12/2022 02:26
Bisnis Pelayaran Tunjukkan Tren Positif, Pendapatan dan Laba GTSI 2022 Kompak Melejit
Kapal pengangkur LNG milik GTSI(Dok. GTSI)

EMITEN transportasi pelayaran PT GTS Internasional Tbk (GTSI) berhasil membukukan kinerja ciamik dengan menorehkan pendapatan dan laba bersih yang melejit sepanjang periode 2022 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Direktur GTS Internasional Dandun Widodo mengatakan kinerja Perseroan tahun 2022 yang belum diaudit itu diperoleh dari perolehan kontrak dan sewa kapal yang meningkat signifikan. Selain itu, perseroan juga melakukan efisiensi dengan pengontrolan anggaran yang ketat.

"Kami bersyukur dapat mencapai kinerja yang cemerlang berkat kerja keras semua pihak di dalam perusahaan saat dunia baru mulai bangkit dari pandemi," ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.

Emiten bersandi saham GTSI tersebut mengumpulkan pendapatan unaudited senilai US$41,65 juta setara Rp649,85 miliar (asumsi kurs Rp15.601 per dolar Amerika Serikat). Capaian pendapatan ini melonjak 35,4% jika dibandingkan dengan perolehan sama tahun sebelumnya senilai US$30,76 juta. 

GTS Internasional berhasil mengejar target pendapatan sepanjang tahun ini senilai US$43,45 juta. Perkembangan ini didukung oleh pendapatan Perseoran yang terus mengalami kenaikan secara konsisten. 

Pada kuartal I-2022, GTSI mencatat pendapatan sebesar US$10,45 juta (Rp163,03 miliar) sebelum naik 102% quarter-on-quarter (qoq) menjadi US$21,14 juta (Rp329,8 miliar) pada kuartal II, dan terdongkrak lagi 47,1% qoq menjadi US$31,1 juta (Rp485,32 miliar) pada kuartal III-2022.

Jika ditinjau secara nominal, GTSI mencatat rata-rata kenaikan pendapatan sebesar US$10,33 juta (Rp161 miliar) dari kuartal ke kuartal. GTSI merupakan anak usaha dari Humpuss Maritim Internasional (HUMI) yang berencana akan melakukan IPO dalam waktu dekat.

Baca juga : Bantu UMKM, Pos Indonesia dan Lion Air Group Jalin Kolaborasi dalam Ekosistem Direct Trading

Moncernya pendapatan GTSI, membuat Perseroan berhasil membalikkan pencapaian tahun ini menjadi laba dibandingkan dengan sebelumnya rugi. Tahun ini, GTSI meraup laba bersih US$5,38 juta setara dengan Rp84,03 miliar. Hal itu berbanding terbalik dari tahun sebelumnya yang rugi US$11,9 juta.

Salah satu penopang pertumbuhan pendapatan GTSI yang mendorong berbaliknya rugi menjadi laba bersih adalah segmen bisnis pengantaran gas alam cair atau liquefied natural gas (LNG).

Pendapatan dari segmen ini tercatat naik 23,4% dari US$17,79 juta (Rp277,54 miliar) pada kuartal III-2021 menjadi US$21,95 juta (Rp342,44 miliar) pada kuartal III-2022.

Selanjutnya, walaupun terjadi penurunan aset sebesar 4,39%  dari US$128,68 juta (Rp2,01 triliun) menjadi US$123,04 juta (Rp1,92 triliun) secara tahunan, namun liabilitas Perseroan pun mengalami penurunan 15,79% dari US$80,63 juta (Rp1,26 triliun) menjadi US$67,9 juta (Rp1,06 triliun) pada kuartal III-2022.

Dengan demikian, ekuitas GTSI per kuartal III-2022 tercatat pada angka US$55,14 juta (Rp860,24 miliar), meningkat dari US$50,95 juta (Rp794,87 miliar) dari periode yang sama tahun sebelumnya.

Masih pada periode yang sama, GTSI mencatat marjin bersih sebesar 14,68%, berbalik dari negatif 52,72% pada laporan keuangan akhir tahun sebelumnya.

Selanjutnya, tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA) GTSI menuju positif dari negatif 12,6% menjadi 3,71%, dan tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) pun turut menghijau dari negatif 33,75% menjadi 8,28%. (RO/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya