Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PT Pertamina Marine Engineering (PME), anak usaha dari PT Pertamina Trans Kontinental yang merupakan bagian dari Subholding Integrated Marine and Logistics (IML) telah melaksanakan sinergi dengan PT Van Oord Indonesia, yang merupakan kontraktor kelautan asal Belanda.
Acara ini dilakukan di Kantor Pusat PTK di Jakarta pada Kamis, (8/12) lalu. Penandatanganan nota kesepahaman ini adalah tentang sinergitas dan integrasi dalam bidang Pengerukan; Reklamasi; Pekerjaan-pekerjaan under water; Jasa-jasa dan konstruksi kelautan lepas pantai, dan; Pekerjaan lain-lain yang berkaitan dengan jasa pengerukan dan reklamasi.
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Direktur PME Yada Prawira Ganta, dan Direktur PT Van Oord Indonesia Peter van der Hulst, dengan disaksikan oleh Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan.
Penandatanganan Nota Kesepahaman ini juga dihadiri oleh Haru Adhityawarman, Direktur Gelora Maritim Indonesia (GMI) - Liasson Company; President Director GMI Jeffrey Maringka; Komisaris GMI M R Armando , dan Business Development GMI George H Basoeki serta segenap Manajemen PT Van Oord Indonesia. Sementara yang hadir dari PTK termasuk Direktur Keuangan dan SDM Afan Aftory, segenap Tim Manajemen PTK, beserta Tim Manajemen PME.
Kerja sama ini untuk mensinergikan kompetensi dan keahlian bersama, mulai dari proses perencanaan dan persiapan, proses tender, proses pelaksanaan, hingga proses penyelesaian pekerjaan, juga transfer of knowledge berupa pemberian pelatihan teknis dan non teknis di bidang manajemen proyek, teknik, bidang terkait lainnya, termasuk konsultansi.
Direktur Utama PTK Nepos MT Pakpahan menyampaikan penandatanganan kerja sama ini adalah langkah awal mencapai keberhasilan segmen bisnis jasa marine yang profesional dengan praktek bisnis yang terbaik. Pasar yg bisa diraih selain tentunya visi menembus Global Market, juga market lokal seperti Pelindo, PLN, juga Pupuk Indonesia.
“PME merupakan Anak Perusahaan PTK yang didesain untuk marine service khususnya di bidang dredging, fresh water, under water services, waste management, dan EPC. Harapannya bisa menjadi perusahaan dredging terbaik di Indonesia. Terima kasih atas kepercayaan PT Van Oord Indonesia untuk bekerja sama dengan PTK Grup. Kami garansi PTK Group memang sungguh dibentuk untuk berbisnis dan memang pantas untuk bekerja sama. Semoga awal yang baik ini dapat berlanjut di bidang bisnis lainnya, di mana PTK terus mencari peluang bisnis sesuai jargon Sailing Beyond Border, gemilang menembus batas”, ungkap Nepos.
Direktur PME Yada Prawira Ganta mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh PTK dalam memfasilitasi kerja sama. “Sehingga kerja sama dengan PT Van Oord Indonesia dapat terealisasi. Harapannya kerja sama ini akan saling memberikan layanan yang unggul dan keunggulan kompetitif bagi kedua belah pihak.”
Direktur PT Van Oord Indonesia Peter Van der Hulst menambahkan kerja sama ini juga bisa menjadi momen _transfer knowledge_ untuk proyek jasa pengerukan, reklamasi, bawah air, dan lainnya. “Sehingga dapat memberikan keuntungan bersama bagi kedua belah pihak. Lebih lanjut, kami berharap kerjasama bisnis ini berjalan dengan lancar dan akan terus dilaksanakan, sampai di bidang usaha lainnya” katanya.(RO/E-1)
Pembangunan pelabuhan KCN masih berlangsung secara bertahap dan ditargetkan rampung pada 2026.
Lebih dari 80 persen distribusi barang di dunia diangkut melalui jalur laut. Jumlahnya mencapai hampir 12 miliar ton setiap tahun.
PENGAMAT maritim dari Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas Strategic Center (ISC) Marcellus Hakeng Jayawibawa menanggapi pengembangan ekonomi berbasis maritim di Riau.
Pelabuhan Satui memiliki peran strategis sebagai pintu gerbang logistik pertambangan dan industri di Kalimantan Selatan.
Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Djaka Budhi Utama menyoroti adanya sejumlah celah yang masih dimanfaatkan untuk aktivitas ilegal.
Kemacetan disebabkan oleh kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved