Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Masuknya investasi swasta skala menengah dan besar dalam budidaya padi harus mengarah pada kemitraan usaha dengan petani. Hal itu dimaksudkan agar petani menjadi salah satu bagian utama dalam proses penanaman modal dan adanya transfer pengetahuan mengenai praktik budidaya yang baik (good agriculture practices/GAP).
Akademisi Institut Pertanian Bogor (IPB) Hariyadi MS mengatakan, masuknya investasi pangan swasta menjadi keniscayaan agar mampu memenuhi tuntutan pasar dan memperbaiki harga gabah di tingkat petani. Jika dikelola dengan baik, masuknya swasta dalam budidaya padi akan memberi dampak positif bagi peningkatan produksi, stok, dan kualitas pangan. Masuknya swasta juga diharapkan dapat membantu petani meningkatkan harga jual yang layak.
“Penerapan GAP bisa dimulai dengan penggunaan bibit unggul bersertifikat, pemupukan yang tepat, serta menggunakan teknologi maju dan ramah lingkungan. Tanpa penerapan GAP, produktifivas padi akan rendah dan dampaknya biaya produksi mahal,” kata Hariyadi dalam keterangan pers.
Menurut Hariadi, dengan adanya kemitraan, petani akan mendapatkan transfer pengetahuan bagaimana budidaya tanaman padi dengan baik melalui GAP, yaitu sebuah teknis penerapan sistem produksi pertanian yang menggunakan teknologi maju, ramah lingkungan dan berkelanjutan sehingga produk panen aman dikonsumsi, kesejahteraan pekerja diperhatikan dan usaha tani memberikan keuntungan ekonomi bagi petani.
“Kemitraan menjadi hal yang mutlak untuk menjawab berbagai kekhawatiran akibat masuknya investasi swasta dalam budidaya pangan. Sinergi harus dibangun dan aturan main harus ditegakkan agar petani tidak dirugikan,” ujarnya.
Haryadi melanjutkan, selain peningkatan produktifitas, efisiensi pasca panen tetap harus dilakukan. Dengan adanya peningkatan produktivitas dan efisiensi diharapkan Indonesia tidak hanya swasembada beras tetapi ke depan mampu menjadi eksportir. “Peningkatan produktifitas padi pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.
Dengan adanya kemitraan, data yang dilansir BPS menyebutkan produktivitas padi semakin meningkat yakni tahun 2019 sebesar 5,11 ton/ha, tahun 2020 sebesar 5,13 ton/ha dan 2021 sebesar 5,22 ton/ha, dan di tingkat Asia posisi produktivitas Indonesia sudah berada peringkat kedua setelah Vietnam.
Data FAO pun menyebutkan di tahun 2018 Indonesia menduduki peringkat kedua dari 9 negara negara FAO di Benua Asia. Adapun urutannya Vietnam 5,89 ton/ha, Indonesia 5,19 ton/ha, Bangladesh 4,74 ton/ha, Philipina 3,97 ton/ha, India 3,88 ton/ha, Pakistan 3,84 ton/ha, Myanmar 3,79 ton/ha, Kamboja 3,57 ton/ha dan Thailand 3,19 ton/ha.
“Penggunaan benih unggul dan pupuk telah berkontribusi dalam peningkatan produktivitas tanaman,” ujarnya.
Bahkan petani kini sudah familiar dalam penggunaan benih padi unggul saat pergiliran tanaman. Sementara ketika pupuk kimia sulit, petani juga mulai dapat membuat sendiri pupuk organik dan hayati, sehingga menghemat biaya produksi usaha tani.
Haryadi menilai, polemik investasi budidaya pangan harus disikapi bijak agar tidak menjadi bumerang yang memukul nasib petani. Sebaliknya, keberpihakan pada industrialisasi pangan yang menghasilkan nilai tambah harus terus didorong. “Syaratnya, investasi swasta dilarang memasuki dan menguasai lahan-lahan petani yang sudah eksis,” lanjutnya.
Pertumbuhan penduduk kelas menengah di Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar bagi produk olahan beras. Kita masih jauh tertinggal dengan China, Thailand, dan Myanmar yang telah mengembangkan diversifikasi produk beras untuk menghasilkan beragam produk sampingan beras.
“Peningkatan nilai tambah produk dengan sendirinya akan menambah pendapatan produsen atau petani,” tegasnya. (RO/E-1)
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat sejarah dengan menembus level psikologis 8.000 pada perdagangan Jumat (15/8).
ASPEK keamanan menjadi salah satu pertimbangan utama dalam menarik minat investor untuk menanamkan modalnya.
Pembangunan hybrid warehouse di komplek pergudangan yang menggabungkan kantor, hunian, dan gudang dalam satu lokasi menjadi peluang investasi baru saat ini.
Jika ingin membeli barang, Raditya Dika akan membiarkan keinginan itu mengendap semalaman karena dapat berubah di keesokan hari.
Kawasan Canggu kian dilirik investor dunia sebagai aset investasi potensial, tak hanya untuk masa kini tetapi juga jangka panjang.
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved