PRESIDEN Joko Widodo dinilai serius dalam mendorong pemulihan ekonomi kalangan masyarakat bawah. Hal tersebut dapat dilihat dari berbagai program dan kebijakan yang telah direalisasikan oleh Jokowi.
Salah satu kebijakan Jokowi untuk mempercepat pemilihan ekonomi masyarakat bawah adalah dengan memberikan jaring pengaman sosial. Jokowi bahkan telah menambah anggaran sebesar Rp24,17 triliun agar bantuan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat miskin.
Besarnya anggaran yang diberikan Jokowi dinilai sebagai wujud komitmennya dalam mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat. Hal tersebut diungkapkan oleh DPR RI Komisi Komisi VII Maman Abdurrahman.
“Artinya pada saat seorang pemimpin menaikkan anggaran, itu yang pasti ada komitmen besar dari Pak Jokowi mendorong percepatan pemulihan ekonomi,” ujar Maman.
Maman mengatakan keseriusan Jokowi dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi harus dibarengi oleh dukungan dari seluruh aspek masyarakat. Niat baik presiden ini, lanjut Maman, harus dikontrol bersama agar pendistribusiannya tepat sasaran.
“Langkah positif keinginan Presiden Jokowi untuk mendorong percepatan pemulihan ekonomi ini harus kita dukung penuh. Salah satu caranya dengan mengontrol penuh agar pendistribusian menjadi tepat sasaran ke bawah,” ujarnya.
Presiden Jokowi membagi program bantalan sosial ke dalam tiga jenis. Pertama dalam bentuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) yang akan menyasar 20,65 juta keluarga penerima manfaat.
Kedua ada bantuan sosial upah yang bakal diberikan kepada 16 juta pekerja dengan pendapatn gaji maksimal sebesar Rp 3,5 juta perbulan. Terakhir ada bantuan subsidi transportasi angkutan umum yang menyasar para pengemudi angkot, ojek hingga nelayan. (OL-8)