Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Krista Exhibition Gelar Pameran Produk Kelautan

Naviandri
06/11/2022 12:25
Krista Exhibition Gelar Pameran Produk Kelautan
Hasil kekayaan laut Indonesia( ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra/)

INDONESIA ialah negara kepulauan yang kaya akan hasil laut. Luas
Perairan Indonesia adalah 6,4 juta km2 dengan garis pantai mencapai 108
ribu km. Trend produksi perikanan Indonesia, baik tangkap maupun
budidaya terus mengalami peningkatan.

Dalam tiga tahun terakhir rata-rata peningkatan produksi sebesar 2,8%. Pada 2021, produksi perikanan mencapai 24,4 juta ton, seperti dikutip dari satudata.kkp.

Direktur Pemasaran, Ditjen Penguatan Daya Saing, Kementerian Kelautan
Perikanan, Erwin Dwiyana menyampaikan, pihaknya akan terus mendorong
penguatan citra makanan laut Indonesia di kancah dunia. "Ini dilakukan
guna menarik minat pembeli dan investor dengan produk makanan laut Indonesia," kata Erwin dalam zoom meeting konferensi pers Pameran Seafood Show Of Asia 2022, Jumat (4/10).

Pameran digelar Krista Exhibition yang diselenggarakan bersamaan dengan Sial Interfood, pada 9-12 November 2022 di Jakarta International Expo, Kemayoran.

Pameran akan diikuti oleh lebih dari 100 perusahaan di bidang makanan lau dari total 750 perusahaan di bidang kuliner.

Perusahaan yang mengikuti pameran ini berasal dari 27 negara seperti, Australia, Belanda, Tiongkok, India, Indonesia, Iran, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mesir, Oman, Pakistan, Palestina, Prancis, Polandia, Saudi Arabia, Singapura, Taiwan, Thailand, Turki, Uruguay, USA, Vietnam, Yunani.

Menurut Erwin, Indonesia sebagai salah satu negara pengekspor hasil
kelautan utama di dunia bersanding dengan eksportir utama lainnya
seperti Tiongkok, Norwegia, Vietnam, India, dan Amerika Serikat.


Tingkatkan ekspor

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat nilai ekspor produk hasil perikanan Indonesia pada 2021 mencapai USD 5.7 milliar atau sekitar Rp90 triliun. Kementrian Kelautan Perikanan terus berupaya meningkatkan target nilai ekspor mencapai USD 7,13 Milliar di tahun 2024.

Tujuan ekspor hasil kelautan utama adalah Amerika Serikat, Tiongkok, negara di ASEAN, Jepang, dan Uni Eropa. KKP terus berupaya memperluas jangkauan pasar produk perikanan Indonesia di kancah global.

"Salah satu program terobosannya adalah pengembangan perikanan budi daya berbasis komoditas ekspor dengan udang sebagai salah satu komoditas unggulan selain, lobster, kepiting/rajungan, dan rumput laut," lanjutnya.

Udang, kata Erwin, merupakan salah satu komoditas perikanan andalan
Indonesia yang sangat potensial untuk diekspor. Sebagai salah satu
komoditas unggulan nasional, udang selalu menjadi pilihan untuk bisa
dilibatkan dalam upaya peningkatan pendapatan negara, dengan mengangkat
jaminan mutu dan keamanan. Hasil perikanan serta kebijakan pada
keberlanjutan sumberdaya ikan dan usaha dan dukungan pengembangan akses pasar dan penanganan hambatan ekspor diharapkan dapat
memacu ekspor produk perikanan Indonesia ke mancanegara.

"Kami juga memfasilitasi beberapa UMKM binaannya untuk mengikuti pameran SeaFood Show of Asia 2022 agar produk UMKM tersebut bisa dikenal di pasar nasional dan global," terangnya.

Ketua Asosiasi Produsen Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan
(AP5I), Budhi Wibowo mengatakan, selain terus mengembangkan pasar
ekspor, anggota AP5I akan semakin serius mengembangkan pasar dalam
negeri produk olahan perikanan. Beberapa tahun terakhir ini permintaan
pasar dalam negeri terhadap produk perikanan, terutama untuk produk
olahan siap masak dan siap saji (ready to cooked and ready to eat)
meningkat sangat tajam.

"Penjualan ke pasar dalam negeri selain dilakukan melalui berbagai
retailer besar dan kecil, juga melalui penjualan online di berbagai
ecommerce dan marketplace yang trend penjualannya terus mengalami
peningkatan," lanjutnya.

Budhi menambahkan kendala utama peningkatan penjualan produk
olahan perikanan ke pasar dalam negeri adalah sulit dan mahalnya
pengiriman dari pintu ke pintu produk frozen dalam jumlah kecil dari industri pengolahan perikanan ke konsumen akhir. Untuk mengatasi kendala tersebut, pihaknya terus berkoordinasi dengan KKP dan perusahaan logistik khusus produk frozen.


Mengulang sukses 2019


CEO Krista Exhibition, Daud D Salim menambahkan, pameran Seafood Show
Of Asia dan Sial Interfood 2022 tahun ini terasa sangat istimewa
setelah hampir 3 tahun vakum akibat pandemi covid-19.

"Kami bangga dapat menyelenggarakan pameran ini yang menjadi barometer kebangkitan industri pengolahan makanan dan minuman," jelasnya.

Daud juga menyampaikan, bahwa pada pameran ini para peserta dari
industri pengolahan perikanan, selain bertemu langsung dengan pembeli  
asing juga akan bisa bertemu dan berdiskusi langsung dengan para pembeli olahan perikanan dalam negeri. Di antaranya para chef, pengusaha catering, jaringan ritel modern, hotel, restoran dan para distributor produk olahan perikanan.

Pameran akan berlangsung 9-12 November 2022 di Jakarta
International Expo, Kemayoran Indonesia.

Berbagai informasi mengenai acara dan program dapat dilihat pada: www.sialinterfood.com.

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi: Krista Exhibitions
(Kristamedia Pratama, PT) +6221 634 5861/62,

Email: [email protected], Situs web: www.sialinterfood.com.

Berbagai acara dan kompetisi yang menarik pada pameran ini diharapkan
akan menarik pengunjung dalam dan luar negeri. Setidaknya 82 ribu pengunjung diharapkan datang, sehingga bisa mengulangi sukses pameran yang sama pada 2019. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng
Berita Lainnya