Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DI Bulan Inklusi Keuangan (BIK) yang diperingati setiap Oktober, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan melalui media massa bahwa tingkat literasi keuangan mencapai 49,9% serta inklusi keuangan masyarakat Indonesia mencapai 84,2% pada 2022.
Persentase itu mengalami peningkatan dibandingkan dengan 2019 namun selisih antara literasi dan inklusi tersebut masih relatif tinggi yaitu sekitar 34,3%.
Melihat kondisi tersebut, PT Home Credit Indonesia (Home Credit), perusahaan pembiayaan berbasis teknologi, berkomitmen untuk terus meningkatkan inklusi dan literasi keuangan masyarakat melalui produk dan layanan keuangan yang mudah diakses dan transparan disertai berbagai program edukasi keuangan.
Baca juga : OJK: Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah Perlu Ditingkatkan
Berbagai upaya dilakukan oleh Home Credit untuk mendorong tingkat pemahaman masyarakat akan produk keuangan.
Sheldon Chuan selaku Chief Marketing & Digital Officer Home Credit Indonesia mengatakan,“Bertepatan dengan momentum Bulan Inklusi Keuangan, kami turut mempersembahkan program-program yang mengajak seluruh masyarakat untuk lebih mengenal berbagai produk dan layanan keuangan dari Home Credit disertai informasi keuangan secara menyeluruh."
"Dengan mengusung semangat baru, #BisaJadiJADIBISA, Home Credit senantiasa membantu pelanggan dalam mewujudkan berbagai rencana dalam hidup sekaligus memberdayakan masyarakat untuk menjalani kehidupan yang mereka inginkan,” papar Sheldon dalam keterangan pers, Kamis (27/10).
Baca juga : JULO Dorong Inklusi Keuangan Lewat Kolaborasi dengan Maliq & D'Essentials di Lagu Indonesia #SIAPMELESAT
Lebih lanjut Sheldon menjelaskan bahwa program yang dimaksud adalah rangkaian pameran belanja multiproduk dan edukasi keuangan bernama PESTA diiringi konten-konten digital untuk tingkatkan literasi keuangan masyarakat luas.
Gelaran PESTA diadakan di kota Bandung (23-29 Oktober), Medan (31 Oktober – 6 November), dan Manado (22-28 November).
Tidak hanya menggandeng berbagai mitra usahanya, Home Credit juga mengajak sejumlah komunitas lokal untuk berpartisipasi seperti komunitas pesepeda Bandung yang akan melakukan fun bike sambil mengumpulkan sampah plastik daur ulang.
Baca juga : OJK Terbitkan Aturan Baru Soal Perlindungan Konsumen Jasa Keuangan
Adapun pihak OJK wilayah Medan juga akan bergabung memberikan edukasi keuangan di acara PESTA nanti.
Ditilik secara lebih jauh, Home Credit memiliki misi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat tidak hanya para pelanggan, melalui pembiayaan yang bertanggung jawab.
Di mana aspek sosial dan tata kelola perusahaan, bahkan lingkungan yang dikenal dengan konsep ESG telah melekat dalam bisnis operasional Home Credit.
Baca juga : Gandeng Perwari, Avrist Assurance Galakkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah
"Inklusi dan literasi keuangan adalah bagian inti dari penerapan ESG oleh Home Credit Indonesia," katanya.
Produk keuangan yang transparan
Aspek sosial yang mencakup inklusi serta literasi keuangan tidak lepas dari adanya produk keuangan yang transparan, mudah diakses di mana saja dengan proses yang cepat, diiringi pemahaman pelanggan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatur keuangan secara terencana.
Baca juga : Inklusi Keuangan Lewati Target
Ajisatria Suleiman selaku Associate Researcher Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mengatakan,“Layanan keuangan perlu dirancang secara khusus oleh perusahaan keuangan agar pelanggan dapat meningkatkan literasi keuangan pribadinya di samping mendapatkan manfaat dari layanan yang digunakannya."
"Produk dan layanan keuangan yang tepat guna idealnya mampu memberikan wawasan lebih, keterampilan, dan keyakinan bagi pelanggan saat menggunakannya," jelasnya.
"Apalagi bagi pelanggan yang belum melek keuangan, tidak hanya kemudahan akses, namun penyedia jasa keuangan juga perlu memastikan bahwa pelanggan memahami secara menyeluruh produk dan layanan tersebut," ucap Ajisatraia.
Baca juga : Sinar Mas Land Buka Hapimart di ITC Cempaka Mas
Di samping itu, semua pihak perlu memastikan efektivitas dari program literasi keuangan yang selama ini sudah dijalankan mengingat tingkat literasi keuangan masih relatif rendah dibandingkan dengan inklusi keuangan.
Home Credit sendiri mengusung transparansi atas layanan dan produknya dengan mengoptimalkan teknologi digital. Aneka layanan keuangan Home Credit seperti pembiayaan barang di toko, pembiayaan modal usaha,
"Buy Now Pay Later (BNPL) hingga asuransi dapat diakses oleh masyarakat melalui aplikasi My Home Credit yang kini telah diunduh oleh lebih dari 12,56 juta pengguna terdaftar," jelas Sheldon.
Baca juga : Prudential Indonesia Tunjuk Tony Benitez sebagai CEO
"Melalui aplikasi itu, masyarakat dapat menggunakan layanan yang cepat dimana hanya dibutuhkan 3 menit untuk mengetahui limit pembiayaan ketika mengajukan aplikasi pembiayaan barang di sekitar 22.000 toko milik mitra yang tersebar di hampir 200 kota di seluruh Indonesia," tutur Sheldon.
Mengedukasi pelanggan agar bisa mengelola cicilannya dengan baik, tidak lepas dari adanya usaha dalam meningkatkan kesadaran dan wawasan mereka terkait perencanaan keuangan.
“Perencanaan keuangan itu bisa dibuat jika seseorang telah memiliki literasi keuangan yang baik (well-literate) yang bisa membantu masyarakat dalam memaksimalkan layanan keuangan sesuai kebutuhan, sekaligus juga memahami manfaat serta resikonya secara bersamaan,” kata CEO Finansialku.com Melvin Mumpuni.
Siapa pun bisa jadi cerdas dalam merencanakan keuangan asalkan rajin mencari sumber wawasan baru, di mana saat ini ada banyak platform yang bisa memberikan panduan dalam mempraktikkan teknik-teknik money management.
Home Credit contohnya, secara rutin menyampaikan wawasan dan keterampilan keuangan melalui media sosial resmi (Instagram, Facebook, Twitter, Tiktok) yang dapat diakses di akun @homecreditid. (RO/OL-09)
OJK mencatat adanya peningkatan dalam penyaluran pinjaman melalui layanan fintech peer-to-peer lending (P2P lending) atau pinjaman online (pinjol), serta skema pembiayaan buy now pay later
OJK juga mencatat nilai kapitalisasi pasar juga menunjukkan tren positif dengan kenaikan 6,11% secara month to date menjadi Rp12.420 triliun, atau meningkat 0,69% secara year to date.
OJK telah meminta perbankan untuk melakukan pemblokiran terhadap 17 ribu rekening yang terindikasi aktivitas judi online (judol).
OJK menegaskan stabilitas sektor jasa keuangan tetap terjaga di tengah tensi perdagangan global. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit perbankan pada April 2025 yang tumbuh 8,88%.
OJK menyusun mekanisme pengaturan financial influencer atau finfluencer. Mereka semakin banyak memasarkan produk dan layanan keuangan di media sosial
KEHILANGAN pekerjaan selalu diasumsikan sebagai mimpi buruk bagi para pekerja
Fundtastic kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun generasi cerdas finansial dengan mendukung acara Graduation Sekolah Kanisius tahun ini.
Aplikasi ini mampu menjaga mutu dan kualitas produk serta keamanan dan privasi pengguna karena telah menerapkan sertifikasi ISO 9001:2015 dan ISO 27001:2022.
Tingkat literasi dan inklusi keuangan di bidang pasar modal yang hanya 4,11% dan 5,19% (berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan 2022).
Banyak orang Indonesia yang tergiur investasi bodong yang menjanjikan profit tinggi tanpa adanya edukasi mengenai dunia keuangan.
Peserta juga diberikan pelatihan tentang bagaimana memperoleh penghasilan tambahan bagi kesejahteraan keluarga memanfaatkan platform digital.
Untuk menunjang kemahiran dalam keseharian, agen mendapatkan dari marketing kit, product knowledge, hingga pendampingan khusus.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved