Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
PERTAMINA mulai menerapkan teknologi penangkap karbon atau Carbon Capture Storage (CCS) atau Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) dengan melakukan injeksi perdana CO2 ke dalam tanah di Lapangan Pertamina EP Jatibarang Field, Indramayu, Jawa Barat, Rabu (26/10).
Dirjen Migas Kementerian ESDM Tutuka Ariadji dalam peresmian injeksi CO2 tersebut mengungkapkan, implementasi teknologi CCUS yang dilakukan Pertamina merupakan pertama kali dilakukan di lapangan migas di Indonesia.
“Teknologi CCUS menjadi enabler yang mampu meningkatkan produksi migas melalui CO2-EOR (Enchanced Oil Recovery) sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca," ujarnya dalam keterangan resmi.
Menurut Tutuka, injeksi CO2 dalam penerapan CCUS merupakan akselerasi untuk mendukung target produksi minyak nasional 1 juta barel per hari dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) pada 2030.
Baca juga: Pertamina Temukan Sumber Daya Migas Baru di Jawa Timur
SVP Research Technology and Innovation Pertamina Oki Muraza, menjelaskan, injeksi C02 merupakan realisasi kerja sama antara Pertamina (Persero), Pertamina EP, dan Japan Oil, Gas and Metals National Corporation (JOGMEC) terkait ‘JOGMEC on CO2 Injection for Enhanced Oil Recovery (CCUS-EOR) Project in Jatibarang Field’.
"Kita melihat sejarah baru bagaimana CO2 diinjeksi untuk meningkatkan produksi sekaligus mengurangi emisi," ujar Oki.
Penerapan teknologi CCUS merupakan komitmen Pertamina mendukung program pemerintah untuk mempercepat transisi energi dan mencapai target penurunan emisi sebesar 31% di 2030 dan Net Zero Emission di 2060.
"Implementasi injeksi CO2 akan menjadi tulang punggung Pertamina dalam meningkatkan produksi migas dan sustainability," harap Oki.
Direktur Eksplorasi Pertamina Hulu Energi Muharram Jaya Panguriseng, mengatakan, injeksi CO2 di Lapangan Jatibarang merupakan langkah awal implementasi CCS/CCUS kerja sama Pertamina dengan JOGMEC setelah melakukan studi bersama.
"Lapangan Jatibarang salah satu lapangan raksasa di Indonesia dengan total produksi telah mencapai 101.8 million barrels of oil or natural gas liquids (MMMbls)," terangnya.
Ia menambahkan, teknologi CCUS bisa mendorong peningkatan produksi dari cadangan migas di Lapangan Jatibarang.
Direktur Reservoir Evaluation CCS Grup JOGMEC Hiroshi Okabe mengaku terhormat bisa menyaksikan injeksi perdana CO2 di Lapangan Jatibarang.
Ia menambahkan, perjanjian studi bersama yang ditandatangani di Bali pada bulan Agustus dan hanya dalam dua bulan sudah bisa diterapkan.
"Pertamina dan JOGMEC bekerja sangat keras untuk mewujudkan injeksi CO2," pungkasnya. (ins/OL-09)
Kinerja Pertamina pada semester I 2025 dinilai sejalan dengan semangat HUT ke-80 Republik Indonesia. Capaian positif itu juga disebut sangat mendukung upaya pencapaian swasembada energi.
SKK Migas menyoroti capaian progres proyek yang ditargetkan menembus angka 70% pada kuartal I 2026.
PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Cilacap mencatat sejarah baru dengan mengirimkan perdana produk Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) yang berbahan baku minyak jelantah
Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) telah menyelesaikan tahapan pemasangan jacket dan topside anjungan lepas pantai OOA.
Selama ini, perbaikan kapal bagi nelayan di Pulau Sabira bukan perkara mudah. Akses yang terbatas mengakibatkan biaya yang dikeluarkan tidak sedikit karena harus dilakukan di pulau lain.
Pertamina menambah pasokan tabung gas LPG 3 kilogram sebanyak 23.520 tabung ke Sragen, Jawa Tengah, untuk mengatasi kelangkaan gas LPG di wilayah itu.
Sebuah studi dari University of Plymouth menemukan bahwa mencoret-coret bisa meningkatkan daya ingat anak.
Debu yang mengandung senyawa beracun, seperti silikat dan perklorat, memiliki ukuran yang cukup kecil untuk melewati sistem pertahanan tubuh manusia dan masuk ke dalam aliran darah.
PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina, berhasil mencetak prestasi gemilang dengan menemukan cadangan migas terbesar sejak 2009
Tahun 2024, Mars kembali menunjukkan potensi besar bagi eksplorasi luar angkasa. Ini 10 penemuan yang menarik perhatian.
Pada tahun 2011, meteorit Mars yang diberi nama Black Beauty ditemukan di Gurun Sahara. Meteorit ini menjadi salah satu penemuan penting dalam kajian tentang planet merah.
PT Pertamina Hulu Energi (PHE) menemukan potensi sumber daya migas di sumur Tedong (TDG)-001 yang berada di area Kecamatan Mamosalato, Kabupaten Morowali Utara - Sulawesi Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved