MENTERI Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, nilai investasi yang terkumpul untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara sebesar Rp200 triliun.
Jumlah tersebut bakal digunakan untuk pembangunan ibu kota baru tahap pertama yang ditargetkan rampung di 2024. "Angkanya (investasi) ini tidak mengecewakan, minimal Rp200 triliun itu akan bisa kita wujudkan dalam pembangunan proyek IKN di tahap pertama," ucapnya saat konferensi pers secara daring, Senin (24/10).
Sejumlah negara telah mengajukan minatnya untuk berinvestasi di IKN, seperti dari Tiongkok, Korea Selatan, Uni Emirat Arab, dan Taiwan. "Beberapa negara Eropa pun juga sudah menyampaikan penawarannya kepada Presiden Jokowi," tambahnya.
Bahlil menjelaskan, anggaran pembangunan IKN akan lebih banyak terkuras dari sektor swasta dan dari kantong APBN dikatakan hanya 20% dari total investasi IKN sebesar Rp466 triliun.
Baca juga: Populasi Indonesia Menjadikan Bisnis Kecantikan Berpeluang Bagus
"Investasi IKN di awal kan kurang lebih sekitar Rp 500 triliun lebih, 20% dari APBN, selebihnya investasi swasta. Proyek ini kan bukan 1-2 tahun selesai, bisa sampai 10 tahun baru bisa selesai," ucapnya.
Bahlil mengaku terus berupaya mendatangkan investasi, dengan meningkatkan target investasi di tahun depan menjadi Rp1.400 triliun. Pendanaan untuk proyek IKN pun menjadi salah satu prioritas pemerintah.
"Saya katakan bahwa investasi terus-menerus kita kejar, tidak boleh menyerah untuk melakukan investasi. Kami targetkan 2023 ini naik, karena mereka (investor) akan masuk di IKN juga," pungkasnya. (OL-4)