Erick Thohir Puji Jokowi Tegakkan Ekonomi Kerakyatan, Bukan Kapitalis dan Oligarki

Mediaindonesia.com
21/10/2022 16:45
Erick Thohir Puji Jokowi Tegakkan Ekonomi Kerakyatan, Bukan Kapitalis dan Oligarki
Menteri BUMN Erick Thohir (kiri) dan Presiden Joko Widodo(MI/RAMDANI)

PRESIDEN Joko Widodo (Jokowi) mendorong para menterinya untuk terus mendorong ekonomi berbasis kerakyatan, bukan ekonomi kapitalis maupun oligarki.

Hal itu disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, yang menyaksikan sendiri bagaimana program-program kementerian di bawah pemerintah Jokowi saling bersinergi untuk merealisasikan tumbuh kembang usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) supaya bisa setara dengan kekuatan usaha korporasi.

"Bapak presiden mendorong kami, menteri-menteri, untuk bersatu membuat program yang kongkrit, bukan hanya wacana. Itu bedanya beliau (Jokowi) dengan pemimpin yang lain," kata Erick dalam keterangan resmi, dikutip Jumat, (21/10).

Baca juga: Publik Kepincut Duet Prabowo-Erick Thohir Pada Pilpres 2024

Erick menyatakan ekonomi kerakyatan yang dijalankan Presiden Jokowi merupakan kelanjutan dari apa yang telah dicetuskan sejak era Presiden pertama Indonesia Soekarno.

"Insya Allah dengan sinergi antarkementerian, kita bisa mewujudkan kesetaraan kesejahteraan. Kita harus berbasis ekonomi kerakyatan bukan ekonomi kapitalis yang didengung-dengungkan atau ekonomi oligarki yang didengungkan, tapi ekonomi kerakyatan,” papar Erick.

“Ekonomi kerakyatan adalah sebuah pondasi sejak founding father kita Soekarno dan sampai sekarang dilanjutkan oleh Bapak Jokowi," imbuhnya.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah itu mencontohkan, saat ini, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tidak lagi fokus memberikan pembiayaan terhadap bisnis korporasi. Melainkan sebagian besarnya sudah disalurkan untuk UMKM.

"BRI itu sekarang sudah menjadi benar-benar bank rakyat Indonesia, yang tadinya 65% pinjamannya korporasi, saya pastikan atas instruksi beliau, sudah 85% untuk UMKM," ucap Erick.

Ini kata dia juga didukung dengan program milik PT Permodalan Nasional Madani yang bernama PNM Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), yang jumlah nasabahnya terus meningkat meskipun sempat dilanda pandemi covid-19.

"Sekarang, insya Allah, akhir tahun ini, nasabahnya 14 juta yang tadinya diawali hanya 5,6 juta sekarang bisa 14 juta dalam waktu 3 tahun dan pada saat covid-19. Artinya UMKM kuat menghadapi covid-19," katanya.

Lanjut Erick, bank plat merah yang turut membantu masyarakat yaitu PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kini tengah menguji coba program bantuan pembiayaan dan pemberian akses bahan baku bagi warung-warung di Jakarta. Kini jumlahnya yang sedang masuk tahapan uji coba itu sudah mencapai 14 ribu.

"Dikasih pembiayaan tapi juga kesulitan bahan baku seperti minyak goreng, daging ayam, gula, BUMN men-suppport supaya mereka mendapat akses ketika membeli bahan baku hargnya sama dengan restoran franchise," bebernya.

Lebih lanjut Erick menjelaskan, BUMN juga sudah lama memiliki program Pasar Digital (PaDi) UMKM. Program ini membentuk ekosistem pasar antara UMKM dan BUMN melalui platform digital, sehingga barang-barang produksi UMKM bisa langsung dibeli oleh BUMN dengan efisien.

"Akses nilai transaksinya sudah Rp18 triliun. Ini kerja-kerja kongkrti yang diminta Pak Jokowi, bukan hanya wacana dan Pak Bahlil selalu dicek, termasuk saya memastikan program ini jalan," ungkapnya. (RO/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya