Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PRESIDEN Joko Widodo menegaskan penguatan kebijakan satu data melalui Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) 2022, sangat dibutuhkan untuk memudahkan jalannya program-program prioritas pemerintah. Penegasan tersebut ia sampaikan saat memimpin rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (12/10).
Selepas rapat, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, dengan terkumpulnya data pada satu institusi, dalam hal ini Badan Pusat Statistik, pemerintah akan lebih mudah dalam melakukan pengelolaan. Setiap kementerian/lembaga tidak perlu lagi sibuk mengurusi data dan hanya perlu fokus kepada tugas masing-masing.
Dengan begitu, program-program yang dijalankan diyakini akan lebih tepat sasaran. karena itu, seluruh menteri dan kepala lembaga telah diminta oleh Kepala Negara membuka seluruh data yang dimiliki kepada BPS.
BPS kemudian akan menyempurnakan data tersebut dengan melakukan Sensus Regsosek yang akan dimulai pada Oktober hingga Desember mendatang. Selain itu, sambung Airlangga, Presiden juga meminta seluruh data dimutakhirkan secara total. Seperti data Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang masih berbasis data 2011. "Presiden meminta untuk segera diperbarui sehingga data yang ada merupakan data terkini," tuturnya.
Saat ini, proses pendataan dan pengelolaan data memang masih menjadi masalah di Indonesia. Program tersebut belum dilakukan secara terpusat pada satu wadah yang sama.
“Beberapa kementerian mempunyai wali data amanat berdasarkan undang-undang, seperti untuk DTKS di Kementerian Sosial. Kemudian, juga ada terkait dengan data keluarga di BKKBN, kemudian juga ada di pengentasan kemiskinan di Pemyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Kemudian, ada juga di Dukcapil,” tandasnya. (OL-15)
Dalam arahannya, Maigus menegaskan bahwa penanggulangan kemiskinan bukan hanya soal bantuan, tapi soal strategi tepat yang berbasis data akurat dan terverifikasi.
Kelola database email pelanggan dengan efektif! Tips optimasi, segmentasi, dan strategi untuk tingkatkan engagement & ROI. Klik sekarang!
Optimalkan data Anda! Pelajari pentingnya pengolahan & analisis informasi untuk pengambilan keputusan yang lebih cerdas dan efektif.
Hasil temuan kolaborasi itu dibagikan kepada semua peserta studi, menggabungkan hasil WGS dengan laporan 360 DNA dari Asa Ren.
Nota kesepahaman ini merupakan langkah awal untuk mendorong narasi tunggal pangan yang mengacu pada data yang kredibel.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved