Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Koperasi Nelayan Mudahkan Peroleh BBM Subsidi dan Pasar Meluas

Mediaindonesia.com
10/10/2022 20:00
Koperasi Nelayan Mudahkan Peroleh BBM Subsidi dan Pasar Meluas
Menteri BUMN Erick Thohir, Menkop dan UKM, Dirut Pertamina meresmikan SPBU Nelayan milik KUD Mino Saroyo, Cilacap, Jawa Tengah.(MI/Lilik Darmawan.)

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus berupaya mempermudah nelayan mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) subsidi melalui program Solar untuk Koperasi (Solusi) Nelayan. Hal ini disampaikan Erick saat mengunjungi Koperasi Enam Empat Bahari di Pantai Nambangan, Bulak, Surabaya, Jawa Timur, Senin (10/10). 

Erick menyampaikan program yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian BUMN, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kelautan dan Perikanan, serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), itu akan memberikan banyak keuntungan yang dapat memperkuat akses pasar perikanan. "Melalui koperasi nelayan, penyaluran BBM subsidi lebih tepat sasaran. Nelayan juga bisa beli BBM dengan harga resmi melalui SPBUN. Kita maunya langsung untuk koperasi, jadi Pertamina langsung ke koperasi, koperasi menjual ke nelayan dengan harga yang sama, bukan harga lebih mahal," ujar Erick.

Erick mengatakan program Solusi Nelayan telah dimulai untuk 8.400 nelayan di Cilacap sebagai proyek percontohan. Setelah Cilacap, program ini pun dilakukan di Surabaya, Aceh, Deli Serdang, Sumatra Utara, Indramayu, Jawa Barat, Semarang dan Pekalongan di Jawa Tengah, serta Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). "Jadi nelayan sudah tahu beli ke situ, mau pakai jeriken sudah ketahuan karena tinggal bawa KTP. Kalau di enam lokasi tidak ada kebocoran, kita akan dorong di seluruh Indonesia," lanjutnya.

Tak hanya bertujuan memastikan ketersediaan BBM, program Solusi Nelayan sekaligus membenahi bisnis model perikanan di Indonesia. "Karena BBM lancar, kepastian pasar pun lebih luas bagi nelayan sehingga risiko usaha semakin kecil karena ada kepastian produksi," beber Erick.

Sekadar informasi, sebelum ada program Solusi, nelayan kecil kerap mengeluh sulitnya mendapatkan BBM subsidi, terlebih mereka harus membeli solar eceran seharga Rp10.000/liter. Padahal harga solar resmi dari Pertamina sebesar Rp6.800/liter. 

Nelayan juga kerap dihadapkan dengan hasil tangkapan sedikit yang membuat akses pasar terbatas. Bahkan mereka juga sulit mendapatkan permodalan karena tidak adanya kepastian keberlanjutan produksi dan penyerapan. Oleh karena itu, Kementerian BUMN memberikan dukungan konkret melalui program Solar untuk Koperasi Nelayan. Hal tersebut selaras dengan amanah Presiden Jokowi agar pemerintah hadir memberi solusi di tengah kebutuhan masyarakat. 

Selain itu, ucap Erick, koperasi menjadi offtaker yang akan melakukan grading dan pengendalian mutu serta agregasi untuk masuk dalam skala ekonomi sehingga keberlanjutan pasokan pun lebih terjamin. Namun, lanjut Erick, para nelayan pun harus bersiap meningkatkan kualitas hasil tangkapan agar sesuai dengan standar agar bisa diserap pasar di luar negeri.

"Kami sedang mengumpulkan, baik BUMN, swasta atau koperasi menjadi pembeli. Jadi nelayan tidak pusing-pusing lagi jual ke mana," kata Erick. Acara ini juga dihadiri Camat Bulak Budi Hermanto, Lurah Kedung Cowek Ayu Lestari, Ketua Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia Jawa Timur Misbahul Munir, Direktur PT Bumi Menara Internusa (offtaker hasil tangkapan nelayan) Aris Utama, beserta Olga Lydia. (RO/OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya