Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRESIDEN Joko Widodo menyebut kebijakan penaikan suku bunga acuan oleh bank sentral tidak akan manjur mengatasi masalah lonjakan inflasi.
Sebagaimana diketahui, jurus tersebut digunakan oleh banyak negara, tidak terkecuali Amerika Serikat. Mereka menaikkan interest rate dengan tujuan menahan laju kredit dan uang yang beredar di masyarakat.
Dengan begitu, permintaan atas barang dan jasa di pasar bisa ditekan, hingga akhirnya inflasi bisa dikendalikan.
"Tapi teori-teori seperti itu sekarang tidak bisa betul-betul menjamin inflasi turun. Untuk sekarang, yang lebih penting adalah bukan mengerem uang beredar tapi menyelesaikan di ujungnya, yaitu kenaikan harga barang dan jasa," ujar Jokowi sapaan Presiden RI, di Jakarta, Kamis (29/9).
Ia menekankan bahwa untuk menjaga inflasi dari krisis yang terjadi saat ini diperlukan upaya yang luar biasa ekstra.
Langkah-langkah konvesional saja tidak akan mampu meredam ancaman yang ada.
Kepala Negara pun memaparkan cara yang menurutnya jauh lebih jitu, yakni dengan melakukan intervensi terhadap harga barang dan jasa di lapangan.
Sebagai contoh ialah produk pangan yang memiliki kontributor terbesar dalam inflasi. Ia meminta pemerintah daerah memberikan subsidi biaya logistik pangan dari daerah sentra menuju daerah yang membutuhkan.
Subsidi bisa memanfaatkan APBD melalui pos dana transfer umum dan belanja tidak terduga.
"Misalnya harga telur di Sumatera Selatan naik. Biarkan pedagang atau distributor beli dari Bogor tapi ongkos angkutnya ditutup APBD. Berapa sih ongkos truk dari Bogor ke Palembang? Saya cek paling Rp10 juta, Rp12 juta. Itu juga tidak diangkut tiap hari, mungkin seminggu hanya dua kali," terang mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Jokowi pun menjamin bahwa penggunaan dana transfer umum dan belanja tidak terduga di masa-masa seperti ini tidak akan menimbulkan polemik. Pasalnya, Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri telah menerbitkan aturan-aturan sebagai landasan kebijakan.
"Jadi jangan ragu-ragu lagi mengenai penggunaan belanja tidak terduga dan dana transfer umum karena sudah ada Peraturan Menteri Keuangan dan Surat Edaran Mendagri. Saya juga sudah sampaikan ke Kejaksaan Agung dan KPK bahwa ini dilakukan karena sekarang sangat membutuhkan," jelasnya.
Langkah-langkah kolaborasi seperti itulah yang menurut Jokowi saat ini betul-betul harus dilakukan. Bank sentral bersama seluruh kementerian/lembaga terkait dan juga pemerintah daerah memiliki tanggung jawab yang sama besar. "Semua harus bisa berjalan beringan dan rukun," tandasnya. (OL-13)
Baca Juga: Transformasi Ekonomi Digital Mesti Siapkan Infrastruktur dan SDM
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
LAPORAN Badan Pusat Statistik (BPS) Jakarta mencatat inflasi sebesar 0,13% pada Juni 2025 dibanding bulan sebelumnya.
Badan Pusat Statistik Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat laju inflasi pada Juni 2025 di wilayah ini sebesar 0,23% (month-to-month - mtm).
INFLASI bulanan pada Juni 2025 tercatat sebesar 0,19%, ditandai dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 108,07 pada Mei menjadi 108,27.
Pada pertengahan Juni 2025, harga beras di beberapa pasar tradisional Kabupaten Deli Serdang naik hingga 3,4% dibanding bulan sebelumnya.
Reorientasi belanja daerah sebagai bantalan fiskal yang tangguh dapat menjadi strategi lain guna mengendalikan inflasi daerah.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved