Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Anggota Komisi IX Minta Kemnaker Bertanggungjawab Atas Kasus PMI di Inggris

Mediaindonesia.com
29/9/2022 16:29
Anggota Komisi IX Minta Kemnaker Bertanggungjawab Atas Kasus PMI di Inggris
Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago(MI/Susanto)

ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago meminta Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) ikut bertanggungjawab dengan permasalahan jerat utang dan penempatan berbiaya tinggi (overcharging) yang dialami sejumlah Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang bekerja di sektor perkebunan Inggris. Sebab bagi Irma, Kemnaker secara resmi ikut melakukan pelepasan atau pemberangkatan 250 PMI ke Inggris pada awal Juli lalu.

“Harus (Tanggung Jawab). Jangan lepas tangan. Yang melepas saat itu, kalau tidak salah Dirjen Binapenta dan PKK (Pak Suhartono),” kata dia dalam pesan tertulis, yang dikutip Kamis (29/9).

Irma pun menyebut problem permasalahan penempatan PMI di Inggris itu cukup rumit. Salah satu alasannya, ungkap dia, karena memang belum ada penetapan biaya penempatan atau cost structure yang dibuat pemerintah. Dirinya pun bingung mengapa Kemnaker berani secara resmi ikut melepaskan pemberangkatan PMI pada waktu itu.

“Sepengetahuan saya, kasus Inggris ini sebenarnya belum ada cost structure. Tapi Kemnaker kok sudah melakukan pelepasan,” sambung dia.

Tak ayal, untuk mengatasi hal tersebut, Irma kemudian mengusulkan cost structure tidak boleh ditanggung oleh masing masing PMI. Biaya tersebut justru harus ditanggung pemerintah melalui bank pemerintah atau bank negara. Dirinya khawatir jika tak didukung pemerintah, maka agensi penempatan akan kembali mendzalimi para PMI.  

Meskipun harus menunggu penetapan cost structure namun politisi perempuan Partai Nasdem ini tetap mengingatkan agar ada biaya maksimal dari tiap-tiap jenis komponen yang ditetapkan. Sebagai contoh, misalnya biaya pelatihan. Penggunaan skema biaya maksimal, kata dia, bisa meniadakan potensi penyalahgunaan

"(Misalnya) biaya pelatihan harus ada nominal (jumlah) maksimalnya agar tidak disalahgunakan,” tutur Irma.

Sebagaimana diketahui, hampir satu bulan terakhir, permasalahan penempatan PMI di Inggris ramai diberitakan sejumlah media internasional seperti The Guardian dan BBC news. Pemberitaan tersebut terkait dengan persoalan jerat utang yang harus menimpa PMI gara-gara dipaksa membayar tinggi (overcharging) biaya penempatan bekerja di Inggris. Padahal aturan di Inggris tidak memperbolehkan siapapun untuk memungut biaya penempatan atas pekerja migran. (OL-13)

Baca Juga: Menaker: Kondisi Ekonomi Sektor Ketenagakerjaan Mulai ...



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya