Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Subholding PLN Energi Primer bakal Hasilkan Listrik 280 ribu GWh/tahun

Insi Nantika Jelita
22/9/2022 22:55
Subholding PLN Energi Primer bakal Hasilkan Listrik 280 ribu GWh/tahun
Ilustrasi(Antara)

PT PLN (Persero) telah membentuk empat subholding, salah satunya PLN Energi Primer Indonesia. Subholding ini mengamankan pasokan energi primer untuk memproduksi listrik hingga 280 ribu Gigawatt Hour (GWh) per tahun.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan subholding energi primer ini akan fokus melakukan tata kelola hingga rantai pasok dari sumber energi primer untuk pembangkit, yaitu batu bara, gas dan BBM, serta biomassa.

PLN Energi Primer Indonesia memiliki tiga anak usaha yaitu Coal Mining Company, Gas Midstream Company, dan Logistic Coal Company.

"Ini akan mengonsolidasikan pengadaan dan rantai pasok energi primer hanya di satu titik berada di bawah subholding energi primer," ucap Darmawan dalam keterangannya, Kamis (22/9).

Darmawan mencontohkan, sebelumnya rantai pasok batu bara tersebar di PLN dan masing-masing anak usaha PLN. Dulu PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) memiliki rantai pasok sendiri, begitu pun dengan PT Indonesia Power.

"Lalu di pembangkitan masing-masing juga ada. Ini kami sinergikan, kami kelola dan kami konsolidasikan jadi satu sehingga lebih efektif dan efisien," jelas Darmawan.

Selain batu bara, pengadaan gas dan juga BBM juga bakal terkonsolidasi di dalam subholding energi primer ini. Setiap masing masing kebutuhan ini nanti ada direktoratnya masing masing yang bertanggung jawab menjamin rantai pasoknya, tambah Darmawan.

Selain bertumpu pada energi primer, saat ini PLN masih mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang dalam operasionalnya, PLN menerapkan teknologi co-firing.

Teknologi ini membutuhkan biomassa sebagai subtitusi dari batu bara. Sehingga melalui subholding ini, PLN juga membentuk entitas baru yang khusus mengurus biomassa.

"Kedepannya, PLN itu membutuhkan paling tidak 10 juta ton biomassa untuk co-firing kita. Jadi kami membentuk entitas baru juga yang khusus untuk mengurus biomassa ini," pungkasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya