Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
Dalam rangka Hari Pelanggan Nasional (Harpelnas) yang jatuh pada 4 September, Frisian Flag Indonesia (FFI) mengajak pelaku UMKM perempuan untuk terus meningkatkan produk dan layanannya kepada pelanggan.
Ajakan ini merupakan refleksi dari semangat 100 tahun Frisian Flag® di Indonesia yang terus mengajak dan mendukung seluruh elemen masyarakat untuk senantiasa membangun diri menjadi bangsa yang tangguh.
FFI yakin bangsa Indonesia dapat bangkit dari keterpurukan akibat pandemi dengan cara bekerja sama.
Dengan semangat 100 tahun #MelajuKuatBersama, Frisian Flag® mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) perempuan untuk terus berkarya memberikan produk dan layanan terbaik yang menempatkan pelanggan sebagai prioritas utama.
Sebagai produsen produk-produk bergizi berbasis susu yang berkualitas dan terjangkau untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat Indonesia, FFI senantiasa menempatkan pelayanan kepada pelanggan sebagai prioritas utama. FFI berkomitmen untuk mengedepankan kebutuhan para pelanggannya.
“Misi kami adalah memberikan produk-produk susu bergizi berkualitas dan terjangkau yang dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia di setiap tahap kehidupannya," kata Corporate Affairs Director PT Frisian Flag Indonesia Andrew F. Saputro dalam keterangan, Selasa (20/9).
"Kami mengembangkan produk-produk susu melalui berbagai inovasi dengan memperhatikan kebutuhan gizi dan selera masyarakat.," uacpanya.
"Kami juga mengembangkan cara bagaimana dapat berinteraksi lebih baik dengan para pelanggan Frian Flag®,” jelas Andrew.
Sebagai merek yang telah memproduksi susu dan melayani kebutuhan gizi masyarakat Indonesia selama 100 tahun, FFI telah mengantongi berbagai pengalaman mendampingi pelanggan Indonesia dari generasi ke generasi.
Semangat FFI dalam melayani pelanggan di Indonesia disampaikan dalam diskusi hari ini bersama komunitas Ibu Profesional yang tergabung dalam program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frisian Flag®.
Diskusi membahas tentang bagaimana pelaku dapat bekerja sama dan memajukan UMKM Indonesia dengan menempatkan kepuasan pelanggan sebagai hal yang utama.
Sebuah studi Qualtrics 2022 Global Consumer Trends menyebutkan bahwa 96%a konsumen di Indonesia (96%) tidak puas dengan layanan yang mereka dapatkan pada tahun 2021 dan ketidakpuasan ini berpotensi merugikan usaha hingga US$59 miliar per tahun.
Founder Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani sangat menyadari pentingnya pelaku UMKM untuk terus meningkatkan layanan kepada pelanggan,
“Potensi UMKM sangat besar dan memiliki dampak yang sangat positif bagi pemberdayaan para ibu yang memilih profesi ibu rumah tangga. Kuncinya adalah bagaimana para Ibu meningkatkan pengetahuannya bagaimana mengelola usaha rumahan secara profesional dan melayani pelanggan dengan baik," jelas Septi..
Septi sangat mengapresiasi upaya FFI dalam meningkatkan kapasitas UMKM perempuan melalui program Kedai Kreatif Susu Kental Manis Frian Flag® yang telah berlangsung sejak awal 2022.
Baca juga: UMKM Bantu Stabilkan Perekonomian Cianjur
“Bimbingan para mentor dan chef yang berpengalaman, pelaku UMKM perempuan berhasil meningkatkan kapasitasnya dalam menghasilkan produk-produk yang berkualitas," ucap Septi.
"Kualitas produk itu sangat berpengaruh secara signifikan terhadap kepuasan pelanggan dan memberikan efek domino pada loyalitas pelanggan," jelasnya.
Loyalitas ini akan mengantar Ibu-ibu ke tahap berikutnya yakni kesempatan untuk mengembangkan usaha untuk mencapai kemandirian finansial keluarga.”
Dalam kerja sama ini FFI menyediakan produk-produk berbasis susu yang digunakan sebagai campuran kreasi makanan dan topping minuman untuk keluarga' terang Septi..
Customer Service Excellent Expert, yaitu Lidya Angelina Rinaldi. mengatakan edukasi dan kepuasan pelanggan adalah dua dari beberapa modal penting keberhasilan usahanya mengembangkan produk vanila halal,
“Untuk menjaga loyalitas pelanggan, kami fokus melakukan bonding dengan mereka antara lain melalui sharing resep favorit, melakukan kelas baking online, dan sebagainya, sehingga mereka tetap setia,” tuturnya.
Diskusi hari ini yang digelar dalam rangka Hari Pelanggan Nasional menjadi pengingat FFI untuk senantiasa menjaga komitmen dalam melayani pelanggan.
“FFI sangat mengapresiasi loyalitas pelanggan. Kami ingin terus menghasilkan produk-produk berbasis susu yang bergizi berkualitas dengan harga terjangkau agar kami dapat melayani pelanggan lebih baik, mendorong keluarga Indonesia untuk mewujudkan generasi yang lebih sehat, sejahtera, dan selaras,” tutup Andrew. (RO/OL-09)
Masih maraknya kebiasaan konsumsi kental manis sebagai minuman susu anak dan balita oleh masyarakat diperkuat oleh sejumlah riset dan penelitian yang dilakukan kalangan akademisi.
Pusat Susu juga memprioritaskan pemasok dari daerah sekitar. Hasilnya, ekonomi masyarakat lokal pun ikut bergerak.
Susu formula harus diberikan kepada bayi yang mengalami kelainan metabolisme bawaan atau kelainan genetik yang menyebabkan dirinya tidak bisa mencerna ASI.
Pemerintah sangat sadar asupan gizi berperan dalam meningkatkan dan mendukung perkembangan kecerdasan anak, terutama pada periode 1.000 hari pertama kehidupan.
Dalam konteks manusia, susu yang paling umum dikonsumsi berasal dari sapi, meskipun ada juga yang berasal dari kambing, kerbau, dan bahkan nabati seperti susu kedelai, almond, dan oat.
GUNA mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat, BRI mewujudkannya lewat pemberdayaan klaster usaha 'Klasterkuhidupku'. Program ini menjadi wadah yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM
Selama tiga hari, mereka mengikuti pelatihan mulai dari pendempulan, pengamplasan, menghaluskan serat kasar, pengecatan dasar, dan pengecatan akhir.
Biro Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) Divisi Humas Polri AKP Tyan Ludiana Prabowo mengatakan, kegiatan tersebut menjadi penting lantaran peran humas yang kian krusial.
Kelas Literasi Psikologi difasilitasi langsung oleh Head of Partnership Zurich Syariah Irvan Prasetyo, dengan materi yang berfokus pada pentingnya pengembangan kepercayaan diri.
Pelaku usaha dapat memanfaatkan program Bulan UMKM Merdeka COD tersebut selama Agustus 2025.
IIRC mempersiapkan berbagai program intensif yang mencakup tahap awareness, implementasi, hingga ESG reporting.
Dalam setahun, total ada 6 kali pelatihan yang menyasar murid SMK dan guru produktif.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved