Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
MENTERI Keuangan Sri Mulyani menyoroti dua faktor yang dianggap dapat memengaruhi pergerakan harga minyak dunia. Pertama, situasi perekonomian global, lalu kedua terkait dinamika geopolitik dunia.
Hal itu disampaikan Ani, sapaan akrabnya, dalam Sarasehan 100 Ekonom Indonesia pada Rabu (7/9) ini. Menurutnya, laju perekonomian dunia, yang sebagian besar didominasi negara maju, seperti Amerika Serikat dan Eropa, amat menentukan pergerakan harga minyak.
"Kita akan lihat, kalau seandainya outlook negara-negara maju itu masuk resesi, pasti permintaan terhadap minyak menjadi turun. Pressure terhadap kenaikan harga diperkirakan atau diharapkan turun dan tidak lagi mencapai di atas US$100 per barel," paparnya.
Baca juga: Jokowi: Penguatan Industri Hilir Perkukuh Ekonomi Nasional
Namun, sejumlah lembaga internasional telah mengeluarkan proyeksi kondisi perekonomian dunia pada tahun depan. Diperkirakan, ekonomi global pada 2023 lebih buruk dibandingkan tahun ini. Bahkan, disebut berada dalam situasi yang gelap.
Lebih lanjut, Ani menekankan bahwa pemerintah memberikan perhatian secara khusus terhadap prakiraan tersebut. Sebab, hal itu akan berdampak pada harga BBM domestik, yang juga memengaruhi besaran dana subsidi maupun kompensasi.
Baca juga: Konflik dengan Ukraina, Rusia Raup US$97 Miliar dari Penjualan Migas
Sementara itu, dinamika geopolitik dunia juga akan mempengaruhi harga minyak dunia. Mengingat saat ini, komoditas minyak menjadi salah satu instrumen perang yang digunakan oleh sejumlah negara, seperti konflik Rusia-Ukraina.
"Kita sudah tahu bahwa oil jadi instrumen perang, masing-masing menggunakannya. Putin menggunakan gas supply-nya ke Eropa, diberhentikan. Lalu, pihak G7 dan NATO embargo minyak dari Rusia. Jadi, ini ketidakpastian yang masih ada," jelas Bendahara Negara.
Sebagai pengelola keuangan negara, pihaknya berupaya memastikan kebijakan penganggaran dilakukan secara efektif. Apalagi pada tahun depan, pemerintah dimandatkan untuk mengembalikan defisit anggaran maksimal 3% terhadap Produk Domestik Bruto.(OL-11)
SEJUMLAH pasal yang mengatur berbagai aspek terkait tembakau pada PP Nomor 28 Tahun 2024 menuai kritik. Aturan ini dinilai berdampak negatif terhadap industri dan petani dalam negeri,
KOTA Batu tak hanya lekat dengan suguhan pemandangan alam, kabut, dan kesejukan udara, tetapi juga hamparan perbukitan dan perkebunan milik warga hadir memanjakan mata.
PEMERINTAH dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan Over Dimension Overloading (ODOL) serta mencari solusi yang komprehensif dan berkelanjutan,
EFEKTIVITAS Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebagai instrumen peningkatan daya beli masyarakat kembali dipertanyakan. Sebab program tersebut tidak memberikan kontribusi signifikan.
PEMERINTAH didorong untuk bisa mengakselerasi belanja negara untuk mendukung perekonomian di dalam negeri.
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
SITUASI geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel dinilai masih akan mempengaruhi pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini.
meningkatnya volatilitas di pasar global dalam beberapa hari terakhir. Sentimen investor saat ini dibayangi sikap kehati-hatian, di tengah masih tingginya ketegangan geopolitik
Indonesia dinilai perlu tampil sebagai middle power atau kekuatan menengah dalam spektrum kekuatan internasional dalam menghadapi perang tarif global.
PARA akademisi diminta untuk lebih peka dan aktif merespons permasalahan global seperti geopolitik, keamanan, ekonomi, energi, lingkungan, dan teknologi informasi.
BI menyebut perlu ada kebijakan-kebijakan yang antisipatif, forward looking dan pre-emptive. Salah satunya adalah dengan menaikkan suku bunga BI-Rate sebesar 25 basis poin menjadi 6,25%.
BANK Mandiri memandang keputusan Bank Indonesia menaikan BI Rate sebesar 0,25 basis poin menjadi 6,25% sebagai upaya menjaga stabilitas ekonomi makro
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved