Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) mencatatkan pendapatan sebesar Rp15,88 triliun pada semester I 2022. Adapun beban pokok pendapatan mencapai Rp11,47 triliun sehingga EBITDA tercatat Rp3,53 triliun.
Adapun laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp829 miliar.
Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, perseroan berhasil mencatatkan kinerja yang baik pada semester I 2022 di tengah kondisi pasar semen yang hiperkompetisi dan kenaikan biaya bahan bakar dan energi.
Permintaan pasar semen domestik mengalami penurunan sepanjang semester I 2022 karena dampak libur Lebaran setelah jeda dua tahun selama pandemi dan pergeseran prioritas belanja masyarakat untuk liburan dan konsumsi lainnya daripada untuk properti dan renovasi.
Di tengah berbagai tantangan berat tersebut, Perseroan melakukan langkah-langkah strategis untuk mempertahankan kinerja positif yang berkontribusi pada pengendalian beban pokok pendapatan, termasuk melalui pengamanan suplai batu bara dengan harga DMO, serta efisiensi beban usaha dan beban keuangan.
Upaya tersebut membuat SIG mampu mempertahankan EBITDA sebesar Rp 3,53 triliun dengan marjin EBITDA yang meningkat 0,4% menjadi 22,3%. Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat 4,4% menjadi Rp829 miliar dan marjin laba bersih meningkat 0,3% menjadi 5,2% dibandingkan tahun lalu.
“Kinerja positif yang dicapai SIG di tengah berbagai tantangan berat tahun ini, dan dengan kondisi permintaan semen nasional mengalami kontraksi, SIG masih berhasil meningkatkan pendapatan dari pasar domestik sebesar 1,8%”, kata Vita Mahreyni.
SIG membuktikan resiliensi tak hanya dari capaian bisnis, namun juga operasional berkelanjutan yang menjadi daya saing Perseroan. Hal ini dilakukan melalui berbagai program untuk mendukung penurunan emisi karbon dan pembangunan berkelanjutan, serta capaian sertifikat Green Label untuk produk-produk yang dihasilkan Perseroan.
Fokus SIG pada Industry Greenification dan Sustainability Initiative membantu Perseroan mencapai target-target keberlanjutan seperti penurunan clinker factor untuk menurunkan emisi karbon dan peningkatan pemanfaatan energi alternatif.
SIG juga mendapat Ekolabel Swadeklarasi oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk tiga Batching Plant (pabrik produksi beton) yang berlokasi di Serpong (Tangerang Selatan), Pulo Gadung (Jakarta Timur), dan Tuban (Jawa Timur).
Bukan itu saja, delapan pabrik milik SIG turut meraih penghargaan Program Penilaian Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan (PROPER) dari kementerian yang sama. Pabrik-pabrik tersebut antara lain Group Head of Plant Operation (GHoPO) Pabrik Tuban, PT Semen Gresik (Pabrik Rembang), PT Semen Padang (Pabrik Indarung), PT Semen Tonasa (Pabrik Pangkep) dan PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (Pabrik Tuban, Pabrik Narogong, Pabrik Cilacap serta Pabrik Lhoknga). (RO/E-1)
Bank Mandiri tumbuh dengan strategis bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem.
Telkom mencatat laba bersih di semester pertama 2019 sebesar Rp11,08 triliun. Pendapatan konsolidasi Perseroan tercatat sebesar Rp69,35 triliun
Pertumbuhan signifikan pendapatan digital business seluler (23,1%) dan IndiHome (28,1%) menjadi lokomotif pertumbuhan Perseroan.
Kinerja PT Telkom yang sehat juga tercermin dengan meningkatnya arus kas dari kegiatan operasi yang tumbuh 23,4% menjadi Rp34,2 triliun.
PLN Kembali Cetak Kinerja Terbaik dalam Sejarah
Laba tersebut diperoleh dari total selisih keseluruhan pendapatan yang mencapai Rp1 triliun dengan total pengeluaran mencapai Rp940 miliar.
Dari sisi keuangan daerah. Pemkab Bandung berhasil meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) menjadi Rp1,3 triliun di 2023, yang tahun sebelumnya mencapai Rp960 miliar.
Bank bjb mengambil langkah hati-hati dan cenderung konservatif guna merespons berbagai situasi terkini.
CIMB Niaga akan terus melengkapi layanan yang diberikan melalui kantor cabang. Bandung dan Jawa Barat menjadi salah satu wilayah yang menjadi perhatian.
Selain itu, korporasi pun sukses mencatatkan perolehan Earning Before Interest and Taxes (EBIT) yang signifikan, mencapai Rp 903 miliar.
Perseroan mencatat pendapatan sebesar Rp5,74 triliun, dengan laba sebelum EBITDA sebesar Rp1,564 triliun.
Tahun lalu, klub berjuluk Si Nyonya Tua ini juga mengalami kerugian. Namun kerugian musim lalu tidak sebesar saat ini dengan hanya mencapai 39,9 juta euro.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved