Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
GUBERNUR Bank Indonesia Perry Warjiyo mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat dalam upaya pengendalian inflasi di Tanah Air. Hal ini bertujuan agar masyarakat dapat tetap memenuhi kebutuhan mendasar dan menjaga tingkat kesejahteraannya.
"Kita perlu melindungi rakyat dari kenaikan harga. Kita harus bersama melindungi rakyat, menyejahterakan rakyat, agar rakyat tentram, sehingga inflasi bisa terkendali, ekonomi tumbuh, Indonesia maju," ujarnya dalam peluncuran Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan Solo Raya, Sabtu (3/9).
Gerak bersama untuk mengendalikan inflasi itu mutlak dilakukan. Pasalnya, BI tak akan mampu meredam lonjakan inflasi akibat kondisi geopolitik dan ekonomi dunia yang kian suram. Dukungan diperlukan agar upaya bank sentral bisa optimal.
Baca juga: Menkeu: Subsidi BBM Dialihkan ke Bansos dan Bantuan Pekerja
Perry menyatakan, bila inflasi dapat terkendali, maka dapat dipastikan kondisi daya beli masyarakat berada dalam kondisi yang baik. Dengan begitu, keduanya akan mendorong laju pertumbuhan ekonomi nasional secara menyeluruh.
Alih-alih tersungkur seperti kebanyakan ekonomi negara lain, Indonesia harus bisa saling merangkul dan mendukung untuk menjaga tingkat inflasi. "Sejumlah negara mengalami resesi, dan yang rugi adalah rakyat. Karena itu mari kita bersama-sama mengatasi inflasi supaya tidak terjadi seperti di negara barat sana, inflasi tidak turun, suku bunga dikerek, ekonominya turun," jelas Perry.
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie O.F.P menyatakan sependapat dengan Gubernur BI. Pasalnya, kerja sama dan kolaborasi yang dilakukan pemangku kepentingan nasional telah berbuah manis pada penanganan pandemi covid-19.
Baca juga: Optimalkan DAK dan DAU untuk Kendalikan Inflasi Daerah
"Di ASEAN, kita adalah inflasi terendah kedua setelah Vietnam. Ini adalah hasil kerja bersama kita, agar barang-barang tidak naik harganya, sehingga rakyat bisa terlindungi," kata Dolfie.
Namun, dia menekankan bahwa sejumlah tantangan masih menanti di depan mata, utamanya dari sisi pangan. Indonesia merupakan negara penghasil beras paling produktif di ASEAN. Akan tetapi, biaya produksi beras Indonesia masih cukup tinggi, bahkan di level ASEAN.
Mahalnya biaya produksi beras diakibatkan tingginya sewa lahan pertanian. "Ternyata petani ini kita sekarang adalah buruh tani, karena mereka menyewa lahan. Lalu, masalah pupuk dan tenaga kerja. Ini menjadi tantangan kita ke depan," pungkasnya.(OL-11)
PERCEPATAN pembentukan Koperasi Desa/ Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih menunjukkan progres yang signifikan. Hingga Jumat (13/6), sebanyak 79.882 unit atau 96% dari target 80.000
DPRD DKI Jakarta merespons rencana pemerintah yang membuka peluang bagi instansi pemerintahan menggelar rapat di hotel.
Ekonom Bright Institute Awalil Rizky menilai inflasi yang rendah hingga terjadinya deflasi berulang merupakan indikasi negatif bagi perekonomian Indonesia.
Pada moda kereta api, diskon yang diberikan sebesar 30% untuk sebanyak 3.522.464 tempat duduk atau sebesar Rp300 miliar. Untuk angkutan udara PPN ditanggung pemerintah
advokat yang tergabung dalam Tim Advokat Penegak Hukum Anti Premanisme (Tumpas) melakukan audiensi dengan Polri
Komitmen dalam membangun UMKM ini sejalan dengan misi besar perusahaan untuk memperkuat jaringan distribusi makanan yang kuat di seluruh Indonesia.
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
Bank Indonesia (BI) mencatat utang luar negeri (ULN) Indonesia pada April 2025 sebesar US$431,5 miliar atau sekitar Rp7.042 triliun.
Lima pulau yang didatangi ialah Pemana di Kabupaten Sikka, Riung di Pulau Flores, Palue di Sikka, Warwerang di Pulau Adonara, dan Lamalera di Pulau Lembata.
Oleh sebab itu, Setyo menegaskan tidak ada kendala bagi KPK untuk memanggil Gubernur BI sebagai saksi kasus tersebut.
KEPALA Pusat Makroekonomi dan Keuangan Institute for Development of Economics and Finance (Indef) M. Rizal Taufikurahman mengungkapkan rumah tangga Indonesia semakin tertekan.
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved