Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DIREKTUR Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meminta pemerintah mempertegas antara membatasi BBM bersubsidi atau menaikkan harga BBM bersubsidi. Hal ini perlu segera dilakukan agar masyarakat tidak semakin panik.
"Sekarang pemerintah harus mempertegas. Kalau memang mau membatasi mekanisme seperti apa dan aturannya seperti apa. Kalau memang mau menaikkan harga, konsekuensi apa dan bantuan sosial seperti apa. Karena ada ketidakjelasan pemerintah ini seperti ping pong ke sana ke mari akibatnya terjadi antrean. Ini kan akibatnya kuota BBM habis karena komunikasi pemerintah tidak clear terkait harga BBM," ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (1/9).
Dia meminta pemerintah untuk memiliki ketegasan dan segera memutuskan kebijakan terkait BBM. Dia merasa tidak perlu semua menteri ikut berbicara terkait kebijakan ini.
"Jangan semua menteri bicara. Ini menyebabkan panic buying atau kepanikan di level masyarakat. Satu saja yg paling relefan. Ini harusnya Menteri ESDM kan yang bicara atau di keuangan Menteri Keuangan. Di luar itu enggak boleh," kata Bhima.
Baca juga: BPS: Penaikan Harga BBM Subsidi Bisa Picu Inflasi
Menurut Bhima, ketidakjelasan dari pemerintah hanya akan membuat sengkarut kepada publik. Hal ini pun berisiko terjadinya penimbunan oleh berbagai pihak yang sengaja memanfaatkan keadaan.
"Akan ada over pembelian, ada bisnis penimbunan yang justru jadi masalah bocornya ke sana bukan ke masyarakat mampu tapi ke penimbun dan spekulan yang memanfaatkan situasi. Ini kan berat ke Pertamina dan APBN jadinya karena kebijakannya enggak clear," tegasnya.
Bhima merasa bahwa masyarakat saat ini memiliki ketakutan terhadap ancaman inflasi yang akan berakibat pada kenaikan harga komoditas.
Selain itu, masyarakat juga dikatakan merasa bahwa bantuan sosial BBM yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp24 triliun ditakutkan tidak akan mencukupi.
"Jadi kalau BBM naik maka inflasi ini yang ditakutkan oleh masyarakat. Masyarakat juga melihat kok bansosnya cuma Rp24 triliun. Ini enggak akan cukup," pungkas Bhima. (OL-4)
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
UNTUK mengantisipasi ketersediaan beras di wilayah Bandung Raya, terutama menjelang datangnya puasa dan lebaran dan menekan harga beras yang masih tinggi.
BAITUL Mal Aceh menyalurkan 1.512 paket pangan kepada masyarakat miskin di Aceh.
BANTUAN sosial adalah salah satu bahasan yang cukup panas di tahun Pemilihan Umum 2024
Pasangan capres-cawapres nomor urut 1 dan 3 sebagai pemohon sebelumnya telah mendaftarkan petitum mereka ke MK.
ADA tiga akronim yang sering dipahami secara rancu, yaitu perlinsos (perlindungan sosial), bansos (bantuan sosial), dan jamsos (jaminan sosial).
Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani, memberi alarm peringatan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dari survei tersebut diketahui bahwa hanya 0,3% masyarakat yang melakukan panic buying saat wabah korona mulai menyebar.
Masyarakat di Kota Bekasi diimbau untuk tidak panic buying atau memborong komoditi yang harganya sempat melambung beberapa waktu lalu.
DINAS Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPK) DKI Jakarta mencatat terjadi kelangkaan beras di beberapa minimarket atau gerai retail.
Pemprov DKI Jakarta meminta masyarakat untuk tidak melakukan panic buying setelah gas elpiji 3 kilogram (kg) langka di pasaran.
Hari menjelaskan, panic buying terjadi karena peraturan larangan warung dan pengecer menjual gas melon
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved