Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Presiden Dorong Pengusaha Masuk Industri Hilir Pertambangan

Andhika prasetyo
23/8/2022 15:04
Presiden Dorong Pengusaha Masuk Industri Hilir Pertambangan
Presiden Joko Widodo(MI/SUMARYANTO BRONTO)

PRESIDEN Joko Widodo mendorong para pelaku usaha nasional, terutama yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, untuk masuk ke ekosistem industri hilir tambang.

Jika merasa tidak mampu bergerak sendiri, mereka dipersilakan untuk bermitra dengan investor asing.

"Bapak Ibu kalau tidak siap hiliriasi, cari partner. Mudah sekali sekarang. Sehari-hari itu berbondong-bondong orang asing datang ingin investasi, entah dari Korea Selatan, Jepang, Tiongkok, Eropa," ujar Jokowi di Jakarta, Selasa (23/8).

Kepala negara menegaskan bahwa penguatan industri hilir adalah harga mati. Tujuannya jelas untuk menciptakan nilai tambah yang tinggi di dalam negeri sehingga manfaatnya bisa dirasakan maksimal oleh masyarakat dan negara.

Itu sudah dibuktikan dari kebijakan penutupan ekspor nikel mentah yang kemudian dilanjutkan dengan penguatan industri pengolahannya.

Baca juga: Sri Mulyani: Dana Desa Beri Dampak pada Kemajuan Desa

Jokowi mengatakan, pada 2015, ketika nikel masih dijual dalam bentuk mentah secara besar-besaran, nilai ekspor komoditas tersebut hanya US$1,1 miliar.

Pada 2021, ketika ekspor wajib dalam bentuk jadi atau setengah jadi, valuasi penjualan ke luar negeri meningkat menjadi US$20,8 miliar.

Karena kebijakan itu pula, defisit neraca perdagangan dengan Tiongkok dapat ditekan dari tahun ke tahun.

Pada 2012, BPS mencatat Indonesia menderita defisit neraca perdagangan sampai US$7,7 miliar.

Pada 2021, angka itu mengecil hingga hanya US$2,4 miliar.

"Ini terjadi karena kita sudah ekspor besi baja. Tahun ini saya pastikan dengan Tiongkok, neraca dagang kita surplus," ucap Jokowi.(OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya