Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEPALA Ekonom Permatabank Josua Pardede memperkirakan Bank Indonesia (BI) akan tetap mempertahankan suku bunga acuan pada Agustus 2022. Mengingat, tingkat inflasi dinilai masih terkendali.
"BI diperkirakan mempertahankan suku bunga acuan BI7DRR pada RDG Agustus ini. Ekspektasi inflasi cenderung terkendali, meskipun terdapat potensi peningkatan, khususnya pada kuartal IV 2022," ujar Josua, Rabu (17/8).
Baca juga: Pemerintah Minta BI Tidak Buru-buru Naikkan Suku Bunga Acuan
Josua menambahkan bahwa pertimbangan lain Bank Sentral masih mempertahankan suku bunga acuan, yakni nilai tukar rupiah yang cenderung stabil. Hal ini ditopang kinerja keseimbangan eksternal, yang terindikasi dari neraca transaksi berjalan pada kuartal II 2022, yang diperkirakan surplus 1,5-1,65% terhadap PDB.
Capain itu diprediksi mendukung stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka pendek. Adapun sentimen di pasar keuangan global pascarilis data inflasi Amerika Serikat (AS) yang cenderung melandai, bisa mendukung kebijakan The Fed less-hawkish.
Baca juga: Menkeu: PNBP Dalam RAPBN 2023 Diperkirakan Rp426,3 Triliun
Dengan begitu, akan membatasi penguatan nilai tukar dolar AS. Akan tetapi, Josua menekankan bahwa keputusan suku bunga acuan BI sangat dipengaruhi kebijakan pemerintah.
"Terutama penyesuaian harga BBM Pertalite yang belakangan ini sedang dipertimbangkan oleh pemerintah, untuk dilakukan penyesuaian harga. Ini pada akhirnya memengaruhi ekspektasi inflasi dalam jangka pendek," pungkas Josua.(OL-11)
nilai tukar rupiah ditutup menguat ke level (bid) Rp16.390 per dolar AS Kamis (19/6), meskipun demikian imbal hasil (yield) Surat Berharga Negara dengan tenor 10 tahun naik
Apindo merespons Keputusan Bank Indonesia (BI) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,50%, tingginya suku bunga disebut menjadi penghambat lapangan kerja
Dari dana sebesar US$22,9 miliar itu, sebanyak US$7,6 miliar ditempatkan di rekening umum valuta asing (valas).
Keputusan BI mempertahankan suku bunga acuan di level 5,50% dipandang sebagai langkah konservatif yang tepat di tengah ketidakpastian global dan perlambatan ekonomi domestik.
Keputusan Bank Indonesia (BI) menahan suku bunga acuan, atau BI Rate di level 5,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) 17-18 Juni 2025 dinilai sebagai langkah yang tepat.
BANK Indonesia(BI) mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di angka 5,50%. Keputusan itu diambil melalui Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 17-18 Juni 2025
Fixed Income Research PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia Karinska Salsabila Priyatno menilai ruang bagi Bank Indonesia (BI) untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat sangat terbatas.
KETIDAKPASTIAN arah kebijakan moneter Amerika Serikat kembali menjadi perhatian setelah desakan terbuka Presiden Donald Trump agar Federal Reserve memangkas suku bunga acuan.
BTN mempertegas posisinya sebagai pemimpin pembiayaan perumahan nasional dengan menggelar Akad Kredit Massal KPR Non-Subsidi secara serentak di lima kota besar
Ketua Umum Apindo, Shinta Widjaja Kamdani, menyambut baik keputusan Bank Indonesia menurunkan suku bunga acuan ke 5,5%.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved