Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
KETUA Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Puan Maharani mengungkapkan, parlemen hingga saat ini belum menerima usulan dari pemerintah mengenai kebijakan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Sejauh ini, porsi penambahan anggaran subsidi masih seperti yang ada di dalam APBN-P yang dituangkan dalam Peraturan Presiden 98/2022 tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 104/2021 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022.
"Secara teknis, keputusan atau kebijakan akan naik atau tidaknya BBM itu adalah kewenangan pemerintah. Sampai hari ini belum ada usulan dari pemerintah untuk menaikan BBM walaupun harga BBM di luar negeri itu sudah sangat tinggi. Sampai saat ini pemerintah masih memberikan subsidi hampir Rp502 triliun untuk subsidi," ujar Puan dalam konferensi pers Sidang Bersama, Selasa (16/8).
DPR, kata dia, akan menunggu usulan pemerintah mengenai kebijakan subsidi, baik di tahun ini maupun di tahun depan. Hal itu merupakan mekanisme yang selama ini berlaku di mana kebijakan subsidi ditentukan dan diusulkan pemerintah.
"Kalau ada usulan tersebut (penaikan harga BBM), kami menunggu pemerintah. Kalau memang APBN 2023 dianggap kuat dan mampu menahan dari perkembangan BBM secara global, tentu saja usulan itu nantinya akan diusulkan kepada DPR. Tapi sampai saat ini belum ada," jelas Puan.
Diketahui sebelumnya, merujuk data Pertamina, perseroan telah menyalurkan BBM bersubsidi jenis pertalite hingga 16,8 juta kilo liter hingga Juli 2022. Adapun kuota yang ditetapkan tahun ini sebesar 23,1 juta kilo liter. Dus, sisa BBM bersubsidi jenis pertalite itu tersisa 6,2 juta kilo liter untuk memenuhi kebutuhan empat bulan ke depan.
Sedangkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral memperkirakan hingga akhir tahun akan dibutuhkan BBM bersubsidi jenis pertalite sebanyak 28 juta kilo liter. Dengan asumsi itu, maka anggaran subsidi energi, utamanya BBM diperkirakan naik.
Baca juga: Presiden Singgung Tiga Megakorupsi yang Diusut Kejagung dalam Pidato Kenegaraan
Untuk itu pemerintah meminta Pertamina mencari cara agar terjadi pengendalian konsumsi BBM bersubsidi jenis pertalite. Namun bila ditilik ke belakang, perusahaan milik negara ini telah menggaungkan pemanfaatan aplikasi MyPertamina agar penyaluran BBM bersubsidi dapat tepat sasaran.
Hanya, sejauh ini implementasi itu urung membuahkan hasil. Pertamina saat itu menyampaikan, selama bulan Juli dilakukan uji coba penerapan aplikasi MyPertamina untuk membeli pertalite.
Adapun hingga 31 Juli 2022 realisasi subsidi telah menyentuh Rp116,2 triliun. Belanja subsidi itu terdiri dari subsidi energi sebesar Rp88,7 triliun, di mana Rp62,7 triliun untuk BBM dan elpiji dan Rp26 triliun untuk listrik. Sedangkan subsidi nonenergi tercatat mencapai Rp27,5 triliun.
Saat ini alokasi dana subsidi dan kompensasi energi tercatat mencapai Rp502 triliun, atau naik Rp349,9 triliun dari alokasi sebelumnya yang sebesar Rp152,1 triliun.
Secara rinci, penambahan anggaran itu berasal dari penambahan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp71,8 triliun dan subsidi listrik Rp3,1 triliun. Sedangkan Rp216,1 triliun lainnya merupakan dana tambahan kompensasi kepada Pertamina sebesar Rp194,7 triliun dan PLN Rp21,4 triliun.
Penambahan dana itu juga diperuntukkan membayar kompensasi kurang bayar tahun 2021 yang sebesar Rp108,4 triliun, di mana Rp83,8 triliun dibayarkan kepada Pertamina dan Rp24,6 triliun dibayarkan kepada PLN. (OL-4)
Memasuki awal Agustus 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seperti Pertamina, Shell, Vivo, dan BP tercatat mengalami penurunan.
Perusahaan hilir migas BP Indonesia merilis harga bahan bakar minyak (BBM) terbaru yang berlaku per 1 Mei 2025. Semua harga BP mengalami penurunan.
Perusahaan hilir migas Shell Indonesia merilis harga baru untuk sejumlah jenis bahan bakar minyak (BBM) pada 1 Mei 2025. Semua harga BBM mengalami penurunan.
Sejumlah BBM mengalami koreksi harga mulai dari Vivo, Shell, BP dan Pertamina
HARGA bahan bakar minyak (BBM) di SPBU BP mengalami kenaikan harga di Maret 2025. BBM jenis BP 92 pada Maret 2025 menjadi Rp13.300 per liter dari Rp13.200.
HARGA bahan bakar minyak (BBM) Shell jenis Shell Super dan Shell V-Power naik mulai 1 Maret 2025. Sebelumnya, ramai masyarakat yang menyatakan beralih menggunakan Shell.
Peneliti Formappi Lucius Karus menilai DPR RI perlu bersikap bijak dalam merespons aspirasi para pendemo yang belakangan menyoroti kinerja lembaga legislatif.
Jerome Polin kritik tunjangan beras DPR Rp12 juta per bulan. Hitungan sederhana: setara 1 ton beras, cukup makan satu orang hingga 9 tahun.
Karena sebagian anggota memperhatikan kesehatannya. Misalnya, mengurangi makanan berbahan tepung atau mengandung gula.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco yang juga hadir dalam rapat tersebut menjelaskan, pendelegasian penarikan seluruh royalti lagu saat ini difokuskan dilakukan oleh LMKN.
ANGGOTA Komisi IX DPR RI, Irma Suryani, prihatin terhadap kasus balita asal Sukabumi, Jawa Barat, yang meninggal dunia dalam kondisi tubuhnya dipenuhi cacing.
ANGGOTA Komisi IV DPR RI, Ananda Tohpati, meminta Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk segera mengatasi kenaikan harga beras agar tidak menyusahkan masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved