Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
ASOSIASI persepatuan Indonesia (Aprisindo) menargetkan produksi sepatu lokal mencapai 1,2 miliar pasang pada akhir 2022 sebagai tanggapan atas rilis Kementerian Perindustrian bahwa Indonesia menduduki posisi keempat sebagai produsen alas kaki di dunia setelah Tiongkok, India dan Vietnam.
Johnson Indonesia, salah-satu produsen alas kaki tanah air, menyambut optimistis hal tersebut dan memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan produk alas kaki lokal variatif.
“Johnson Indonesia siap mendukung Aprisindo untuk mencapai target 2022. Kita bisa lebih unggul dari negara lain karena kita punya sumber daya bahan dan tenaga kerja yang sangat kompetitif,” ujar co-founder Johnson Indonesia Jerry Kurniawan Attan dalam keterangan tertulisnya, Jumat (12/8).
Jerry yang memiliki pengetahuan dan latar belakang terkait manufaktur sepatu mengaku, target Aprisindo realistis untuk dicapai.
“Johnson Indonesia lahir dari keresahan saya dengan perkembangan industri sepatu lokal yang semakin melejit. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang memilih sneakers merek internasional baik yang asli maupun yang tiruan,” ujar Jerry..
Jerry mengaku yakin produk sneakers brand lokal Indonesia memiliki peluang untuk tumbuh dan bersaing di dalam negeri. Dari data penjualan 2021 di Aprisindo, sneakers lokal mengalami akselerasi yang cukup signifikan pada tiga bulan terakhir tahun itu.
“Dari data yang ada di Aprisindo, Johnson Indonesia ingin menjadi bagian dari pencapaian target di 2022 ini,” tegas Jerry.
Sepatu Johnson, yang bertransformasi menjadi Johnson Indonesia, merupakan salah satu merek alas kaki yang lahir di Bandung dan mulai diperkenalkan kepada publik pada 15 Mei 2019.
Baca juga : Indonesia Diharapkan jadi Produsen, Bukan Hanya Pasar Kendaraan Listrik
Johnson Indonesia hingga saat ini tidak hanya menyediakan produk alas kaki yang bervariatif melainkan juga ke produk apparel.
Johnson Indonesia mendapatkan ruang di hati para pelanggannya melalui tagline #gayagapakemahal karena menyediakan berbagai sepatu, khususnya sepatu sekolah yang berkualitas tinggi dengan harga bersaing, bahkan cenderung murah dibandingkan dengan kompetitornya.
Berkat platform dan lokapasar digital, Johnson berhasil memaksimalkan potensi untuk meningkatkan penjualannya. Selain pemanfaatan media sosial, Johnson Indonesia juga selalu mengedepankan pelayanan pra dan purnajual.
“Agar para JOHNSKEY, sebutan untuk pelanggan setianya, merasa puas berbelanja di Johnson Indonesia, kami berusaha memberi pengalaman terbaik dari segi pelayanan baik daring maupun luring. Dari sisi daring, kami memiliki warehouse khusus untuk customer service supaya selalu cepat merespon pertanyaan JOHNSKEY di berbagai marketplace,” jelas Jerry.
Menurut Jerry, pelayanan terbaik perlu diberikan setiap pelaku bisnis terutama bisnis sepatu. “Apalagi kalau sepatu itu ada ukuran, kalau proses retur dari toko lama itu pasti membuat konsumen kecewa,” jelas Jerry.
Sedangkan dari sisi luring, lanjut Jerry, Johnson Indonesia menyediakan toko yang nyaman tersebar di beberapa wilayah dengan fasilitas dan pramuniaga yang informatif.
“Johnson Indonesia juga akan fokus pada perkembangan varian produk, termasuk apparel seperti kaos dan sweater. Harapannya dengan pengembangan produk ini akan lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang dapat “bergaya” dengan produk terjangkau,” tutup Jerry. (RO/OL-7)
Dalam kolaborasi ini, Melaney tidak hanya memberikan namanya, tetapi juga terlibat secara langsung dalam setiap tahap pembuatan parfum.
Samuel Wongso merefleksikan semangat inovatif dari Where Next Club ketika ia melanjutkan warisan Wong Hang Tailor, label fashion ikonik yang telah berkiprah di dunia mode Indonesia sejak 1933
Di balik gemerlapnya panggung fesyen, terdapat tantangan-tantangan besar yang dihadapi oleh para desainer. Persaingan tidak sehat membuat desainer sulit untuk meraih keuntungan
Berkat konsistensi dan kecintaan terhadap kuliner, Michelle Ongko dan Olivia berhasil membuktikan bisnis kuliner mereka mampu bertahan di tengah gempuran tren kuliner ‘kekinian’.
Ketiga menu tersebut yakni Fire Chicken, Flying Chicken, dan Richicken.
INDUSTRI perhotelan di Indonesia memiliki sejarah dan perjalanan yang panjang. Di baliknya, terdapat sosok-sosok pemimpin yang menjadi teladan. Salah satunya ialah Christian Jacob.
Melalui local craftmanship, pembuatan sepatu lokal tidak hanya manjadi bisnis, tapi juga merupakan bagian penting dari pemberdayaan lokal, warisan budaya, dan identitas.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Selain nyaman dikenakan, rok plisket juga mudah dipadu-padankan dengan berbagai atasan, seperti crop shirt, sweater, blus, blazer, dan lainnya
Koleksi ini memiliki motif geometris khas Maroko.
Tren fesyen celana putih dari Oprah Winfrey, Reese Witherspoon, dan Emma Stone bisa menginspirasi gaya anda.
Dalam Drip&Drop, pengunjung diajak untuk mendonasikan pakaian bekas pakai, dan donasi tersebut akan disalurkan untuk mendukung pendidikan anak kurang mampu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved