Headline
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
Gaikindo membeberkan penyusutan penjualan mobil di Tanah Air.
MOTIF cravatte dari tahun 1951 tergambar indah di piyama sutra yang berbahan lembut. Ada pula motif cravatte disulam dalam ukuran besar pada sweater kasmir yang menambah pesona pada busana dan menghadirkan tampilan yang modis dan klasik. Busana tersebut merupakan koleksi dari merek fesyen asal Italia Max Mara, berkolaborasi dengan merek dari asal Italia E. Marinella.
Koleksi kolaborasi ini juga menampilkan canonic coats, mantel klasik yang tak lekang oleh waktu, dengan berbagai model: sabuk, kerah shawl, leher funnel, hingga detail fringe. Ada pula gaun strapless yang bertabur kristal, dengan struktur dalam dari silk gauze yang sedikit terlihat di bagian décolleté.
Lalu, untuk para pria, ada kemeja garis-garis merah muda dan biru berkerah serta manset putih, topi fedora hingga jaket berbahan ringan. Selain itu, ada celana pendek, rok penuh dengan saku, atasan berkerah, bra strapless hingga slip dress. Koleksi ini juga dilengkapi dengan versi terbaru dari tas ikonik Whitney Bag dan scarf sutra yang halus dan elegan.
Melansir dari keterangan resmi yang diterima Media Indonesia, Kamis (26/6), koleksi yang mengangkat motif cravatte dari tahun 1951 ini berhubungan dengan tahun 1951 yang merupakan tahun berdirinya Max Mara dan ketika fotografer dan pembuat film asal AS, Ruth Orkin memotret American Girl in Italy.
Pada masa itu, sosok perempuan yang bangga, cuek, dan mandiri merupakan pemandangan yang mencuri perhatian di jalanan Florence, Roma, Napoli, dan kota-kota Italia lainnya. Tahun 1951 juga merupakan masa kejayaan pemulihan ekonomi pasca-perang di Italia.
Masyarakat Italia menghadiri berbagai acara baik di konferensi tingkat dunia maupun pesta pantai anak muda, mereka hadir dengan gaya khas Italia, yaitu perpaduan elegansi yang ringan dan sensualitas penuh percaya diri. Gaya ini disebarluaskan melalui sinema Italia.
Film seperti Napoli Milionaria karya De Filippo, L’Oro di Napoli dari De Sica, dan Riso Amaro dari De Santis menggambarkan semangat perempuan Italia yang tak tergoyahkan. Silvana Mangano dan Sophia Loren, Napoli tahun 1951 menghadirkan bayangan perempuan memikat yang penuh pesona, dan pria scugnizzo yang rapi dan modis. (H-3)
BENANG emas menjalar berliku di atas kain yang dijahit dan tertata rapi, memberikan nuansa yang mewah dan indah pada busana. Busana Biyan A Chromatic Reverie
Koleksi batik ramah ibu menyusui ditampilkan di panggung peragaan busana JF3 Fashion Festival di di La Piazza Fashion Tent, Summarecon Mall Kelapa Gading
DWI Andhika tampil gagah dengan jaket tweed yang dipadukan dengan kemeja berwarna gelap yang dilengkapi dengan dasi yang membentuk pita. JF3
Koleksi bertema Surreal Dreams karya Rifqi Hawari meraih gelar juara favorit dalam kompetisi Indonesia Young Fashion Designer Competition (IYFDC) 2025.
Luminescence Eddy Betty Couture 2025
Pemerintah Italia akan membangun jembatan gantung terpanjang di dunia dengan budget €13,5 miliar.
Penemuan langka mengguncang dunia arkeologi: sebuah makam Etruria berusia 2.700 tahun ditemukan dalam kondisi utuh di jantung Italia.
Ilmuwan menemukan cadangan air tawar berusia 6 juta tahun yang terperangkap di bawah Pegunungan Sisilia sejak krisis salinitas Messinian.
OTORITAS Italia menyatakan gelombang panas melanda negeri tersebut pada Selasa (24/6) waktu setempat.
Seorang pengunjung tidak sengaja merusak lukisan abad ke-17 di Galeri Uffizi, Florence, Italia, setelah kehilangan keseimbangan saat berpose untuk foto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved