Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Anna Wintour Mundur dari American Vogue setelah 37 Tahun, Tetap Pegang Posisi Global

 Gana Buana
27/6/2025 15:34
Anna Wintour Mundur dari American Vogue setelah 37 Tahun, Tetap Pegang Posisi Global
Anna Wintour(Dok. Fashion week daily)

ANNA Wintour resmi mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatan pemimpin redaksi American Vogue setelah menjabat selama 37 tahun. Pengumuman ini disampaikan dalam pertemuan staf pada Rabu pagi waktu setempat.

Vogue kini tengah mencari kepala editorial konten baru untuk edisi Amerika Serikat. Meski mundur dari peran lokalnya, Wintour tetap akan menjabat sebagai global chief content officer Vogue serta chief content officer Condé Nast—posisi yang memberinya kendali atas semua publikasi internasional Condé Nast, kecuali The New Yorker.

Karier Wintour di Vogue telah membentuk ulang lanskap media fesyen global. Ia pertama kali bergabung sebagai direktur kreatif American Vogue pada 1983, kemudian memimpin British Vogue dari 1985 hingga 1987. Pada 1988, ia kembali ke edisi AS sebagai pemimpin redaksi.

Edisi debutnya—November 1988—menampilkan Michaela Bercu mengenakan sweater Christian Lacroix dipadukan dengan jeans Guess seharga $50, menciptakan kegemparan seputar definisi fesyen kelas atas.

Sepanjang 1990-an, Wintour memanfaatkan sampul Vogue untuk mengaburkan batas antara selebritas dan fesyen, serta mendorong diskursus publik, meski seringkali berseberangan dengan opini korporat atau masyarakat.

Nama-nama besar seperti Oprah Winfrey, Madonna, Ivana Trump, Renée Zellweger, Kate Moss, Naomi Campbell, Christy Turlington, dan Cindy Crawford turut mendefinisikan arah visual dan naratif majalah tersebut di bawah arahannya.

Memasuki era 2000-an dan 2010-an, Wintour terus mendorong batasan media fesyen dengan menyelaraskan isi Vogue terhadap peristiwa terkini dan momen budaya populer. Sampul-sampul ikonis meliputi Kirsten Dunst dalam balutan karakter Marie Antoinette arahan Sofia Coppola (September 2006), kembalinya Sarah Jessica Parker sebagai Carrie Bradshaw untuk film Sex and the City (Juni 2008), penampilan Michelle Obama sebagai Ibu Negara (Maret 2009), pernikahan Kate Moss dan Jamie Hince (Agustus 2011), edisi terbesar Vogue setebal 916 halaman dengan Lady Gaga (September 2012), pengumuman kehamilan Rihanna (Mei 2022), dan debut Zendaya sebagai co-chair Met Gala (Mei 2024).

Salah satu pencapaiannya yang paling monumental terjadi pada April 2014, ketika Kim Kardashian dan Kanye West tampil bersama di sampul Vogue.

Momen viral itu menandai debut keduanya di majalah tersebut, sekaligus menorehkan beberapa tonggak sejarah: pasangan antar-ras pertama, bintang reality TV pertama, dan rapper pertama yang menghiasi sampul Vogue. Kardashian kemudian tampil solo dalam edisi Mei 2019 dan Maret 2022.

Sepanjang kepemimpinannya di Vogue, Wintour memperluas pengaruh kulturalnya jauh melampaui sampul majalah. Ia membina dan mempromosikan sejumlah editor yang kemudian menjadi figur penting di dunia media, seperti Andre Leon Talley, Edward Enninful, Chioma Nnadi, Leah Faye Cooper, Plum Sykes, Naomi Elizee, José Criales-Unzueta, Hamish Bowles, dan Edward Barsamian.

Dalam dunia mode, Wintour dikenal sebagai peluncur karier para desainer serta penasihat arah bisnis dan kreatif bagi berbagai merek, termasuk Marc Jacobs, Tom Ford, Joseph Altuzarra, Zac Posen, Jack McCullough dan Lazaro Hernandez, Jonathan Anderson, dan lainnya.

Pengaruhnya juga menjangkau Met Gala, yang mulai ia pimpin sebagai co-chair sejak 1995. Di bawah arahannya, acara tersebut berubah menjadi pesta amal bertema yang penuh bintang seperti yang dikenal saat ini. Wintour juga memprakarsai peluncuran CFDA/Vogue Fashion Fund pada 2004, sebuah program kompetisi yang ia pimpin untuk mendukung perancang muda berbakat.

Pengunduran diri Wintour terjadi di tengah gelombang perubahan besar di tubuh Condé Nast. Dalam minggu yang sama, Susan Cappa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai kepala penjualan untuk divisi fesyen dan barang mewah perusahaan.

Awal bulan ini, Wintour juga menunjuk Mark Guiducci sebagai direktur kreatif Vanity Fair, menyusul pengunduran diri mengejutkan pemimpin redaksi Radhika Jones pada April lalu.

Kini muncul pertanyaan besar: siapa yang akan menggantikan Wintour dalam salah satu posisi paling bergengsi di dunia media?

Pihak Vogue telah dihubungi untuk memberikan pernyataan resmi terkait pengumuman ini. (Fashion week daily/Z-10



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana
Berita Lainnya