Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
REKTOR IPB University Prof Arif Satria mengapresiasi inisiatif Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) yang telah menggagas Konsorsium Koperasi Ketahanan Pangan.
Konsorsium Koperasi Ketahanan Pangan merupakan gabungan Komunitas Koperasi, Komunitas UMKM, Asosiasi Bumdesa, Organisasi perempuan, Organisasi Buruh, Asosaisi Pasar, Pedagang Kaki lima dan para aktivis Penggerak Pemberdayaan Ekonomi yang mendeklarasikan tekad membangun jejaring distribusi dan advokasi untuk kertersediaan pangan yang berkeadilan.
"Ini inisiatif masyarakat sipil yang bagus dan harus didukung, karena masalah pangan meski ditangani semua pihak bukan hanya pemerintah saja," ujar Arif Satria usai menjadi pembicara dalam Konferensi Ketahanan Pangan, yang diselenggarakan Koperasi KBPII, kemarin.
Menurut Ketua Umum ICMI Pusat ini, Persoalan pangan itu pertama adalah persoalan food loss dan food waste, yaitu pangan yang tercecer dan pangan yang terbuang.
Sepertiga pangan global tergolong food loss atau food waste, artinya banyak pangan yang tercecer dan terbuang. "Indonesia merupakan kontributor terbesar kedua setelah Arab Saudi. Di dua negara Islam itu kontributor terbesar food loss dan food waste".
Makanan yang tidak dihabiskan menjadi food waste, kontribusinya 9 persen. Kemudian saat panen, seperti panen padi, tercecer, kontribusinya 11 persen. Diangkut lagi tercecer lagi, di penggilingan padi tercecer lagi.
Oleh karena itu tekad kelompok sipil seperti Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (KBPII) untuk membangun jejaring ketersediaan pangan menjadi sangat penting.
Konferensi Ketahanan Pangan digagas oleh KBPII dalam Rapat Kerja Nasional yang berlangsung 5-7 Agustus di Hotel Mercure Jakarta Pusat. Konferensi ini dihadiri oleh para pakar, instansi terkait, kalangan perbankan dan jaringan BUMDES, dan koperasi buruh dan aktivis LSM.
Dalam akhir acara mereka mendeklarasikan gerakan ekonomi rakyat untuk ketahanan pangan dan prevelensi Stunting nasional menuju Indonesia emas.
Gerakan ini menurut pelaksana kegiatan Asep Effendy akan terus bergulir dengan membangun jejaring distribusi pangan dan dan advokasi kebijakan sehingga tercipta sistem yang berkeadilan dalam rantai distribusi pangan di Indonesia. (OL-13)
Baca Juga: BI: Konsumen Tetap Optimistis akan Kondisi Ekonomi Indonesia
Jika kita menyeduh kopi, butiran kopi bubuk akan terekspos air panas. Air panas ini akan mengekstraksi komponen yang dikandung kopi seperti aroma, minyak, dan bagian lainnya.
Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
AGENDA terpenting bangsa Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045 ialah penguatan kualitas manusia.
Untuk vaksinasi yang digelar di IPB, Kapolri menyebutkan secara keseluruhannya sebanyak 10 ribu dosis.
Menurut Kepala Biro Komunikasi IPB University Yatri Indah Kusumastuti, terungkapnya kasus ini setelah ada orangtua mahasiswa yang bercerita.
Dia mengatakan, SAN ditangkap seorang diri dan saat ini pemeriksaan terhadap dirinya masih dilakukan tim penyidik Satreskrim Polres Bogor.
Acara ini merupakan bentuk penghormatan terhadap kiprah gemilang Sang Profesor dalam mendukung upaya konservasi sumber daya alam.
SENYUM semringah tak lepas dari wajah Kahyang Ayu.
AB diduga terlibat dalam merencanakan kerusuhan di Aksi Mujahid 212 dengan menggunakan bahan peledak.
Berdasarkan data di mesin pencariaan Google, AB adalah motivator bidang kepemimpinan, manajemen, kewirausahaan, dan pengembangan Sumber Daya Manusia.
Dosen IPB itu adalah satu dari enam orang yang ditangkap Tim Jatanras Krimum Polda Metro Jaya dan Densus 88, Sabtu (28/9).
Dedi mengakui selain memintai keterangan sejumlah orang, penyidik Polda Metro Jaya juga telah mendalami alat bukti yang ditemukan di lapangan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved