Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Institut Pertanian Bogor (IPB) University mendorong Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) bertransformasi menjadi koperasi desa (kopdes). Itu perlu dilakukan untuk mendapat legalitas sebagai penyalur pupuk bersubsidi. Tidak hanya itu, dengan pembenahan tata kelola organisasi dan SDM serta pendampingan intensif dari dinas koperasi desa (kopdes), badan usaha itu akan menjadi ekosistem bisnis penyedia pangan berkelanjutan.
Ketua Program Studi Magister MPD Sekolah Pascasarjana Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University Faroby Falatehan melihat itu sebagai hal yang sangat mungkin terjadi. Ia mencontohkan, salah satu koperasi Sido Mulyo di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), yang semula merupakan Gapoktan penghasil beras kini telah berubah menjadi koperasi dan memiliki catatan kinerja yang baik. Model seperti itu dapat direplikasi dengan pendekatan yang tepat.
"Masyarakat kita ketika merasa ada kepastian usaha dan mendapat bantuan, biasanya antusias. Maka sangat mungkin banyak Gapokan akan bertransformasi menjadi koperasi," ujar Faroby.
Menurut Faroby, di wilayah Kabupaten Bogor sendiri, Wakil Menteri Koperasi dan UKM Ferry Irawan telah meminta IPB untuk mendampingi pendirian lima Kopdas Merah Putih. Proses iyu tengah dalam tahap identifikasi, Gapokan mana saja yang layak naik kelas menjadi koperasi.
"Kami diminta untuk merekomendasikan Gapokan yang siap dilegalkan menjadi koperasi. Nah di sinilah kita melihat kesiapan dari sisi usaha, sumber daya manusia, dan legalitasnya," paparnya.
Meski begitu, Faroby mengingatkan perubahan status kelembagaan ini tidak boleh dilakukan secara serampangan. Gapokan harus terlebih dahulu memiliki fondasi organisasi dan tata kelola SDM yang kuat dan akuntabel mengelola keuangan sehingga bukan hanya menjadi koperasi di atas kertas.
Dalam survevi di tiga provinsi yakni Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Sumatera Selatan, hanya 20% Gapoktan yang siap menjadi koperasi. "Kalau dipaksakan, bisa-bisa koperasinya jalan di awal tapi macet di tengah. Karena dananya ada, tapi SDM-nya nggak siap. Nah, itu bahaya," tegasnya.
Faroby juga mengusulkan pembentukan koperasi sekunder sebagai strategi memperkuat jaringan Kopdes Merah Putih. Menurutnya, koperasi sekunder dapat menjembatani sinergi antar koperasi primer dan memperluas cakupan program ekonomi rakyat. "Koperasi sekunder ini nanti yang bisa memperkuat kegiatan-kegiatan koperasi primer. Jadi jaringannya saling menopang," tandasnya. (E-3)
KDKMP akan melakukan kerja sama dengan mereka dalam memajukan perekonomian di desa.
Pemerintah membuka peluang bagi Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih untuk menjadi subpangkalan elpiji 3 kilogram (kg).
Koperasi Desa Merah Putih akan mampu membunuh peran para tengkulak sehingga membuat rantai pasok, terutama sektor pangan, menjadi lebih pendek.
PRESIDEN Prabowo Subianto menggelar rapat terbatas (ratas) secara hibdira di Lanud Halim Perdanakusuma soal koperasi desa (kopdes) Merah Putih
KETUA Umum Garuda Asta Cita Nusantara M Burhanuddin menyebut hadirnya Koperasi Merah Putih akan menjadi momentum kebangkitan koperasi di Indonesia sekaligus menggerakkan ekonomi desa.
Model koperasi simpan pinjam itu dikelola profesional sehingga bisa berkembang menjadi basis bagi unit-unit usaha koperasi lainnya.
Presiden Prabowo meluncurkan 80 ribu Kopdes Merah Putih di Klaten, wujud gotong royong desa untuk pemerataan ekonomi dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Menteri Koperasi (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa nantinya kehadiran Koperasi Desa Merah Putih akan mempermudah warga desa untuk mendapatkan barang subsidi dari pemerintah.
penggunaan dana desa, untuk menjamin koperasi desa gagal bayar, memicu kekhawatiran sejumlah kepala desa.
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa pembentukan 80 ribu Koperasi Desa Merah Putih di seluruh Indonesia dirancang untuk mengatasi berbagai masalah struktural di desa-desa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved