Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
DI tengah tekanan inflasi global, Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, ekonomi Indonesia tumbuh impresif sebesar 5,44% secara year on year (yoy) pada kuartal II 2022.
Kepala BPS Margo Yuwono dalam konferensi pers, Jumat (5/8) menyampaikan, pendorong utama ekonomi tumbuh melesat adalah adalah konsumsi rumah tangga yang pertumbuhannya mencapai 5,51% dan distribusi 51,47%.
"Pertumbuhan yang impresif ini menandakan tren pemulihan ekonomi Indonesia yang terus berlanjut dan semakin menguat," ujarnya.
Pada kuartal yang sama, Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia tumbuh 3,72% dibandingkan kuartal sebelumnya. Besaran PDB atas dasar harga mencapai Rp4 919,9 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2 923,7 triliun.
Sepanjang triwulan II 2022, kinerja perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh faktor global dan domestik.
Untuk global, gangguan rantai pasok dunia berdampak pada kenaikan harga komoditas unggulan Indonesia yang memberikan windfall terhadap kinerja ekspor.
"Ekspor tumbuh 19,74% yoy karena memperoleh windfall dari komoditas unggulan Indonesia di global. Karena harga internasional yang bagus, Indonesia mendapat keuntungan," terangnya.
Untuk domestik, pelonggaran aktivitas masyarakat dan momen Hari Raya Idulfitri juga turut mendorong ekspansi konsumsi masyarakat.
Dari sisi produksi, lapangan usaha transportasi dan pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 21,27%.
Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 19,74%.
Penguatan ekonomi Indonesia secara spasial pada triwulan II 2022 terlihat pada semua wilayah.
Kelompok provinsi di Pulau Jawa menjadi kontributor utama dengan peranan sebesar 56,55% dari ekonomi Nasional, dengan kinerja ekonomi yang mengalami pertumbuhan sebesar 5,66% (yoy) dibanding triwulan II 2021. (ins/OL-09)
Transformasi digital menjadi kunci untuk memperkuat fondasi ekonomi daerah dan membawa Priangan Timur semakin maju serta berdaya saing.
Data ekonomi yang disampaikan pemerintah tidak boleh bertentangan dengan realita di lapangan.
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani menilai target pertumbuhan ekonomi 5,4% dalamĀ Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menilai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% pada RAPBN 2026 akan sangat berat dicapai jika tak diiringi dorongan besar.
Terbukti memberikan resiliensi perekonomian nasional, stimulus akan dilanjutkan pemerintah di semester II 2025.
APINDO dorong penguatan UMKM melalui program AUM, DSC, dan kerja sama pentahelix untuk meningkatkan daya saing usaha lokal di tengah tantangan global.
Menteri Perdagangan Budi Santoso mengungkapkan, perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif yang baru disepakati dengan Peru akan mendorong peningkatan ekspor sejumlah komoditas.
CENTER of Reform on Economics (CORE) memproyeksikan ekspor Indonesia ke Amerika Serikat (AS) mengalami penurunan sebesar US$9,23 miliar akibat penerapan tarif resiprokal Trump.
Dirjen Bea Cukai kunjungi PT Mattel Indonesia, menegaskan komitmen dukungan pada industri ekspor lewat kawasan berikat.
Produk-produk Indonesia yang memiliki keunggulan seperti TPT, produk perikanan, makanan olahan, serta minyak sawit dan turunannya, termasuk biodiesel, akan langsung menikmati tarif 0%.
PT Global Inovasi Maju (GIM), bagian dari Farmaklik Group, melepas ekspor kopi robusta Rejang Lebong ke pasar internasional.
KOMITMEN mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan memberikan dukungan nyata bagi para pelaku UMKMĀ ditampilkan BRI dalam kegiatan pelatihan ekspor tahun 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved