Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Bertemu Presiden Jokowi, Ekonom: Perekonomian Nasional Masih Aman

Andhika Prasetyo
03/8/2022 18:26
Bertemu Presiden Jokowi, Ekonom: Perekonomian Nasional Masih Aman
Potret gedung bertingkat di wilayah Jakarta.(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo mengundang sejumlah ekonom ke Istana Merdeka, Jakarta, pada Rabu (3/8) ini. Mereka diajak berdiskusi tentang kondisi perekonomian nasional terkini.

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Aviliani memperkirakan dengan situasi seperti sekarang, Indonesia masih bisa mengalami pertumbuhan yang menjanjikan, setidaknya hingga akhir tahun.

"Karena pemerintah masih memiliki banyak anggaran. Itu kelihatannya akan digunakan untuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) sampai akhir tahun," ujar Aviliani.

Dengan harga sejumlah komoditas strategis yang terus dijaga, serta daya beli masyarakat yang diperkuat, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diproyeksikan tetap prima, yakni kisaran 4,5% hingga 5%.

Namun, lanjut Aviliani, yang perlu diwaspadai adalah situasi perekonomian tahun depan. Sejumlah pengamat memperkirakan harga komoditas strategis akan mengalami penurunan. Artinya, pemasukan bagi negara juga akan berkurang.

Kemudian, konflik geopolitik juga diyakini masih berlanjut. Kondisi itu akan melanjutkan tren krisis pangan dan energi, yang berimbas pada tingkat inflasi.

Oleh karena itu, pihaknya mendorong pemerintah untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait sejumlah kemungkinan yang akan terjadi pada 2023.

"Jelaskan kepada masyarakat secara gamblang agar inflasi bisa diterima dan tidak terjadi konflik. Di banyak negara, kericuhan terjadi lantaran masyarakat tidak memahami kondisi, mereka tidak terima," jelas Aviliani.

Hal senada disampaikan Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro. Menurutnya, di tengah situasi global yang karut marut, Indonesia justru mengalami pertumbuham cukup baik sepanjang tahun ini. Hal itu terlihat dari kenaikan penerimaan pajak dan nilai ekspor.

"Kesimpulannya, tidak semua masalah dunia yang kompleks ini mengakibatkan hal-hal negatif. Tergantung bagaimana kita memanfaatkan itu," tutur Ari.

Ari menilai kinerja positif ekonomi nasional tidak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan pemerintah sebelum covid-19 melanda. Misalnya, pembangunan infrastruktur, pengembangan industri hilir, hingga perlindungan sosial.

"Ketika dunia mengalami kesulitan, kita sudah punya kesiapan. Sekarang, ini kesempatan kita," imbuhnya.(OL-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya