Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Mencapai 2,9% Tahun Ini

Despian Nurhidayat
21/7/2022 16:22
BI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Mencapai 2,9% Tahun Ini
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

BANK Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah atau mencapai 2,9% di tahun 2022 ini. Angka ini lebih rendah daripada prakiraan sebelumnya sebesar 3,5%. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan dalam kisaran proyeksi BI yakni 4,5% sampai 5,3%.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, perekonomian global yang diprakirakan tumbuh lebih rendah dari proyeksi sebelumnya akibat dari meningkatnya risiko stagflasi dan tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

"Tekanan inflasi global terus meningkat seiring dengan tingginya harga komoditas akibat berlanjutnya gangguan rantai pasokan sejalan dengan ketegangan geopolitik Rusia-Ukraina yang terus berlangsung serta meluasnya kebijakan proteksionisme, terutama pangan," ungkapnya dalam Rapat Dewan Gubernur secara virtual, Kamis (21/7).

Lebih lanjut, Perry menambahkan bahwa berbagai negara, terutama Amerika Serikat (AS) merespons peningkatan inflasi tersebut dengan pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif sehingga menahan pemulihan ekonomi dan meningkatkan risiko stagflasi.

Pertumbuhan ekonomi berbagai negara, seperti AS, Eropa, Jepang, Tiongkok, dan India, diprakirakan lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang disertai dengan peningkatan kekhawatiran resesi di AS.

Baca juga: BI Masih Pertahankan Suku Bunga Acuan 3,50% 

Sementara itu, perbaikan ekonomi domestik diprakirakan terus berlanjut, meskipun dampak perlambatan ekonomi global perlu tetap diwaspadai.

Perekonomian domestik pada semester II 2022 juga diprakirakan terus melanjutkan perbaikan, ditopang oleh peningkatan konsumsi dan investasi nonbangunan serta kinerja ekspor yang lebih tinggi dari proyeksi awal.

"Berbagai indikator dini pada Juni 2022 dan hasil survei BI terakhir, seperti keyakinan konsumen, penjualan eceran, dan Purchasing Managers' Index (PMI) Manufaktur mengindikasikan terus berlangsungnya proses pemulihan ekonomi domestik," ujar Perry.

Dari sisi eksternal, kinerja ekspor lebih tinggi dari prakiraan sebelumnya, khususnya pada komoditas batu bara, bijih logam, dan besi baja didukung oleh permintaan ekspor yang tetap kuat dan harga komoditas global yang masih tinggi.

Pertumbuhan ekonomi juga ditopang oleh perbaikan berbagai lapangan usaha, seperti Industri Pengolahan, Perdagangan, serta Transportasi dan Pergudangan.

Sementara itu, secara spasial, perbaikan ekonomi ditopang oleh seluruh wilayah terutama Jawa, Sumatera, dan Sulawesi-Maluku-Papua (Sulampua).

"Ke depan, perbaikan perekonomian domestik didukung oleh peningkatan mobilitas, sumber pembiayaan, dan aktivitas dunia usaha. Namun demikian, perlambatan ekonomi global dapat berpengaruh pada kinerja ekspor, sementara kenaikan inflasi dapat menahan konsumsi swasta," pungkasnya. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya